Quote:
 Harus dilihat secara proportionally.
 Jangan krn pengalaman bung yg hebat dapat visa ke USA dalam bbrp hari, lalu 
bung ambil kesimpulan Indonesia tidak menghargai orang pintar.
  
 Saya tidak mau justifikasi kemauan bung. Tetapi dari contoh bung itu, situasi 
yg bung dambakan, bagi saya adalah minta perlakuan khusus krn bung lulusan luar 
negeri. Bagi saya ini permintaan yg kebablasan.

 Bagi saya akan lebih baik, pindahlah kenegara manapun sepanjang seseorang bisa 
hidup baik. Itu saja.
 End of Quote.
 

 Tuduhan samasekali bung tidak benar: bahwa saya minta perlakuan khusus dan 
permintaan kebablasan dan pengalaman yg. hebat dari saya. Saya cuma 
membandingkan perlakuan dari negara2 lain terhadap para mantan mahasiswa 
lulusan Jerman yg. hasus meninggalkan Jerman pada waktu itu karena anjuran dari 
PBB. Wong bukan cuma saya yg. pindah ke negara2 lain dari Jerman. Dan bukan 
saya saja yg. diterima dgn. tangan terbuka dan dibantu dgn. secepatnya koq utk. 
kepentingan perkembangan nasional. Tetapi saya ulang lagi, majoritas dari 
mereka (ratusan atau lebih) pindah dari Jerman ke AS, Kanada, Belanda dan 
Australia, juga ada yg. ke Austria dan Swiss pada waktu itu. Saya cuma 
mengikuti trend utk. bekerja/mencari nafkah di negara lain yg. telah dilakukan 
oleh mantan mahasiswa2 yg. lebih senior dari saya. Kalau saya adalah sendiri 
atau termasuk minoritas dari mereka yg. pindah ke negara lain, ya tuduhan 
barangkali agak "make sense".
 

 Sekian saja.

Kirim email ke