Soeharto mengkudeta Bung Karno...!
Jangan lupa, pada tanggal 28 September 1965, waktu Kolonel A. Latief
berkunjung kerumah Soeharto pada malam hari, ada pembicaraan mereka
dimana Soeharto mengatakan "Bung Karno harus diganti, sebab sering bikin
ribut". Latief menjawab: Tidak mungkin karena Bung Karno didukung
Rakyat". (Ini tercatat dalam surat kesaksian tambahan A. Latief tanggal
07 Pebruari 2003). Nah, kalau kita mau menyelidiki.....disinilah nampak
iktikad Soeharto untuk menjatuhkan Bung Karno. Dan ini sesuai benar
dengan keinginan CIA/Amerika yang hendak menggulingkan Bung Karno. Dan
sekarang, dengan dibukanya dokumen rahasia Amerika 52 tahun yang lalu,
rakyat makin jelas dan mengerti bahwa Penggulingan Bung Karno adalah
kehendak Imperialis Amerika dengan menggunakan anteknya yaitu Jenderal
Soeharto dan Angkatan Darat......!
------ Original Message ------
From: "Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]"
<GELORA45@yahoogroups.com>
To: "Yahoo! Inc." <perhimpunanpersaudar...@yahoogroups.com>; "Jaringan
Kerja Indonesia" <jaringan-kerja-indone...@googlegroups.com>; "Gelora
45" <gelora45@yahoogroups.com>; "Sastra Pembebasan"
<sastra-pembeba...@yahoogroups.com>; "Yahoo! Inc."
<nasional-l...@yahoogroups.com>; "Yahoo! Inc."
<wahana-n...@yahoogroups.com>; "DISKUSI FORUM HLD"
<diskusifo...@googlegroups.com>
Sent: Thursday, 26 Oct, 2017 At 3:59 PM
Subject: [GELORA45] Fw: [nasional-list] Pemerintah Akan Validasi Dokumen
AS Soal Penggulingan Sukarno [1 Attachment]
----- Pesan yang Diteruskan -----
Dari: 'Chan CT' sa...@netvigator.com [nasional-list]
<nasional-l...@yahoogroups.com>
Kepada: GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com>
Terkirim: Kamis, 26 Oktober 2017 02.59.23 GMT+2
Judul: [nasional-list] Pemerintah Akan Validasi Dokumen AS Soal
Penggulingan Sukarno
Pemerintah Akan Validasi Dokumen AS Soal Penggulingan Sukarno
Patricia Diah Ayu Saraswati , CNN Indonesia | Kamis, 19/10/2017 21:07
WIB
imagePemerintah berjanji akan segera mengecek kebenaran dokumen rahasia
yang dirilis oleh Amerika Serikat tentang peristiwa 1965. (CNN
Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum,
dan Keamanan Wiranto mengatakan pemerintah Indonesia perlu melakukan
kajian terlebih dahulu terhadap kebenaran dokumen rashasia yang dirilis
oleh Amerika Serikat tentang peristiwa 1965.
"Tentu perlu satu upaya untuk meyakini betul informasi-informasi yang
layak untuk dijadikan satu bagian dari pembuktian-pembuktian," kata
Wiranto di Jakarta, Kamis (19/10).
Menurut Wiranto, dokumen yang memaparkan tentang sejarah di Indonesia
dari negara manapun harus terlebih dahulu dicek kebenarannya.
Lihat juga:
Dokumen Rahasia AS Ungkap Upaya Penggulingan Sukarno dan PKI
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20171018101025-32-249164/dokumen-rahasia-as-ungkap-upaya-penggulingan-sukarno-dan-pki/>
"Dari mana pun nanti yang muncul, tentunya tidak serta merta dokumen
itu kita jadikan satu bagian dari proses," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan AS
merupakan negara yang terlibat hampir di semua peristiwa sejarah di
dunia, sehingga menurutnya wajar jika AS memiliki dokumen tentang
peristiwa 1965.
"Begini ya, Amerika itu di mana dia enggak pernah ikut, semua negara
ikut perang-perang, coba lihat di mana, di timur tengah, pasti ikut
semua," tutur Ryamizard.
Senada dengan Wiranto, Ryamizard pun berpendapat dokumen tersebut harus
dicek terlebih dahulu kebenarannya.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu pun mengungkapkan rencana
pertemuannya dengan Duta Besar AS untuk membahas masalah dokumen
tersebut.
"Nanti saya tanya dulu, saya kabarin, saya makan-makan dengan dubesnya.
Nanti saya ketemu langsung saya bicara 'ini bagaimana sih' nah begitu,
baik-baik saja," kata Ryamizard.
Lihat juga:
RI Cek Akurasi Dokumen Rahasia AS soal Penggulingan Sukarno
<https://www.cnnindonesia.com/internasional/20171018175806-106-249278/ri-cek-akurasi-dokumen-rahasia-as-soal-penggulingan-sukarno/>
Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat merilis dokumen rahasia berisi
rangkaian upaya TNI Angkatan Darat (AD) dalam menghancurkan PKI dan
menggulingkan Sukarno pada 1965. Dokumen yang dirilis tersebut terdiri
dari 39 dokumen dari total 30 ribu halaman.
Dokumen itu, dipublikasikan oleh lembaga non-profit National Security
Archive (NSA), lembaga National Declassification Center (NDC), dan
lembaga negara National Archives and Records Administration (NARA),
dalam situs nsarchive.gwu.edu, pada 17 Oktober.
Rangkaian dokumen yang berbentuk catatan harian dari tahun 1964-1968
itu berisi di antaranya upaya TNI AD dalam menyingkirkan Sukarno dan
menghancurkan gerakan kiri di Indonesia, eskekusi terhadap pemimpin
PKI, serta keterlibatan pejabat Amerika dalam mendukung upaya TNI AD
itu. (osc)