Kisah Mata Hari, mata-mata Eropa yang pernah tinggal di Jawa Timur 
http://www.bbc.com/indonesia/majalah-41626002 Hugh SchofieldBBC News, Paris
 5 jam lalu

 Bagikan artikel ini dengan Facebook 
http://www.bbc.com/indonesia/majalah-41626002#  Bagikan artikel ini dengan 
Twitter http://www.bbc.com/indonesia/majalah-41626002#  Bagikan artikel ini 
dengan Messenger http://www.bbc.com/indonesia/majalah-41626002#  Bagikan 
artikel ini dengan Email 
mailto:?subject=Shared%20from%20BBC%20Indonesia&body=http%3A%2F%2Fwww.bbc.com%2Findonesia%2Fmajalah-41626002
  Kirim http://www.bbc.com/indonesia/majalah-41626002#share-tools




 
 Hak atas fotoBIBLIOTHÈQUE NATIONALE DE FRANCEImage captionMata Hari saat 
berpose di Paris. Sebuah kendaraan abu-abu milik militer Prancis bertolak dari 
Penjara Saint-Lazare di Paris, pada pagi hari tanggal 15 Oktober 1917. Di 
dalamnya, selain dua biarawati dan pengacara, terdapat seorang perempuan 
Belanda berusia 41 tahun yang mengenakan jubah panjang dan topi lebar.
 Satu dekade sebelumnya, perempuan ini bersentuhan dengan orang-orang penting 
di berbagai ibu kota negara di Eropa. Berkat keterampilannya dalam menari, 
'perempuan maut' ini mampu menggaet beragam kekasih, termasuk menteri, pebisnis 
kaya, dan jenderal.
 Berkas Mata Hari tersedia online 
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2014/04/140410_matamata_matahari Apa 
rasanya dituduh jadi mata-mata Rusia? 
http://www.bbc.com/indonesia/majalah-39893067 Cina habisi 20 mata-mata AS, 
cederai operasi CIA http://www.bbc.com/indonesia/dunia-39989666 Dunianya 
berubah ketika Eropa dilanda Perang Dunia I. Dia mengira dirinya bisa bertahan 
di Eropa dengan mengandalkan karisma. Namun, para pria berkuasa menginginkan 
sesuatu darinya yang lebih dari sekadar hubungan seks. Mereka menghendaki 
informasi.
 Dan itu berarti spionase, mata-mata.
 Perempuan tersebut adalah Mata Hari. Kereta yang bertolak dari penjara 
Saint-Lazare pada 15 Oktober 1917 membawanya kepada regu tembak. Ajal 
menantinya.
 Kejahatannya antara lain menjadi agen mata-mata Jerman serta mengorek rahasia 
dari para perwira Sekutu yang menidurinya dan meneruskan informasi itu ke 
bosnya. Tuduhan itu menuntun sejumlah surat kabar untuk berkesimpulan bahwa dia 
bertanggung jawab atas pengiriman ribuan serdadu Sekutu menuju kematian.
 Akan tetapi, bukti-bukti yang diperlihatkan saat pengadilan, ditambah beberapa 
dokumen lainnya, menunjukkan bahwa dia sejatinya agen ganda dan kemungkinan 
mati sebagai kambing hitam.
 Titik terang Kini, 100 tahun setelah kematian Mata Hari, muncul sebuah titik 
terang yang dapat menjelaskan keterlibatan perempuan tersebut dalam Perang 
Dunia I.
 Titik terang itu datang dalam wujud berbagai dokumen yang dirilis Kementerian 
Pertahanan Prancis, termasuk transkrip interogasi Mata Hari oleh dinas 
antispionase Prancis pada 1917.
 Ada pula surat-surat telegram yang dikirimkan atase militer Jerman di Madrid 
ke Berlin yang berujung pada penangkapan Mata Hari di sebuah hotel di 
Champs-Elysees, Paris. Belakangan surat-surat tersebut menjadi bukti kunci 
dalam persidangannya.
 Beberapa dokumen itu kini dipamerkan di Museum Fries, Leeuwarden, 
Belanda—kampung halaman Mata Hari.
Hak atas fotoPAImage captionMata Hari menghadap regu tembak di pinggir Kota 
Paris, pada 1917. Ada keraguan bahwa foto ini diambil dari sebuah film 
kontemporer saat itu. Lahir dengan nama Margarethe Zelle pada 1876, Mata Hari 
mengalami kehidupan luar biasa sekaligus tragis. Setelah menikah dengan perwira 
Belanda keturunan Skotlandia, Kapten Rudolf Macleod, Zelle hijrah ke Malang, 
Jawa Timur, pada 1897 yang saat itu masih menjadi daerah kekuasaan Hindia 
Belanda.
 Pernikahan itu tak berjalan langgeng dan berakhir dengan perceraian. 
Selanjutnya dia bertolak ke Paris dan menamai dirinya dengan sebutan Mata Hari 
sebagai nama panggung untuk pertunjukan menari bergaya erotis.
 "Kalaupun dia tidak menjadi mata-mata, Mata Hari akan dikenang sampai sekarang 
atas apa yang dia lakukan di kota-kota besar Eropa pada bagian awal abad lalu," 
kata Hans Groeneweg, kurator Museum Fries.
 "Sedikit banyak dia menciptakan striptis sebagai bentuk tarian. Kami 
memamerkan bukti-bukti pertunjukannya dan ada tumpukan kliping surat kabar 
beserta foto-foto. Saat itu dia merupakan selebritis sosialita," tambah 
Groeneweg.
 Namun, sedihnya, cerita mengenai Mata Hari didominasi oleh kiprahnya dalam 
dunia mata-mata. Selama betahun-tahun banyak sejarawan membelanya. Beberapa di 
antara mereka menilai dia dikorbankan karena Prancis memerlukan mata-mata untuk 
menjelaskan ke publik tentang kegagalan dalam perang.
 Bagi kaum feminis, Mata Hari menjadi kambing hitam yang sempurna karena 
'moralnya yang buruk' akan membuat dirinya mudah dicap sebagai musuh Prancis.
Hak atas fotoMUSEUM OF FRIESLAND COLLECTION, LEEUWARDENImage captionSurat vonis 
hukuman mati terhadap Mata Hari yang dirilis pengadilan Prancis. Mata Hari 
hanyalah korban? Mata Hari diketahui kembali ke Prancis melalui Spanyol pada 
1916 setelah singgah sebentar di London untuk diinterogasi dinas intelijen 
Inggris, MI6.
 Di Madrid, dia menjalin kontak dengan Arnold von Kalle, atase militer Jerman. 
Belakangan Mata Hari mengaku aksinya ini ditempuh untuk memenuhi janjinya 
kepada intelijen Prancis, bahwa dia akan menggunakan jaringan perwira Jerman 
yang dia kenal sebelum perang demi membantu Sekutu.
 Namun, telegram yang dikirim Kalle ke atasannya di Berlin yang membongkar 
identitas agen H21 alias Mata Hari. Dalam surat telegram itu, Kalle membeberkan 
alamat rumah, rekening bank, hingga nama pembantu setianya. Siapapun yang 
membacanya tak akan ragu bahwa agen H21 adalah Mata Hari.
 Terjemahan resmi surat telegram, yang dihadang oleh dinas intelijen Prancis 
itu kini dapat disaksikan publik di Museum Fries, Leeuwarden, Belanda. 
Bagaimanapun, justru hal inilah yang membuat kalangan sejarawan sangsi pada 
tudingan terhadap Mata Hari.
 Buron kasus Kim Jong-nam adalah 'mata-mata Korea Utara' 
http://www.bbc.com/indonesia/dunia-39110640 Mata-mata bertengkar dengan 
istrinya 'operasi D-Day hampir gagal' 
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/09/160928_majalah_juan_pujol_spion 
Asosiasi Sepakbola Inggris gunakan jasa mantan mata-mata 
http://www.bbc.com/indonesia/olahraga-38610992Hak atas fotoMUSEUM OF FRIESLAND 
COLLECTION, LEEUWARDENImage captionFoto Mata Hari yang diabadikan kepolisian 
Prancis pada hari penangkapannya. Intelijen Prancis, menurut beberapa 
sejarawan, sejak lama mampu memecahkan bahasa kode di dalam tulisan surat 
telegram tersebut. Jerman pun tahu intelijen Prancis sudah bisa memecahkannya. 
Toh, Kalle tetap mengirimkannya ke Berlin. Dengan kata lain, Kalle ingin 
intelijen Prancis membacanya.
 Jadi, asumsi ini berpendapat bahwa Jermanlah yang menuntun Prancis untuk 
menangkap dan mengeksekusi agennya sendiri.
 Asumsi lain menilai Prancis yang menciptakan dokumen itu untuk 
mengambinghitamkan Mata Hari dan memuaskan publik. Pasalnya, mengapa hanya ada 
terjemahan resmi? Di mana telegram aslinya?
 Kedua teori itu sama-sama berpandangan bahwa Mata Hari hanyalah korban, 
sedangkan Jerman atau Prancis ingin agar dia dilenyapkan.
 Rincian interogasi Selama bertahun-tahun, rincian interogasi Mata Hari oleh 
jaksa Pierre Bouchardon tidak bisa diakses para sejarawan.
 Namun, berkat dokumen yang dirilis Kementerian Pertahanan Prancis, asumsi 
mengenai Mata Hari bisa dipatahkan.
 Berdasarkan transkrip interogasi pada Juni 1917, Margarethe Zelle memutuskan 
untuk mengakui perbuatannya.
 Kepada Bouchardon, dia mengaku telah direkrut Jerman sebagai mata-mata pada 
1915 di Den Haag, Belanda.
Hak atas fotoERIK AND PETRA HESMERGImage captionBros milik Mata Hari yang 
dipamerkan Museum Fries di Leeuwarden, Belanda. Keputusannya itu 
dilatarbelakangi keputusasaan untuk bisa kembali ke Paris pada awal perang. 
Karl Kroemer, konsul Jerman di Amsterdam, menyanggupi mengirimnya ke Paris, 
asalkan dia bisa menyediakan informasi secara berkala. Sejak saat itulah Agen 
H21 diciptakan.
 Mata Hari berkeras bahwa dirinya hanya ingin mengambil uang yang ditawarkan 
kemudian lari. Dia mengklaim bahwa kesetiaannya ada pada Sekutu, sebagaimana 
dia tunjukkan saat berjanji membantu intelijen Prancis.
 Pengakuan tersebut malah membawanya ke Chateau de Vincennes di pinggiran timur 
Kota Paris. Mata Hari dituntun ke sebuah tiang di tanah lapang dengan satu 
tangan terikat. Sebanyak 12 serdadu mengarahkan senjata api mereka ke tubuhnya.
 Beberapa laporan menyebut bahwa dia menolak matanya ditutup. Dia sempat 
melambaikan tangan ke pengacaranya. Sesaat kemudian suara letupan senapan 
terdengar dan Mata Hari jatuh terpuruk dengan lutut menghujam tanah.
 Seorang perwira mendekati sambil menenteng pistol dan menembaknya sekali di 
bagian kepala.
 Sesudah eksekusi, tiada seorang pun yang mengambil jasad Mata Hari. Karenanya, 
jenazah perempuan tersebut dibawa ke fakultas kedokteran di Paris untuk 
digunakan sebagai bahan mata kuliah pembedahan. Kepalanya kemudian diawetkan di 
Museum Anatomi. Namun, ketika dilakukan inventaris 20 tahun lalu, ternyata 
organ tubuh itu telah menghilang.
 Diduga telah dicuri.

 

Kirim email ke