Republik Indonesia bukan dimelaratkan oleh Kapitalisme, melainkan tidak berkembang dan tidak bertumbuh Kapitalisme Nasional semenjak Kemerdekaan R.I. dicapai 1945 sampai kini. yang ada yalah kekuasaan Pengusaha Raksasa Asing, terutama Perusahaan Raksasa USA & Co. yang menguasai segala Cabang Perekonomian R.I.dan Pengusaha Asing tidak mempunyai keinginan dan tidak mempunyai kepentingan untuk membangun Industri Nasional R.I. Dan Pengusaha Nasional R.I.tidak mempunai Kapiital yang kuat, tidak akan mampu bersaingan dengan Monopolkapital Raksasa USA & Co. untuk bergerak jauh dengan Perusahaan dan Pemerintah R.I. yang ada, dari Jendral Suharto s/d Presiden JOKOWI tidak membantu Pengusaha Nasional; dan Pemerintah itu sendiri tidak mempunyai Program Pembangunan Industri Nasional,karena itu akan berarti Pemerintah R.I. harus menasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Asing yang menguasai Sumber Daya Alam R.I.; dan itu tidak akan dilakukan olerh Pemerintah JAKOWI.
Pemerintahan R.I. dari Suharto s/d JOKOWI puas dengan USDollar yang diberikan oleh Perusahaan Asing sebagai Upah dalam menjaga kepentingan Operasai Perusahaan Asing di R.I. Untuk membangun Industri di R.I. harus melaksanakan dengan Konsekwen TRISAKTI Bung Karno: R.I. harus mempunyai Pemerintah yang mampu memproteksi kepentingan Republik dan Bangsa Indonesia; atau akan selamanya menjadi Negara Jajahan Model Baru (NEOKOLONIALISME) dan Bangsa Indonesia akan selamanya menjadi Budak di negerinya sendiri, tanpa hargadiri sebagai Bangsa Merdeka. Tjaniago Sen, 27/3/17, roeslan roesla...@googlemail.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com> menulis: Judul: AW: [GELORA45] Fw: INDUSTRIALISASI INDONERSIA. Kepada: GELORA45@yahoogroups.com, "'ajeg'" <ajegil...@yahoo.com>, temu_er...@yahoogroups.com, nasional-l...@yahoogroups.com, "'Marco 45665'" <comoprim...@gmail.com> Tanggal: Senin, 27 Maret, 2017, 12:16 PM Saya tambahkan: UNTUK MELAKSANAKAN INDUSTRIALISASI INDONESIA, BANGSA INDONESIA HARUS SIAP KEMBALI PADA UUD 45/GBHN Untuk menuju pada INDUSTRIALISASI INDONERSIA, sebaiknya kita harus kembali pada Gris-garis Besar Haluan Negara (GBHN)/UUD 45, yang menyarankan: 1. Pembangunan industri harus diarahkan untuk menuju pada kemamdirian perekonomian nasional, meningkatkan kemampuan bersaing, dan mendorong kekuatan ekonomi pasar dalam negeri dengan meningkatkan produktivitas dan inovasi demi merebut pangsa pasar milik sendiri dan juga pasar luarnegeri dengan selalu memerihara kelestarian fungsi lingkungan hidup. 2. Pembangunan Industri harus memperkokoh struktur ekonomi nasional dengan keterkaitan yang kuat dan saling mendukung antar sektor, meningkatkan daya tahan perekonomian nasional, memperluas lapangan kerja, dan kesempatan usaha, sekaligus mendorong terjadina keterkaitan berbagai sektor pembangunan yang lainnya. 3. Pembangunan industri nasional termasuk kegiatan rancang bangun dan rekasaya harus dimantapkan dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, memanfaatkan keunggulan komparatif dan menciptakan keunggulan kompetitif dengan selalu memperhatikan dampaknya bagi stabilitas ekonomi sehingga mampu bersaing di pasar dalam negeri dan luar negeri. 4. Industri nasional harus diarahkan lebih banyak menggunakan kemampuan rancang bangun dan rekayasa bahan baku, komponen, dan bahan penolong buatan dalam negeri, dll lagi. Semua persyaratan yang antara lain dikemukakan diatas , yang diutarakan dalam GBHN tersebut diatas adalah jalan emas yang menuju pada pembangunan indudtri yang berkelanjutan, dan kaitannya dengan upaya meningkatkan kesejahteraan hidup lahir dan batin yang mandiri bagi rakyat, yang akan terlibat lebih jelas kagi bila upaya pembangunan industri tersebut dihubungkan dengan kemampuan sumber dayamanusia (SDM) yang dapat memanfaatkan, mengembangkan ilmu pengrtahuan dan teknologi. Ironimya bangsa Indonesia belum siap untuk kembali ke UUD 45 yang membidani lahirnya GBHN, sehinga yang terjadi nampaknya adalah Indonesia yang merdeka sekarang ini dapat dikatakan merupakan replika dari Indonesia Yang Terjajah pada zaman kolonialisme Belanda. Indonesia sekarang terus menjadi negara pemasok surplus ekonomi yang setia kepada pihak asing. Jadi sungguh relevan jika dikatakan bahwa bangsa Indonesia harus sejak sekarang ini membenahi kebijakkan politik-ekonominya, desakanan yang mengatakan : IT’S NOW OR NEVER EVER. BILA TIDAK SEKARANG TIDAK AKAN PERNAH BERKEMBANG dapat dibenarkan!!!. Sekarang persoalannya adalah: Apakah Masyarakat kita sekarang ini sudah siap untuk melakukan reformasi sosial yang fundamental atau mendasar? Dalam konteks ini sejarah menunjukakan bahwa tidak ada suatu negara maju yang sekarang ini, misalnya negara-negra dikawasan Amerika Utara, Eropa Barat, dan Timur jauh, seperti Tiongkok, Jepang dan Korea, yang berhasil meraih posisinya seperti sekarangan ini, tanpa melalui proses reformasi sosial secara fundamental, yaitu perombakakn secara mendasar tatanan sosial-ekpnomi didalam nenerinya. Adapun tatanan sosial–ekonomi, yang secara mendasar harus dirombak adalah struktur sosial yang pincang, yang merefleksikan dirinya dalam dialektika hubungan ekonomi yang eksploitataif, sebagai dampak dari adanya budaya KKN,oligarki ekonomi dll, yang menghasilakn berakomulasinya apa yang disebut ``renten ekonomi`` ditangan sekelompok anggota masyarakat, khususnya yang tergabung dalam lembaga leislataif, eksekutif dan judikatif. Tulisan ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa suatu startegi industrialisasasi yang didasarkan pada mega-infrastruktur, yang bersandar pada utang luarnegeri, seperti yang gencar digalaknan sekarang ini, kemungkinan besar tidak akan berhasil mencapai sasarannya , dalam kaitannya dengan pemerataan pembangunan, selama basis sosial masih didominasi oleh elemen-elemen neoliberal dan oligarki ekonomi, yang memblokir emansipasi sosial yang massif. Roeslan. From: B.DORPI P. Sent: Sunday, March 26, 2017 6:58 AM INDUSTRIALISASI INDONERSIA. IT’S NOW OR NEVER EVER. BILA TIDAK SEKARANG TIDAK AKAN PERNAH BERKEMBANG. Perekonomian Indonesia didominasi oleh sektor primer: pertanian, peternakan, perikanan, sedang sektor industri tinggal di tempat saja, dan terdiri dari industri tradisional: Makanan dan Minuman, Tekstil dan Pakaian, Bahan Kimiah Primer, Obat-obatan, Semen dan Barang-barang Konstruksi, Perabotan. Kalaupun kita memiliki industri dasar seperti Krakatau Steel, Inalum dll, namun produksinya terutama menjadi perpanjangan tangan dari industri di luar negeri saja, sedang industri mobil, peralatan modal dan mesin dll, biasanya berbentuk perakitan saja yang kadar importnya tinggi dan mahal dalam arti kurs Rupiah yang paling melorot di dunia. Pokoknya, industri kita umumya tinggal di tempat tanpa memperlihatkan diversifikasi yang berkembang dinamis, seperti Korea, yang harta kekayaan alamnya relatif sangat miskin. Malahan Korea sudah sanggup menghasilkan mesin-yang-memproduksi-mesin, seperti RRT, dan Jepang. Di Korea, RRT atau Jepang, peran inustri-transformasi- metal (metal transforming industries) meliputi kegiatan-kegiatan sangat heterogin, seperti manufaktur dari produk-produk metal, mesin-mesin dan peralatannya serta alat-alat kelistrikan, alat-alat pengangkutan dll dll. Industri-transformasi ini karena sifat khususnyas yang sangat kompeks dan canggih memegang peran yang sangat strategis bagi perkembangan dinamis dan dewasa bagi sektor industri. Di Indonesia industri transformasi-metal seperti ini tentunya masih jauh ketinggalan dari yang berlangsung di Korea , RRT dan lebih-lebih lagi di Jepang. Namun, Indonesia bisa mengarah ke sana … KALAU PEMERINTAH BERSEDIA DAN SECARA SADAR MAU MELAKSANAKANNYA. Seperti kami telah tanyakan ybl, MENGAPA FREEPORT NGOTOT MENJAJAH TAMBANG TEMBAGA DI PAPUA HINGGA 2041. Jawabannya adalah bahwa copper-transforming-industry , sebagai bagian integral dari metal-transforming-industry di USA merupakan forward linkage yang kokoh dari tembaga Papua. Mengapa Pemerintah selama 50 tahunh sudah, BISA DIKIBULIN TERUS OLEH FREEPORT sampai 2041 nanti!?! Pendek kata: Pemerintah seharusnya tidak memperpanjang lagi Kontrak Karya Freeport setelah 2021 nanti. Kita bukan INLANDER lagi, kan, seperti yang diwanta-wanti oleh Kwik Kian Gie!?! Pemerintah harus mengelola sendiri tembaga Papua demi terbentuknya forward- linkage copper-industry yang pada gilirannya menjadi bagian integral dari metal-transforming-industry di Negara kita sendiri. Kapan lagi bila tidak sekarang: NOW OR NEVER, NEVER, NEVER EVER. Untuk tujuan tsb bisa diberlakukan kurs Rupiah –sebanyak Rp 6000 per Dollar bagi pembangunan smelter dan copper-industry dll industry yang baru. Untuk menghilangkan budaya korupsi sekarang ini, sedianya Menteri Keuangan (nomenklatur mana kami usulkan tempohari supaya diubah menjadi Menteri Finans atau Menteri Budget Negara) menyusun suatu system digital (on line) supaya setiap aparatur Negara atau lembaga yang menerima alokasi APBN dan menerima pajak, bea cukai dll, melaporkan setiap transaksi penerimaan pajak atau pembayaran uang APBN dilakukan on line dengan tembusan ke KPK. PS: Harap penerima email ini menyampaikan tembusannya kepada Pres. Jokowi. 24-3-2017. hmt Oppusunggu. (email: humtia...@hotmail.com) Sent from Mail for Windows 10 #yiv8412289347 #yiv8412289347 -- #yiv8412289347ygrp-mkp { border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-mkp hr { border:1px solid #d8d8d8;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-mkp #yiv8412289347hd { color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-mkp #yiv8412289347ads { margin-bottom:10px;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-mkp .yiv8412289347ad { padding:0 0;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-mkp .yiv8412289347ad p { margin:0;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-mkp .yiv8412289347ad a { color:#0000ff;text-decoration:none;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-sponsor #yiv8412289347ygrp-lc { font-family:Arial;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-sponsor #yiv8412289347ygrp-lc #yiv8412289347hd { margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-sponsor #yiv8412289347ygrp-lc .yiv8412289347ad { margin-bottom:10px;padding:0 0;} #yiv8412289347 #yiv8412289347actions { font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;} #yiv8412289347 #yiv8412289347activity { background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;} #yiv8412289347 #yiv8412289347activity span { font-weight:700;} #yiv8412289347 #yiv8412289347activity span:first-child { text-transform:uppercase;} #yiv8412289347 #yiv8412289347activity span a { color:#5085b6;text-decoration:none;} #yiv8412289347 #yiv8412289347activity span span { color:#ff7900;} #yiv8412289347 #yiv8412289347activity span .yiv8412289347underline { text-decoration:underline;} #yiv8412289347 .yiv8412289347attach { clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;} #yiv8412289347 .yiv8412289347attach div a { text-decoration:none;} #yiv8412289347 .yiv8412289347attach img { border:none;padding-right:5px;} #yiv8412289347 .yiv8412289347attach label { display:block;margin-bottom:5px;} #yiv8412289347 .yiv8412289347attach label a { text-decoration:none;} #yiv8412289347 blockquote { margin:0 0 0 4px;} #yiv8412289347 .yiv8412289347bold { font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;} #yiv8412289347 .yiv8412289347bold a { text-decoration:none;} #yiv8412289347 dd.yiv8412289347last p a { font-family:Verdana;font-weight:700;} #yiv8412289347 dd.yiv8412289347last p span { margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;} #yiv8412289347 dd.yiv8412289347last p span.yiv8412289347yshortcuts { margin-right:0;} #yiv8412289347 div.yiv8412289347attach-table div div a { text-decoration:none;} #yiv8412289347 div.yiv8412289347attach-table { width:400px;} #yiv8412289347 div.yiv8412289347file-title a, #yiv8412289347 div.yiv8412289347file-title a:active, #yiv8412289347 div.yiv8412289347file-title a:hover, #yiv8412289347 div.yiv8412289347file-title a:visited { text-decoration:none;} #yiv8412289347 div.yiv8412289347photo-title a, #yiv8412289347 div.yiv8412289347photo-title a:active, #yiv8412289347 div.yiv8412289347photo-title a:hover, #yiv8412289347 div.yiv8412289347photo-title a:visited { text-decoration:none;} #yiv8412289347 div#yiv8412289347ygrp-mlmsg #yiv8412289347ygrp-msg p a span.yiv8412289347yshortcuts { font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;} #yiv8412289347 .yiv8412289347green { color:#628c2a;} #yiv8412289347 .yiv8412289347MsoNormal { margin:0 0 0 0;} #yiv8412289347 o { font-size:0;} #yiv8412289347 #yiv8412289347photos div { float:left;width:72px;} #yiv8412289347 #yiv8412289347photos div div { border:1px solid #666666;height:62px;overflow:hidden;width:62px;} #yiv8412289347 #yiv8412289347photos div label { color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;} #yiv8412289347 #yiv8412289347reco-category { font-size:77%;} #yiv8412289347 #yiv8412289347reco-desc { font-size:77%;} #yiv8412289347 .yiv8412289347replbq { margin:4px;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-actbar div a:first-child { margin-right:2px;padding-right:5px;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-mlmsg { font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-mlmsg table { font-size:inherit;font:100%;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-mlmsg select, #yiv8412289347 input, #yiv8412289347 textarea { font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-mlmsg pre, #yiv8412289347 code { font:115% monospace;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-mlmsg * { line-height:1.22em;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-mlmsg #yiv8412289347logo { padding-bottom:10px;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-msg p a { font-family:Verdana;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-msg p#yiv8412289347attach-count span { color:#1E66AE;font-weight:700;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-reco #yiv8412289347reco-head { color:#ff7900;font-weight:700;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-reco { margin-bottom:20px;padding:0px;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-sponsor #yiv8412289347ov li a { font-size:130%;text-decoration:none;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-sponsor #yiv8412289347ov li { font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-sponsor #yiv8412289347ov ul { margin:0;padding:0 0 0 8px;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-text { font-family:Georgia;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-text p { margin:0 0 1em 0;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-text tt { font-size:120%;} #yiv8412289347 #yiv8412289347ygrp-vital ul li:last-child { border-right:none !important; } #yiv8412289347