*Panglima bilang TNI tidak boleh ditarik ke poltik praktis, lantas apa yang
dilakukan panglima bukan politik praktis? Ada itu pepatah : Guru kencing
berdiri murid kencing berlari. hehehe*


http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/17/10/17/oxxl6a423-panglima-tni-tni-tidak-boleh-ditarik-ke-politik-praktis


Selasa , 17 October 2017, 02:37 WIB

*Panglima TNI: TNI tidak Boleh Ditarik ke Politik Praktis*

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gita Amanda

Antara/Indrianto Eko Suwarso

[image: Panglima TNI Jenderal (TNI) Gatot Nurmantyo]

Panglima TNI Jenderal (TNI) Gatot Nurmantyo


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo,
menegaskan, TNI tidak boleh dimanfaatkan atau ditarik untuk kepentingan politik
praktis
<http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/10/05/oxc9ap282-tni-diharapkan-tak-terlibat-politik-praktis>.
Mantan Kepala Satuan Angkatan Darat (KSAD) itu kembali menegaskan, politik
TNI adalah politik negara artinya segala sesuatu yang dilakukan TNI adalah
demi tegak dan kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

''Semua yang dilakukan TNI hanya untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, itulah arti dari politik negara. TNI juga harus taat kepada
hukum serta menempatkan kepentingan rakyat diatas kepentingan apapun. TNI
tidak boleh ditarik-tarik pada politik praktis,'' ujar Panglima TNI dalam
siaran pers yang diterima *Republika.co.id <http://Republika.co.id>,*
Selasa (17/10).

Tidak hanya itu, Panglima TNI mengungkapkan, Presiden Joko Widodo kembali
mengingatkan soal soliditas antara TNI dan Polri. Presiden Joko Widodo,
lanjut Panglima TNI, juga telah mengingatkan agar TNI dan Polri selalu
netral, rukun, bersatu, bekerja secara profesional dan disiplin. Hal ini
sebagai salah satu syarat agar masyarakat merasa teduh, aman, dan damai.

''Bagaimana membuat Indonesia teduh, aman, dan damai, hanya satu kuncinya
yaitu soliditas TNI dan Polri,'' kata mantan Pangkostrad tersebut saat
memberikan pengarahan kepada 3.700 prajurit TNI di Hanggar Skadron 32 Lanud
Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur.

Lebih lanjut, Panglima TNI mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI untuk
terus mengingat pesan Panglima Besar Jenderal Soedirman, tentara bukan
suatu golongan di luar masyarakat dan bukan kasta yang berdiri di atas
masyarakat. Tentara hanya memiliki kewajiban untuk mempertahankan
kedaulatan negara dan keselamatannya.

Selain itu, prajurit TNI juga diminta untuk bisa menjaga kepercayaan
rakyat. Sebab menurut Panglima TNI, rakyat adalah ibu kandung TNI. ''Saya
minta seluruh prajurit paham dan bisa mempertahankan kepercayaan rakyat,
karena kemanunggalan TNI dan rakyat merupakan kekuatan strategis pertahanan
negara kesatuan Republik Indonesia,'' katanya

Kirim email ke