Lima hal yang perlu Anda ketahui terkait kunjungan Raja Salman 
http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-39114491 28 Februari 2017

 Kirim http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-39114491#share-tools


 
 Hak atas fotoTWITTER Dari pangeran-pangeran Arab yang banyak dibicarakan 
netizen, hingga rencana demo mendesak Raja Arab Saudi mengampuni tenaga kerja 
Indonesia (TKI) yang terancam hukuman mati, inilah beberapa hal yang perlu Anda 
ketahui terkait kunjungan Raja Salman ke Indonesia.
 Angka-angka fantastis Bilangan-bilangan fantastis terus bermunculan menjelang 
kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia.
 Seperti yang disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Raja berusia 81 
tahun itu datang dengan membawa "kira-kira 1.500 orang, termasuk 10 menteri, 
dan 25 pangeran."
Hak atas fotoBRUCE BENNETTImage captionRombongan Raja Salman tiba dengan 
setidaknya tujuh pesawat. Dalam kunjungan selama sembilan hari di tiga lokasi 
itu; Jakarta dan Bogor (1-4 Maret) serta Bali (4-9 Maret), rombongan raja yang 
mulai bertahta sejak Januari 2015 tersebut diangkut setidaknya oleh tujuh 
pesawat berbadan lebar.
 Ketujuh pesawat itu adalah dua unit Boeing 777, satu Boeing 747 SP, satu 
Boeing 747-300, satu Boeing 747-400, sebuah pesawat Boeing 757 dan satu unit 
persawat Hercules.
 Mengharap keuntungan hubungan ekonomi Saudi-Indonesia 
http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-39104120 Pengamanan Raja Salman: Berapa 
jumlah polisi yang diturunkan? http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-39100172 
Pengamanan yang disiapkan oleh Polri pun tidak bisa dibilang main-main. Wakil 
Kapolri Komjen Polisi Syaffrudin menyebut sebanyak 10 ribu anggotanya akan 
mengamankan rombongan Raja Salman. Mayoritas akan terfokus di Bali, yaitu 
sebanyak 5.000 anggota.
 Kedatangan ke Indonesia ini juga bisa disebut bersejarah karena inilah untuk 
pertama kalinya raja Arab berkunjung ke Indonesia dalam 47 tahun terakhir.
Hak atas fotoBAY ISMOYOImage captionSebanyak 10.000 polisi disiapkan untuk 
mengamankan kedatangan Raja Arab. Terakhir kali pimpinan kerajaan Arab Saudi 
datang ke Indonesia adalah pada 10 Juni 1970. Kala itu Raja Faisal membawa 
jumlah rombongan yang jauh lebih sedikit, yaitu 'hanya' 58 orang yang terdiri 
dari staf kerajaan, pengawal, wartawan Saudi, serta juru masak khusus.
 Pangeran Arab yang digandrungi Ketika informasi bahwa kedatangan Raja Salman 
akan diiringi dengan kehadiran 25 orang pangeran Arab Saudi, netizen 
menyambutnya riuh.
 Setidaknya ada 4.700 cuitan yang menyebut "pangeran Arab" dalam tujuh hari 
terakhir menjelang kedatangan pangeran Arab ke Indonesia. Sebagian besar 
memuji-muji ketampanan mereka.
Hak atas fotoTWITTER Misalnya netizen Citra Heriadi Kirana, yang lewat akut 
Twitternya @Ra_Ria_Rana mencuit, "Kalau Arab invest ke Indonesia plus bawa 
tenaga kerja pangeran kayak gini, adek ikhlas deh."
 Sementara dengan menggunakan Instagram, akun @santiyusnita1207 berujar, 
"Ternyataaaa.. Bukan cuma di negeri dongeng ada pangeran tampan.. Cup ah yang 
tengah paling kanan.."
Hak atas fotoINSTAGRAM Dari tiga pernikahannya, Raja Salman memiliki 13 anak. 
Sebanyak 12 di antaranya adalah lelaki.
 Salah satu pangeran yang fotonya kerap diunggah di media sosial adalah 
Mohammad bin Salman Al Saud. Pangeran yang juga merupakan wakil-dua perdana 
menteri Arab Saudi ini aktif di Instagram dengan akun @special_royal dan 
memiliki lebih dari 16.000 pengikut.
 Unggahan Mohammad bin Salman di Instagram, sudah ramai dengan komentar netizen 
dari Indonesia yang mengucapkan 'selamat datang' di Indonesia.
Hak atas fotoINSTAGRAM Namun, hingga saat ini belum diketahui pasti siapa saja 
25 pangeran yang dibawa oleh Raja Salman dalam kunjungan ke Indonesia, dan 
apakah Mohammad bin Salman Al Saud adalah salah satunya.
 Keuntungan ekonomi bagi siapa? Salah satu yang digembar-gemborkan terkait 
kedatangan Raja Salman ini adalah keuntungan yang akan dibawanya secara ekonomi 
bagi Indonesia.
 Delegasi dari negara kaya minyak itu diperkirakan akan melakukan penanaman 
modal di Indonesia sebesar US$25 miliar atau Rp333 triliun.
Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionArab Saudi disebut-sebut akan 
berinvestasi Rp333 triliun di Indonesia. Namun, sejumlah pengamat ekonomi 
menyebut sebenarnya Arab Saudi lah yang lebih membutuhkan Indonesia, bukan 
sebaliknya. Ini terkait anjloknya harga minyak dunia, yang turun dari 
US$90/barel pada 2010 menjadi US$40-US$50/barel.
 Dengan peran sektor minyak yang mencapai separuh dari total nilai ekonomi Arab 
Saudi, pertumbuhan ekonomi negara di Timur Tengah ini pun meranggas dari 9,96% 
pada 2011 menjadi 1% tahun lalu.
Hak atas fotoAFPImage captionBenarkah Arab Saudi ke Indonesia salah satunya 
dalam misi menawarkan saham Aramco? Hendri Saparini dari lembaga kajian 
ekonomi, CORE, mengungkapkan keadaan ini mendesak Arab Saudi "melakukan 
diversifikasi sumber penerimaan mereka dan juga dari kegiatan ekonominya."
 Salah satunya dengan rencana menjual saham perusahaan minyaknya, Aramco.
Hak atas fotoAFPImage captionHarga minyak dunia yang anjlok membuat Arab Saudi 
terdesak untuk melakukan diversifikasi usaha dan pemasukan. Penjualan saham 
minyak ini disebut-sebut sebagai salah satu tujuan kunjungan Raja Arab Saudi ke 
Indonesia. "(Penjualan) 5% saham Aramco saja, maka pemerintah Arab Saudi akan 
mendapatkan dana segar sekitar US$100 miliar," sebut Rusli Abdulah, pengamat 
ekonomi dari INDEF.
 Pelesir ke Bali, pantai ditutup? Meskipun agenda 'utama' Raja Salman di 
Indonesia adalah bertemu Presiden Joko Widodo, tetapi mayoritas hari yang 
dihabiskan rombongannya adalah di Bali, yaitu enam hari.
 "Tujuan (Raja Salman ke Bali) hanya untuk menikmati keindahan alam Bali. Tidak 
ada tujuan lain," ungkap Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama Bin 
Mohammed Abdullah Al Shuaibi, Selasa (28/02).
Hak atas fotoAFPImage captionLa Mirandole ditutup ketika Raja Salman dan 
rombongannya berlibur di kawasan pantai tersebut. Namun, akankah pantai-pantai 
di Bali ditutup seperti ketika Raja Salman mengunjungi pantai Vallauris, di 
Prancis tenggara, Juli 2015 lalu?
 "Kita juga tidak akan (meminta untuk) menutup tempat-tempat (wisata) di Bali. 
Semuanya akan berjalan dengan normal. Kita juga berkomitmen dengan Indonesia 
untuk tidak mengganggu kegiatan masyarakat secara umum," tutur Osama, seperti 
yang disampaikan penerjemahnya, Ahmad Jamaludin.
Hak atas fotoQUINN ROONEYImage captionSuasana di Nusa Dua, Bali. Raja Salman 
dan rombongan akan menginap di kawasan resort di Nusa Dua. Dua hotel bintang 
lima di sana: Hotel The St Regis Bali Resort dan The Laguna, dikabarkan telah 
penuh dipesan oleh tim raja Arab Saudi ini.
 Tidak hanya itu, sebanyak 360 mobil mewah merk Toyota Alphard dan Mercedes 
Benz, serta 20 bus dan 45 truk, juga telah dipesan untuk mengangkut 1.500 
anggota rombongan Raja Salman selama di Bali.
Hak atas fotoAFPImage captionSebanyak 30.000 pecalang ditugaskan untuk 
mengamankan liburan Raja Salman di Bali. Aktivitas keluarga kerajaan dan 
pemerintah Arab Saudi di Bali ini menurut Ketua Forum Pecalang Bali, I Made 
Mudra, akan diamankan oleh 30.000 pecalang yang akan disebar di 1.488 desa adat 
di Bali. "Sebanyak 2.000 pecalang akan bertugas di area Nusa Dua dan Kuta, 
dekat dengan hotel Raja Salman."
 Protes untuk TKI Namun, di tengah gegap gempita kedatangan Raja Salman 
organisasi buruh Migrant Care meminta Presiden Joko Widodo menjadikan momen 
pertemuan ini untuk meminta Raja Arab Saudi memaafkan TKI yang terancam hukuman 
mati.
 "Saya berharap Pak Jokowi memintakan ampun untuk mereka sehingga buruh migran 
Indonesia yang divonis, agar tidak dieksekusi mati," ungkap Direktur Eksekutif 
Migrant Care, Anis Hidayah kepada BBC Indonesia.
Hak atas fotoADEK BERRYImage captionLebih 40 TKI terancam hukuman mati di Arab 
Saudi. Menurut Anis saat ini ada lebih 40 TKI yang terancam hukuman mati, "dan 
bahkan ada yang akan dieksekusi mati".
 Dia juga mengingatkan pertemuan ini selayaknya dimanfaatkan pemerintahan 
Indonesia agar Arab Saudi memperbaiki sistem ketenagakerjaannya sehingga bisa 
memperlakukan TKI "dengan lebih adil."
Hak atas fotoULET IFANSASTIImage captionMigrant Care mencatat 2.864 pembantu 
rumah tangga masih dikirim di masa moratorium TKI. "Di Arab Saudi buruh migran 
bekerja lebih 18 jam sehari. Banyak yang tidak digaji. Mereka mengalami 
kekerasan fisik-seksual, dan juga tidak dikasih libur," tutur Anis.
 Saat ini Indonesia sedang menerapkan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi. 
Namun, Anis mengklaim sepanjang Mei 2015 hingga akhir 2016, "masih ada 2.864 
pembantu rumah tangga yang dikirim dengan visa umroh, dll," pungkasnya.

 

 

  • [GELORA45] Lima hal yang ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke