Surat ESDM 2017 dibawah sangat berbeda dengan surat th 2014, MA dalam 
petimbangannya berdasarkan surat dan kunjungan lapangan Pusat Sumber Daya Air 
Tanah dan Geologi Lingkungan, Badan Geologi, Kementrian ESDM mencatat:
 "Bukti P.33.a dan P.33.b yang memaparkan terdapatnya ciri dan karakteristik 
karst di kawasan CAT Watuputih, telah secara nyata membuktikan CAT Watuputih 
termasuk dalam kategori karst yang merupakan kawasan Lindung Geologi yang harus 
dilindungi dari kegiatan budidaya termasuk penambangan sebagaimana keputusan 
a-quo;"
 Dan sekarang mendadak sontak dikatakan hanya goa kering "hanya ditemukan gua 
kering tanpa aliran sungai bawah tanah" ha ha ha aneh bin ajaib luar biasa 
sekali.
 ---
 ESDM: Tak Ada Sungai Bawah Tanah di CAT Watuputih 
http://www.jpnn.com/news/esdm-tak-ada-sungai-bawah-tanah-di-cat-watuputih 
 Jumat, 31 Maret 2017 – 18:21 WIB
 Demonstrasi menolak pendirian pabrik semen di wilayah Gunung Kendeng. Foto: Ist

 19
 SHARES

   
https://twitter.com/intent/tweet?text=ESDM:%20Tak%20Ada%20Sungai%20Bawah%20Tanah%20di%20CAT%20Watuputih&url=http%3A%2F%2Fwww.jpnn.com%2Fnews%2Fesdm-tak-ada-sungai-bawah-tanah-di-cat-watuputih&via=jpnncom&hashtags=PTSemenIndonesia,PegununganKendeng,KementerianEsdm,Tolakpabriksemen,Jakarta
    

 jpnn.com, JAKARTA http://www.jpnn.com/tag/jakarta - Kementerian Energi dan 
Sumbe Daya Mineral (ESDM) ternyata tidak menemukan adanya indikasi aliran 
sungai bawah tanah di areal Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih, pegunungan 
Kendeng Utara, Jawa Tengah.
 Lokasi itu merupakan areal penambangan pabrik PT Semen Indonesia 
http://www.jpnn.com/tag/pt-semen-indonesia di Rembang, yang belakangan menjadi 
polemik. Kementerian ESDM juga telah menyurati Menteri Lingkungan Hidup Siti 
Nurbaya terkait temuan ini.
 Dalam surat yang dikirim Menteri ESDM Ignasius Jonan kepada Menteri LHK Siti 
Nurbaya yang beredar di kalangan wartawan, Kamis (30/3), berisi tentang 
dukungan pemetaan aliran sungai bawah tanah CAT Watuputih di Rembang.
 Surat bernomor 2537/42/MEM.ES/2017 ditandangani oleh Jonan pada Jumat (24/3), 
sebagai jawaban atas permintaan sebelumnya dari Kementerian LHK. Penelitian 
oleh ESDM dilakukan unit Badan Geologi pada 15-24 Februari 2017.
 Hasilnya diperkuat lagi dengan proses klarifikasi oleh Badan Geologi pada 8-9 
Maret 2017. Sehingga melalui suratnya ke menteri LHK, Jonan menjelaskan bahwa 
sesuai data dan fakta lapangan pada CAT Watuputih hanya ditemukan gua kering 
tanpa aliran sungai bawah tanah.
 Ini dibenarkan Jonan saat ditemui di kompleks Istana Negara, Kamis petang. 
Namun, karena KLHK sedang melakukan uji lingkungan, dia menyerahkannya kepada 
Siti dan jajaran untuk menindaklanjuti.
 "Kami kirim surat ke menteri LHK kalau mau uji lingkungan, biar menteri LHK 
yang ambil leadership ini. Kami dukung," ujar Jonan.
 
 Masih dalam surat itu, di luar CAT Watuputih bagian timur terdapat aliran 
sungai bawah tanah. Begitu juga di sebelah selatan, ditemukan gua dengan tiga 
kantung mata air dan sebaran mata air. Namun tidak demikian di CAT Watuputih.
 "Berdasarkan data dan fakta yang ada saat ini, dapat disimpulkan tidak ada 
indikasi aliran sungai bawah tanah di dalam CAT Watuputih," jelas dia.
 Dengan hasil itu, Jonan menyebutkan, CAT Watuputih belum dapat dikategorikan 
sebagai Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) sesuai pasal 4 Peraturan Menteri ESDM 
Nomor 17/2012.
 
 Namun pihaknya akan kembali melakukan penelitian dan verifikasi mengenai 
aliran sungai bawah tanah CAT Watuputih bila ada data baru.(fat/jpnn)
 

Kirim email ke