Apapun yg anda katakan tidak akan merubah hasil survei Jokowi Pemimpin 
Boneka.Kalaupun anda berkilah "bisa bonekanya: kapitalis, Tuhan, duit, 
keserakahan" ya itu hanya sekedar berkilah.
---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :

Masyarakat mana?Ya jelas masyarakat yang benci Jokowi kan dan trump kan?Ane gak 
pusingin dgn negara ente.Tetapi ane yg pendukung Jokowi akan membela Jokowi.Ane 
tanya Jokowi itu bonekanya siapa?Ente gak jawab. Kalau tidak ada jawaban, koq 
bisa disamakan dengan trump?Ini hate speech! Ente benci trump dan Jokowi. Kalau 
ente bilang Jokowi dan trump adalah boneka saja tanpa ada label putin, 
logikanya ente menyamakan trump dan Jokowi adalah trump sbg boneka saja.Jadi yg 
sama itu adalah bonekanya. Ini baru benar karena siapapun didunia ini adalah 
boneka, bisa bonekanya: kapitalis, Tuhan, duit, keserakahan dll. Yang ngaco itu 
ente. Karikatur itu bisa dijadikan lelucon dan adalah free speech.Ente tidak 
krn ente menyandangkan kedua karikatur yang berbeda pembuatnya.Disini letaknya 
hate speech nya ente! Masalah hate speech mau dibredel atau tidak itu adalah 
urusan dalam masing2 negeri. Gak ada urusan dengan free speech. Koq berlindung 
dibalik hebatnya free speech. Emangnya kalau national security dan perang masih 
mau dimakan mentah2 itu free speech?! Ngaco aja! Buta tuli dan cupat! Nesare  
From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Wednesday, March 29, 2017 10:46 AM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: RE: [GELORA45] Survei: Pemerintahan Jokowi-JK Dianggap Pemimpin Boneka 
 Yang namanya boneka itu ya dikendalikan orang lain, jelas survei itu tidak 
menunjukkan dikendalikan siapa. Tentang kapitalisme yg anda singgung itu hanya 
upaya anda menutupi kenyataan masyarakat memandang Jokowi sebagai pemimpin 
boneka.Gambar karikatur itu merupakan penggambaran opini yg ada dimasyarakat, 
dan kenyataan memang menunjukkan masyarakat memandang Jokowi sebagai boneka 
demikian juga Trump sebagai boneka Putin. Artikel di koran itu juga dengan 
sengaja dipilih gambar wayang yg juga bermakna boneka Pelabelan hate speech 
secara ngaco ngawur itu tidak bedanya dengan represi utk membungkam free 
speech. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :

Koq masih dikomentari?Ane sudah tahu koq, gak dijawab dan baru sekarang 
dijawab?Ane hanya mau ngeledekin ente saja. Jangan khawatir hehehehehehe. 
Walaupun tidak spesifik, artikel ini bilang begini: Survei Indo Barometer 
menunjukkan indikator kegagalan tertinggi dalam pemerintahan Jokowi-JK dalam 
2,5 tahun terakhir adalah anggapan dikendalikan oleh pihak lain dan dinilai 
sebagai pemimpin boneka. Ente ini gimana tokh ya. Baca saja gak becus! Sudah 
pake’ referensi masih bilang gak ada. Ada hanya tidak spesifik. Ada benarnya 
survey ini bagi ane. Pemerintahan Jokowi kalla dikendalikan oleh pihak lain. 
Ini dasar asumsi kata “boneka” itu.Yang di refer, saya yakin adalah: 
kapitalisme terutama konglomerat dan kapitalisme luar negeri.Ini sangat logis. 
Memang jalannya NKRI itu sejalan dengan kapitalisme dan bukan negara tertutup 
seperti korea utara.Kan begini semua negara didunia berjalan sekarang ini 
selain korea utara?!Persoalannya bukan “dikendalikan”, melainkan bagaimana 
bekerja sama, saling memanfaatkan dalam hidup berdampingan baik didalam negeri 
sendiri maupun dengan negara2 lain didunia.Ini terbukti hasil survey yg lain: 
“Tingkat kepuasan publik atas kinerja Jokowi sebesar 66,4 persen, tidak puas 32 
persen, dan tidak tahu sebesar 1,6 persen,” ujar Qodari dalam keterangan 
pers.Tingkat kepuasan ini tinggi sekali! Siapa presiden Indonesia yang mampu 
hidup sendiri dalam kehidupan bernegara didunia ini? Ente mau NKRI seperti 
korea utara, belum tentu rakyat Indonesia mau. So jangan sok2an mendikter 
rakyat Indonesia mau hidup tertutup. Oh bukan begini maunya ente ya? Maunya 
ente apa jadinya? Seperti apa Indonesia semestinya menurut ente? Koq Jokowi 
disamakan dengan trump? Ini kan yg enggak?!Kan ente hanya mau bashing saja krn 
ente benci kedua2nya.Moso’ ini bukan hate speech? Hehehehehe. Gimana logika 
ente? Moso’ malu bilang begini: ane benci Jokowi dan trump. Kenapa ente tidak 
menyandingkan trump dengan Hillary donk baru pas. Ini kan lebih cocok krn 
kedua2nya orang amerika. Kedua2nya kapitalis. Kedua2nya korupsi. Kedua2nya 
politikus. Kan lebih banyak persamaannya dibandingkan trump dan Jokowi.Kenapa 
trump malah disandingkan dengan Jokowi? Hehehehe hanya 1 penjelasannya: ente 
benci kedua orang itu. Ini namanya hate speech gundul! Emangnya kalau trump 
adalah bonekanya putin, lalu ente mau bilang putin lebih hebat drpd trump? 
Hehehehehe. Gebleknya ampun2an logika kaya’ gini dipake’. Luar biasa donk jadi 
ente memuji putin lebih hebat drpd trump ya? Masih belum ngerti?Surveynya hanya 
bilang pemerintah Jokowi kalla boneka krn mengambil jalur kapitalisme. Lalu 
ente tambah dengan foto bonekanya yg tidak ada di surveynya. Ini produk ente 
yaitu produk hate speech! Hehehehehe. Jangan2 memang ente ndak tahu ini adalah 
hate speech. Kalau ini benar, ya ane bisa mengerti krn ente schizophrenia! 
Nesare  From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroupscom] 
Sent: Tuesday, March 28, 2017 11:48 AM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: RE: [GELORA45] Survei: Pemerintahan Jokowi-JK Dianggap Pemimpin Boneka 
 Sayang survei tidak menyebutkan boneka siapa. Kalau anda ingin tahu bisa 
mengusulkan ke lembaga survei menanyakan boneka siapa.Hate speech gundulmu! 
Survei itu hate speech? Mereka yg jawab survei hate speech? ---In 
GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :


Oh gitu saja pendapatnya ada survey yg mengatakan Jokowi dan trump adalah sama2 
boneka.Tapi pertanyaan ane belum dijawab: trump dan Jokowi itu bonekanya 
siapa?Kalau gak bisa jawab, ini kan kelihatan adalah hatred speech ya?!Koq 
humanis, pahlawan HAM, pembela rakyat kecil, pengikut kristus bisa jadi 
pembenci ya?!!!Hehehehehehe. Nih ane katakan: ane juga boneka koq. Koq malu 
dikatakan boneka? Ane ndak tuh!Kalau ente jelas bukan boneka kan? Karena ente 
adalah sesuatu dibawah kunyuk!Ente pengin dikatakan sbg pembentuk boneka kali 
ya?Wah hebat sekali donk…. Nesare  From: GELORA45@yahoogroups.com 
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Tuesday, March 28, 2017 1:30 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: RE: [GELORA45] Survei: Pemerintahan Jokowi-JK Dianggap Pemimpin Boneka 
 
sudah jelas ada survei-nya yg bilang Jokowi boneka  

---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :Oh ya?Trump bonekanya 
siapa?Jokowi bonekanya siapa? Gak ada argument dan hanya bikin statement 
bashing saja? Nesare  From: GELORA45@yahoogroups.com 
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Sunday, March 26, 2017 7:58 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: [GELORA45] Survei: Pemerintahan Jokowi-JK Dianggap Pemimpin Boneka  
Sama dengan Trump, sama-sama boneka.. ---
Survei: Pemerintahan Jokowi-JK Dianggap Pemimpin Boneka
Anugerah Perkasa, CNN IndonesiaKamis, 23/03/2017 13:47 WIB Indikator kegagalan 
tertinggi adalah anggapan publik terhadap pemerintahan Jokowi-JK yang dianggap 
sebagai pemimpin boneka yakni mencapai 13,1 persen. (ANTARA FOTO/Puspa 
Perwitasari)Jakarta, CNN Indonesia -- Survei Indo Barometer menunjukkan 
indikator kegagalan tertinggi dalam pemerintahan Jokowi-JK dalam 2,5 tahun 
terakhir adalah anggapan dikendalikan oleh pihak lain dan dinilai sebagai 
pemimpin boneka. 

Hal itu dipaparkan dalam survei yang diluncurkan pada Rabu (22/3). Survei itu 
menunjukkan terdapat 20 indikator kegagalan selama Jokowi-JK memimpin dalam 2, 
5 tahun terakhir. Satu hal tertinggi adalah anggapan publik terhadap 
pemerintahan Jokowi-JK yang dianggap sebagai pemimpin boneka yakni mencapai 
13,1 persen.

“Persepsi publik terhadap kegagalan pemerintahan Jokowi-JK di 
antaranya…dikendalikan pihak lain, pemimpin boneka 13,1 persen, terlalu 
pro-China 6,2 persen,” demikian hasil survei tersebut yang dikutip 
CNNIndonesia.com, Kamis (23/3). Survei dilakukan di 34 provinsi dengan jumlah 
responden mencapai 1.200 orang dengan metode multistage random sampling untuk 
menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa. 

Pengumpulan data digunakan dengan wawancara tatap muka secara langsung dengan 
kuisoner. Survei itu memiliki margin of error sebesar 3,0 persen pada tingkat 
kepercayaan sebesar 95 persen.

Sepuluh indikator kegagalan lainnya adalah harga kebutuhan pokok belum stabil 
(11,7 persen); pelayanan kesehatan buruk (7,9 persen); perekonomian rakyat (6,4 
persen); terlalu pro China (6,2 persen); stabilitas politik (5,4 persen); 
keterbatasan lapangan pekerjaan (5,4 persen); penegakan hukum tak netral (5,3 
persen); kasus SARA (5,1 persen), kualitas pendidikan (4,3 persen); dan 
pemberian KIP belum merata (4,3 persen).

Keberhasilan Lebih Tinggi

Walaupun demikian, persepsi publik tentang indikator keberhasilan pemerintahan 
Jokowi memiliki persentase lebih tinggi yakni 17,6 persen untuk indikator 
program pembangunan yang meningkat. 

Sedangkan indikator lainnya di antaranya adalah pelayanan pendidikan lebih baik 
(10,1 persen); Kartu Indonesia Sehat (7,0 persen); infrastruktur jalan lebih 
baik (6,9 persen); kestabilan harga di kawasan terpencil (6,8 persen); 
kebijakan tol laut (6,6 persen) dan pemberantasan korupsi (5,8 persen). 

Di sisi lain, lembaga survei itu juga menyatakan tingkat kepuasan publik 
terhadap kinerja Presiden Joko Widodo selama dua setengah tahun menjabat 
sebesar 66,4 persen. Tingginya tingkat kepuasan tersebut berdampak pada peluang 
Jokowi terpilih kembali dalam Pemilihan Presiden tahun 2019.
| 
Lihat juga:
Noktah Hitam Proyek Mega Jokowi |


Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, tingginya tingkat 
kepuasan publik terhadap Jokowi disebabkan oleh tertampungnya sejumlah aspirasi 
yang disampaikan oleh masyarakat. Aspirasi itu, kata dia, dinilai oleh 
responden direalisasikan oleh Jokowi.

“Tingkat kepuasan publik atas kinerja Jokowi sebesar 66,4 persen, tidak puas 32 
persen, dan tidak tahu sebesar 1,6 persen,” ujar Qodari dalam keterangan pers.
| Pemerintahan Jokowi-JK mengatakan angka kemiskinan terus menurun dalam dua 
tahun terakhir. (CNN Indonesia/Anugerah Perkasa) |

Kantor Sekretariat Presiden dalam situsnya menjelaskan keberhasilan 
pemerintahan Jokowi dalam 2 tahun terakhir. Di antaranya adalah jumlah penduduk 
miskin yang mengalami penurunan menjadi 28,01 juta penduduk pada Maret 2016 
dari sebelumnya 28,51 juta penduduk.

“Ketimpangan antara kaya dan miskin terus mengalami penurunan yang terlihat 
dari indeks rasio Gini,” demikian laporan resmi pemerintah.

Penurunan rasio itu adalah 0,39 pada Maret 2016 dari sebelumnya 0,40 pada Maret 
2015. Pemerintah Jokowi-JK juga mengatakan angka pengangguran pun terus 
mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir.

(yul)   

Kirim email ke