kelihatannya benar2 solusi ini yg dijalankan pemerintahan Jokowi "solusinya 
gampang kok! tambah hutang,  terus dinaikkan saja pajak dan tarif pelayanan 
yang harus dibayar kelas menengah kebawah dan ciptakan  pajak-pajak baru" tax 
amnesti yg baru saja berlalu ternyata sangat menguntungkan kelas atas tetapi 
justru menjerat kelas menengah. 

    On Thursday, July 6, 2017 11:39 PM, Tatiana Lukman 
<jetaimemuc...@yahoo.com> wrote:
 

 Lho ada orang yang menganjurkan supaya tidak takut kepada utang. Orang yang 
"takut" pada utang itu dicap orang-orang "radikal". he...he..he   Amerika saja 
yang hutangnya numpuk tidak jatuh-jatuh dan tetap menguasai dunia! Jadi ya maju 
terus Jokowi, jangan takut hutang!!! Jokowi sendiri kan pernah juga bilang 
bahwa hutang itu baik!! solusinya gampang kok! tambah hutang,  terus dinaikkan 
saja pajak dan tarif pelayanan yang harus dibayar kelas menengah kebawah dan 
ciptakan  pajak-pajak baru, biar tambah senang kaum imperialis dan kapitalis 
yang meminjamkan uang!!! 

    On Wednesday, July 5, 2017 9:49 PM, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com 
[GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> wrote:
 

     

Pindah Ibu Kota dan Segunung Utang Kita - Kompas.com

  
|  
|  
|  
|   |    |

  |

  |
|  
|   |  
Pindah Ibu Kota dan Segunung Utang Kita - Kompas.com
 By Kompas Cyber Media Malaysia sendiri menelan dana hingga 8,1 miliar dollar 
AS, atau Rp 107 triliun untuk memindahkan ibu kotanya dar...  |   |

  |

  |

 

Pindah Ibu Kota dan Segunung Utang Kita
YOGA SUKMANAKompas.com - 05/07/2017, 06:45 WIB
Ilustrasi utang(fromdebttomillionaire.com, dok. HaloMoney.co.id)

KOMPAS.com - Ruang media masih kosong saat Bang John, begitu ia kerap disapa, 
seorang wartawan media nasional di Jakarta, mulai bimbang memutuskan pindah ke 
Palangkaraya, Kalimantan Tengah.Kepalanya tertunduk di depan cangkir putih 
berisi kopi hitam yang belum lama ia seduh. Langit mendung dan awan yang 
menggelap siang itu, tak cukup mampu menyembunyikan rasa bimbang pria asal 
Surabaya itu."Kalau nanti ibu kota enggak jadi pindah, walah gimana aku nanti," 
ujarnya sambil garuk-garuk kepala.Sejak beberapa bulan lalu, Bang John begitu 
antusias mendengar rencana pemindahan ibu kota ke luar Jawa.Meski belum 
diumumkan pasti kota mana yang akan menggantikan Jakarta, ia sudah yakin betul 
pemerintah akan memilih Palangkaraya sebagai ibu kota.Maklum, sejak era Bung 
Karno dulu, Palangkaraya memang sudah diusulkan menjadi ibu kota.(Baca: 
Kemungkinan Besar, Ibu Kota Akan Dipindah ke Kalimantan)Hal itu semakin kuat 
lantaran belum lama ini Pemeritah Provinsi Kalimantan Tengah telah 
mempersiapkan lahan seluas 300.000 hektar yang katanya untuk persiapan 
pemindahan ibu kota.Namun belakangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional 
Bambang Brodjonegoro justru menampik soal rencana pemindahan ibu kota ke 
Palangkaraya.Ia justru balik mempertanyakan kabar  Palangkaraya akan dipilih 
sebagai penganti Jakarta."Siapa bilang (ibu kota pindah ke) Palangkaraya? 
Enggak ada yang bilang (ibu kota pindah ke) Palangkaraya," kata Bambang kepada 
Kompas.com, di kantor Bappenas, awal Mei lalu.Tanda-tanda keseriusan pemerintah 
memindahkan ibu kota justru nampak pada petengahan Juni 2017 lalu.Badan 
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dipastikan akan mulai mengkaji 
dalam rencana pemindahan ibu kota pada 2018.Bahkan Bambang mengatakan, Bappenas 
juga akan mengkaji skema pendanaan pemindahan ibu kota lantaran pasti butuh 
dana besar.Hal itu ia sampaikan langsung dihadapan anggota DPR rapat kerja 
dengan Komisi XI di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/6/2017).(Baca: Palangkaraya 
Dinilai Tak Cocok Dijadikan Ibu Kota karena Hal Ini...)Namun langkah paling 
maju dari rangkaian wacana itu adalah adanya penganggaran dana untuk kajian 
mendalam terkait pemindahan ibu kota di dalam pagu anggaran pemerintah.Bappenas 
sendiri mengajukan usulan pagu Indikatif anggaran kementerian Rp 1,5 triliun 
kepada DPR.Rencananya dana itu juga akan digunakan untuk harmonisasi dan 
simplikasi aturan, mendorong pembiayaan infrastruktur non APBN, hingga menyusun 
aksi satu data nasional.Teranyar rencana pemindahan ibu kota sudah dibahas 
secara detail bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Negara, 
Senin (3/7/2017).Dalam perbincangan dengan Presiden, Bambang mengatakan 
kajianpemindahan ibu kota, termasuk skema pendanaannya, akan segera 
dirampungkan. Meski begitu, jalan pemerintah bisa jadi terjal.Tembok besar akan 
menghadang rencana pemindahan ibu kota. Apa itu?Dana, ya lagi-lagi anggaran. 
Seperti dikatakan pemerintah sendiri,pemindahan ibu kota atau pusat 
pemerintahan akan memakan dana yang besar.Di sisi lain, anggaran pemerintah 
yang tersedia sangat terbatas. Berdasarkan APBN 2017, pendapatan negara 
ditargetkan hanya mencapai Rp 1.750 triliun.Sementara total belanja negara 
mencapai Rp 2.080 triliun.Artinya, pemerintah akan mengalami defisit anggaran 
Rp 330 triliun, atau 2,41 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 
nasional.Kabar buruknya, defisit anggaran negara akan semakin melebar.Menteri 
Keuangan Sri Mulyani mengatakan, defisit anggaran kemungkinan akan mencapai 2,6 
persen pada 2017.Perubahan defisit ini akan disampaikan langsung ke DPR di 
dalam Rancangan APBN Perubahan 2017.Implikasinya jelas, bila anggaran sudah 
defisit, maka jalan satu-satunya untuk membiayai belanja negara adalah dengan 
mencari pendanaan lain.Opsi yang kerap diambil pemerintah adalah dengan 
berutang. Berdasarkan data akhir Mei 2017, posisi utang pemerintah sudah 
mencapai Rp 3.672 triliun.Angka ini melonjak Rp 1.069 triliun dibandingkan 
dengan posisi utang pada akhir 2014 lalu.Sederhananya, utang negara terus 
menggunung selama pemerintahan Presiden Joko Widodo.Sialnya, sebagian utang itu 
akan jatuh tempo dalam periode  2018 sebesar Rp 390 triliun dan 2019 sebesar R0 
420 triliun.Jika dijumlah, dalam dua tahun ke depan, pemerintah harus membayar 
utang sekitar Rp 810 triliun.(Baca: Utang RI Capai 3.667 Triliun, Rakyat Jangan 
Khawatir?)Dilihat dari kondisi ini, pemindahan ibu kota melalui pendanaan APBN 
akan berimplikasi kepada utang negara yang semakin menggunung.Sementara itu 
kemungkinan pendanaan ibu kota baru melalui investasi swasta terbilang 
kecil.Pengamat ekonomi Institute For Economic and Development Finance (Indef) 
Bima Yudhistira mengatakan, swasta pasti akan kurang berminat bila ditawari 
investasi untuk membangun fasilitas pemerintahan."Imbal hasilnya kecil. Beda 
dengan proyek infrastruktur yang komersil," ucap Bima.Apalagi, dana investasi 
pemindahan ibu kota Indonesia bisa jadi lebih besar bila dibandingkan dengan 
pemindahan ibu kota yang dilakukan Malaysia.Selain karena ketersediaan 
infrastuktur dasar, besaran pegawai yang harus pindah juga akan membuat biaya 
pembangunan infrastruktur pemerintahan jadi lebih besar.Malaysia sendiri 
menelan dana hingga 8,1 miliar dollar AS, atau Rp 107 triliun untuk memindahkan 
ibu kotanya dari Kuala Lumpur ke Putrajaya pada 1999 lalu.Melalui berbagai 
fakta itu, pemerintah harus sangat cermat memulai langkah memindahan ibu 
kota.Jangan sampai, perencanaan pemindahan kota yang terburu-buru justru 
menambah defisit APBN.Bila itu terjadi, pemerintah pasti akan menambah utang 
untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur ibu kota baru.Pertanyaanya 
sederhana, apakah kita ingin melihatnya ibu kota baru dibangun lewat 
pondasi-pondasi utang?Sebagian mungkin bisa menerimanya, sebagian lagi mungkin 
tidak. Lantas bagaimana dengan Pak Jokowi?  #yiv4118174620 -- 
#yiv4118174620ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 
0;padding:0 10px;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-mkp hr {border:1px solid 
#d8d8d8;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-mkp #yiv4118174620hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-mkp #yiv4118174620ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-mkp .yiv4118174620ad 
{padding:0 0;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-mkp .yiv4118174620ad p 
{margin:0;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-mkp .yiv4118174620ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-sponsor 
#yiv4118174620ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv4118174620 
#yiv4118174620ygrp-sponsor #yiv4118174620ygrp-lc #yiv4118174620hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv4118174620 
#yiv4118174620ygrp-sponsor #yiv4118174620ygrp-lc .yiv4118174620ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv4118174620 #yiv4118174620actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv4118174620 
#yiv4118174620activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv4118174620
 #yiv4118174620activity span {font-weight:700;}#yiv4118174620 
#yiv4118174620activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv4118174620 #yiv4118174620activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv4118174620 #yiv4118174620activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv4118174620 #yiv4118174620activity span 
.yiv4118174620underline {text-decoration:underline;}#yiv4118174620 
.yiv4118174620attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv4118174620 .yiv4118174620attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv4118174620 .yiv4118174620attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv4118174620 .yiv4118174620attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv4118174620 .yiv4118174620attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv4118174620 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv4118174620 .yiv4118174620bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv4118174620 
.yiv4118174620bold a {text-decoration:none;}#yiv4118174620 dd.yiv4118174620last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4118174620 dd.yiv4118174620last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4118174620 
dd.yiv4118174620last p span.yiv4118174620yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv4118174620 div.yiv4118174620attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv4118174620 div.yiv4118174620attach-table 
{width:400px;}#yiv4118174620 div.yiv4118174620file-title a, #yiv4118174620 
div.yiv4118174620file-title a:active, #yiv4118174620 
div.yiv4118174620file-title a:hover, #yiv4118174620 div.yiv4118174620file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv4118174620 div.yiv4118174620photo-title a, 
#yiv4118174620 div.yiv4118174620photo-title a:active, #yiv4118174620 
div.yiv4118174620photo-title a:hover, #yiv4118174620 
div.yiv4118174620photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv4118174620 
div#yiv4118174620ygrp-mlmsg #yiv4118174620ygrp-msg p a 
span.yiv4118174620yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv4118174620 
.yiv4118174620green {color:#628c2a;}#yiv4118174620 .yiv4118174620MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv4118174620 o {font-size:0;}#yiv4118174620 
#yiv4118174620photos div {float:left;width:72px;}#yiv4118174620 
#yiv4118174620photos div div {border:1px solid 
#666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv4118174620 
#yiv4118174620photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv4118174620
 #yiv4118174620reco-category {font-size:77%;}#yiv4118174620 
#yiv4118174620reco-desc {font-size:77%;}#yiv4118174620 .yiv4118174620replbq 
{margin:4px;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv4118174620 
#yiv4118174620ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv4118174620 
#yiv4118174620ygrp-mlmsg select, #yiv4118174620 input, #yiv4118174620 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv4118174620 
#yiv4118174620ygrp-mlmsg pre, #yiv4118174620 code {font:115% 
monospace;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-mlmsg #yiv4118174620logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-msg 
p#yiv4118174620attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv4118174620 
#yiv4118174620ygrp-reco #yiv4118174620reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-sponsor 
#yiv4118174620ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv4118174620 
#yiv4118174620ygrp-sponsor #yiv4118174620ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv4118174620 
#yiv4118174620ygrp-sponsor #yiv4118174620ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv4118174620 #yiv4118174620ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv4118174620 
#yiv4118174620ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv4118174620 

   

   
  • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
    • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
      • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
        • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
    • ... 'Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
      • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
        • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
      • ... 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
    • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
      • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
    • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
      • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
    • ... 'Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia]' ineng...@chevron.com [GELORA45]

Kirim email ke