Optimisme harus dilandasi kejujuran tentang pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki untuk menghadapi kenyataan yang ada. Kalau cuma ditopang kemauan & angan-angan biasanya mengabaikan perencanaan dan proses pelaksanaan di lapangan.
Food Estate di Kalteng Terganjal Food Estate di Merauke Mandek Yang berani jujur mengatakan proyek ini 100% untuk pangan, silakan ngacung. --- inengahk@... wrote: Terus terang saya juga kesel kalau membacanya, karena pernyataan yang inposible. Tapi kita ambil positipnya saja, bulan Ramadan biar tidak emosi berlebihan Namanya saja pimpinan harus optimis, agar rakyat semangat. Kalau pimpinan pesimis, rakyat jadi malas terus. --- jonathangoeij@... wrote: Sayangnya pak Mentan tidak menjelaskan lebih lanjut Indonesia bisa jadi lumbung pangan dunia itu melalui industrialisasi pertanian, dus maksud Mentan masa bodoh dgn nasib petani dari sekian banyak petani yg bisa diserap dalamĀ industrialisasi paling hanya sekian persen, buruh tani tidak begitu diperlukan karena diganti peralatan berat. --- jetaimemucho1@... wrote: Ah omong besar saja pak Menteri ini!!!!Sama sekali tidak kelihatan usaha ke arah itu, tanah pertanian terus menyusut, kaum tani dipaksa untuk alih profesi, menjadi buruh tani atau buruh di daerah perindustrian, dan kalau sudah kena phk jadi pekerja serabutan!!!Lagi pula, jauh amat tahun untuk mencapat targetnya itu: 2045!!! Sementara itu sudah berapa banyak manusia Indonesia yang mati dan akan mati dalam usia muda karena setengah kelaparan, makanan yang tak bergizi dan penyakit lama dan baru yang timbul karena dampak polusi!!! On Monday, June 5, 2017 10:28 AM, j.gedearka wrote: http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/17/06/05/or23nf383-mentan-indonesia-bisa-jadi-lumbung-pangan-dunia Senin , 05 June 2017, 11:11 WIB Mentan: Indonesia Bisa Jadi Lumbung Pangan Dunia Red: Nidia Zuraya Anis Efizudin/Antara Lahan persawahan REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman optimistis bahwa Indonesia dapat memenuhi target menjadi lumbung pangan dunia pada 2045. Menurut Amran, pihaknya akan meningkatkan produksi pertanian untuk 11 komoditas pangan strategis. "Ada 11 komoditas strategis, alhamdulillah sudah selesai empat. Kita selesaikan lagi tahun ini jagung, tahun depan bawang putih, tahun berikutnya apa," katanya seusai penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Jakarta, Senin (5/6). Amran menuturkan, strategi untuk meningkatkan produksi komoditas pertanian satu per satu dilakukan karena keterbatasan anggaran dan tim dalam melakukan hal tersebut. "Tidak bisa bersamaan, karena anggaran terbatas, tim kita terbatas. Insya Allah kita bisa capai karena hari ini kita sudah buktikan pada dunia bahwa kita bisa makan beras, jagung, bawang, cabai tanpa impor," katanya. Capaian tersebut, menurut Amran, menjadi capaian yang cukup tinggi di tengah beratnya tantangan yang dihadapi. Pasalnya, ia mengklaim pemerintahan saat ini menghadapi masa sulit karena berhadapan dengan El Nino terbesar sepanjang sejarah. "Ingat, ada El Nino dahsyat, terbesar sepanjang sejarah, tapi kita bisa me-manage dengan baik," ujarnya. Sumber : Antara