*Tertarik Harga Tinggi, Petambak Ikan Beralih Jadi Petani Garam *

KONTRIBUTOR BIMA, SYARIFUDIN Kompas.com - 28/07/2017

BIMA, KOMPAS.com - Harga  garam <http://indeks.kompas.com/tag/garam> di
Kabupaen Bima melambung tinggi. Bahkan harganya berlipat-lipat.
Tingginya  harga
garam <http://indeks.kompas.com/tag/harga-garam> ini membuat para petambak
ikan tergiur. Sejak harganya naik, mereka mulai beralih menjadi petani
garam dan meninggalkan usaha bandeng.

Abdullah, asal Desa Donggo Bolo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima mengaku,
telah mempersiapkan lahan 1 hektar untuk produksi garam. Bahkan, para
petani lain juga berbondong-bodong memilih mengalihkan fungsi tambak ikan
seluas 10 hektar jadi tambak garam.

“Petani di sini sudah beralih semenjak harga garam mahal. Di selompok saya
ada 10 hektar yang sudah dialihkan, saat ini dalam proses pembuatan
petakan,” kata Abdullah saat ditemui di lokasi tambak, Jumat (28/7/2017).

Ia mengaku menjadi petani garam lebih menguntungkan. Selain biaya
produksinya sedikit, pembuatan tambak juga relatif mudah. Hanya bermodalkan
cangkul dan sekop, mereka bisa memodifikasi lahan yang dibuat berbentuk
petakan kolam tanah.

Selain itu, petambak juga harus menyediakan pompa air dan kincir angin.

*Baca juga: Jokowi Janji Selesaikan Persoalan Mahalnya Harga Garam
<http://nasional.kompas.com/read/2017/07/27/15593001/jokowi-janji-selesaikan-persoalan-mahalnya-harga-garam>*

“Kalau tambak sudah jadi, selanjunnya cukup dimasukan air laut ke tambak.
Seminggu kemudian, biasanya garam sudah bisa dipanen,” kata ketua kelompok
tani ini.

Sementara itu, harga garam di tingkat petani saat ini melambung hingga Rp
140.000 per sak dengan berat 50 kilogram. Tingginya harga itu berbeda jauh
dengan harga saat panen garam dari tahun ke tahun berkisar antara Rp 3.000
sampai Rp 7.000 per sak.

“Mereka memasarkan garamnya Rp 140.000 per sak. Kalau dilihat dari harga
memang cukup tinggi, dibanding tahun lalu cuman Rp 7.000 per sak,” ucap
Abdullah.

Ia dan petani lain merasa bersyukur harga garam sudah naik setelah
betahun-tahun para petani tidak merasakan hasil panen yang memadai. Mereka
berharap harganya tetap bertahan, sehingga petani bisa mendapat hasil yang
berlimpah dan menguntungkan.

“Kalau bisa jangan diturunin lagi, kita juga Ingin harga jualannya tinggi,”
ujar dia.

http://regional.kompas.com/read/2017/07/28/13212061/tertarik-harga-tinggi-
petambak-ikan-beralih-jadi-petani-garam

Kirim email ke