Pada Minggu, 16 Juli 2017 2:42, "'Tsasando' tsasa...@gmail.com [wahana-news]" <wahana-n...@yahoogroups.com> menulis:
https://seword.com/politik/inilah-isi-perppu-ormas-nomor-2-tahun-2017-isinya-luar-biasa-fpi-dan-sejenisnya-apa-kabar-nanti/ Inilah Isi Perppu Ormas Nomor 2 Tahun 2017, Isinya Luar Biasa. FPI danSejenisnya Apa Kabar Nanti? 58 BY GUSTI YUSUF ON JULY 12, 2017 PresidenJokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentangOrganisasi Kemasyarakatan. Dari salinan Perppu Nomor 2 Tahun 2017, terdapat 5pasal dalam UU Ormas sebelumnya yang diubah dan terdapat 18 pasal yang dihapus.5 pasal dalam UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Ormas yang diubah oleh Perppu iniyaitu Pasal 1, 59, 60, 61, dan 62. Pasal 1 Perppu ini antara lain mengubah pengertian ormas menjadilebih tegas dari sebelumnya. Menurut Perppu ini, ormas memiliki pengertian: Organisasi Kemasyarakatan yang selanjutnya disebut Ormas adalahorganisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarelaberdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dantujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan NegaraKesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945. Perubahanyang paling signifikan adalah pada Pasal 59, di mana sejumlah ketentuan tentanghal-hal yang dilarang dilakukan ormas semakin spesifik. Perubahan Pasal 59 ituberbunyi: (1) Ormas dilarang: a. menggunakan nama,lambang, bendera, atau atribut yang sama dengan nama, lambang, bendera, atauatribut lembaga pemerintahan; b. menggunakan dengantanpa izin nama, lambang, bendera negara lain atau lembaga/badan internasionalmenjadi nama, lambang, atau bendera Ormas; dan/atau c. menggunakan nama,lambang, bendera, atau tanda gambar yang mempunyai persamaan pada pokoknya ataukeseluruhannya dengan nama, lambang, bendera, atautanda gambar Ormas lain atau partai politik. (2) Ormas dilarang: a. menerima dari ataumemberikan kepada pihak manapun sumbangan dalam bentuk apa pun yangbertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau b. mengumpulkan danauntuk partai politik. (3) Ormas dilarang: a. melakukan tindakanpermusuhan terhadap suku, agama, ras, atau golongan; b. melakukanpenyalahgunaan, penistaan, atau penodaan terhadap agama yang dianut diIndonesia; c. melakukan tindakankekerasan, mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum, atau merusak fasilitasumum dan fasilitas sosial; dan/atau d. melakukan kegiatanyang menjadi tugas dan wewenang penegak hukum sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan. (4) Ormas dilarang: a. menggunakan nama,lambang, bendera, atau simbol organisasi yang mempunyai persamaan pada pokoknyaatau keseluruhannya dengan nama, lambang, bendera, atau simbol organisasigerakan separatis atau organisasi terlarang; b. melakukan kegiatanseparatis yang mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia;dan/atau c. menganut,mengembangkan, serta menyebarkan ajaran atau paham yang bertentangan denganPancasila. Definisi dari ormas kini menjadi lebih tegas jika sebelumnya padaUndang Undang Nomor 17 tahun 2013 berbunyi Ormas adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk olehmasyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan,kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demitercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkanPancasila. kini dipertegas dengan “dan Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945.” Artinya Ormas harus patuh pada UUD 45, final.Tidak boleh undang-undang lain atau piagam Jakarta. Perbedaan antara UUD 45 danpiagam Jakarta adalah Dalam Piagam Jakarta menggunakan kata dalamsuatu Hukum Dasar Negara Indonesia, Sedangkan dalam UUD 1945 menggunakan katadalam suatu Undang – Undang Dasar Negara Indonesia. (sumber) Selain itu kini Ormas dilarang menerima atau memberikan sumbangandalam bentuk apapun yang bertentangan dengan aturan atau undang-undang.Termasuk mengumpulkan dana untuk partai politik. Kemudian ormas juga dilarang melakukan tindakan permusuhanterhadap suku, agama, ras atau golongan. Penyalahgunaan dan penodaan terhadapagama apapun yang dianut di Indonesia. Ormas juga dilarang melakukan tindakankekerasan, mengganggu ketertiban umum, merusak fasilitas umum dan sosial. Jugadilarang melakukan kegiatan yang menjadi tugas dan wewenang penegak hukumsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk sanksi, kali ini lebih tegas selain sanksiadministrasi, perppu ini juga menuliskan sanksi pidana yang merupakan halyang baru pada UU Ormas. Karena pada UU Ormas sebelumnya tak ada ketentuan ini,maka di antara BAB XVII dan BAB XVIII disisipkan satu bab, yaitu BAB XVIIA. Bab baru tentang Ketentuan Pidana itu menyisipkan satu pasal diantara Pasal 82 dan Pasal 83, yakni Pasal 82A yang berbunyi: (1) Setiap orang yang menjadi anggota dan/atau pengurus ormas yangdengan sengaja dan secara langsung atau tidak langsung melanggar ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (3) huruf c dan huruf d dipidanadengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 1 (satu)tahun. (2) Setiap orang yang menjadi anggota dan/atau pengurus Ormas yangdengan sengaja dan secara langsung atau tidak langsung melanggar ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (3) huruf a dan huruf b, dan ayat (4)dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun. (3) Selain pidana penjara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yangbersangkutan diancam dengan pidana tambahan sebagaimana diatur dalam peraturanperundang-undangan pidana. Perppuyang ditandatangani Presiden Jokowi ini efektif berlaku sejak diundangkan padaSenin 10 Juli 2017. Artinya, ke depan aturan yang mengikat setiap ormas mengacupada perppu ini. Kendati, pasal peralihan perppu ini menyebutkan pasal-pasalyang tidak dihapus atau diubah pada UU Ormas terdahulu tetap berlaku. Dari pasal-pasal yang diubah tersebut, terlihat bahwa untukmembekukan atau membubarkan sebuah ormas, cukup melalui kementerian terkait,yaitu Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM. Tidak diperlukanlagi pengajuan atau permohoanan ke pengadilan seperti ketentuan sebelumnya. Namun, untuk penjatuhan sanksi pidana tetap harus melaluipengadilan. Namun, sanksi yang dijatuhkan tak main-main, minimal lima tahun danmaksimal mencapai 20 tahun. Ini khusus bagi yang melakukan tindakan permusuhan terhadap suku,agama, ras, atau golongan, melakukan penyalahgunaan, penistaan, atau penodaanterhadap agama yang dianut di Indonesia, atau menganut, mengembangkan, sertamenyebarkan ajaran atau paham yang bertentangan dengan Pancasila. Payung hukumnya sudah ada dan sudah jelas, tinggal penegakkannya.Semoga Indonesia menjadi damai. Sepertinya akan ada yang menetap di Arab sana kalau beginijadinya. Begitulah kelelawar. #yiv3764483838 #yiv3764483838 -- #yiv3764483838ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-mkp #yiv3764483838hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-mkp #yiv3764483838ads {margin-bottom:10px;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-mkp .yiv3764483838ad {padding:0 0;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-mkp .yiv3764483838ad p {margin:0;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-mkp .yiv3764483838ad a {color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-sponsor #yiv3764483838ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-sponsor #yiv3764483838ygrp-lc #yiv3764483838hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-sponsor #yiv3764483838ygrp-lc .yiv3764483838ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv3764483838 #yiv3764483838actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv3764483838 #yiv3764483838activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv3764483838 #yiv3764483838activity span {font-weight:700;}#yiv3764483838 #yiv3764483838activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv3764483838 #yiv3764483838activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv3764483838 #yiv3764483838activity span span {color:#ff7900;}#yiv3764483838 #yiv3764483838activity span .yiv3764483838underline {text-decoration:underline;}#yiv3764483838 .yiv3764483838attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv3764483838 .yiv3764483838attach div a {text-decoration:none;}#yiv3764483838 .yiv3764483838attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv3764483838 .yiv3764483838attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv3764483838 .yiv3764483838attach label a {text-decoration:none;}#yiv3764483838 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv3764483838 .yiv3764483838bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv3764483838 .yiv3764483838bold a {text-decoration:none;}#yiv3764483838 dd.yiv3764483838last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3764483838 dd.yiv3764483838last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3764483838 dd.yiv3764483838last p span.yiv3764483838yshortcuts {margin-right:0;}#yiv3764483838 div.yiv3764483838attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv3764483838 div.yiv3764483838attach-table {width:400px;}#yiv3764483838 div.yiv3764483838file-title a, #yiv3764483838 div.yiv3764483838file-title a:active, #yiv3764483838 div.yiv3764483838file-title a:hover, #yiv3764483838 div.yiv3764483838file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3764483838 div.yiv3764483838photo-title a, #yiv3764483838 div.yiv3764483838photo-title a:active, #yiv3764483838 div.yiv3764483838photo-title a:hover, #yiv3764483838 div.yiv3764483838photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3764483838 div#yiv3764483838ygrp-mlmsg #yiv3764483838ygrp-msg p a span.yiv3764483838yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv3764483838 .yiv3764483838green {color:#628c2a;}#yiv3764483838 .yiv3764483838MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv3764483838 o {font-size:0;}#yiv3764483838 #yiv3764483838photos div {float:left;width:72px;}#yiv3764483838 #yiv3764483838photos div div {border:1px solid #666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv3764483838 #yiv3764483838photos div label {color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv3764483838 #yiv3764483838reco-category {font-size:77%;}#yiv3764483838 #yiv3764483838reco-desc {font-size:77%;}#yiv3764483838 .yiv3764483838replbq {margin:4px;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-mlmsg select, #yiv3764483838 input, #yiv3764483838 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-mlmsg pre, #yiv3764483838 code {font:115% monospace;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-mlmsg #yiv3764483838logo {padding-bottom:10px;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-msg p#yiv3764483838attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-reco #yiv3764483838reco-head {color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-reco {margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-sponsor #yiv3764483838ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-sponsor #yiv3764483838ov li {font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-sponsor #yiv3764483838ov ul {margin:0;padding:0 0 0 8px;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-text {font-family:Georgia;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-text p {margin:0 0 1em 0;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv3764483838 #yiv3764483838ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none !important;}#yiv3764483838