----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>Kepada: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com>Terkirim: Senin, 20 November 2017 12.51.46 GMT+1Judul: [GELORA45] Warga ‘Sandera’ di Papua Cerita Kekejaman KKB
Lima Perwira TNI Satgas Penanggulangan KKB Tolak Naik Pangkat | | Lima Perwira TNI Satgas Penanggulangan ... | | - Sabtu 18 November2017, 21:38 WIB Warga ‘Sandera’di Papua Cerita Kekejaman KKB MeiAmelia R – detikNews Tembagapura - Warga lokal danpendatang di Desa Banti Utikini dan Kimbeli, Mimika, Papua hidup dengan penuhtekanan dan ancaman dari kelompok kriminal bersenjata (KKB). Tidak hanyamelakukan penganiayaan, KKB juga merampas harta warga hingga memperkosa kaumwanita. Salah satu warga Desa Longsoran Utikini, Mustaqiem menceritakan bagaimanakejamnya kelompok kriminal bersenjata. Toni yang merupakan warga pendatang sukuButon dan ratusan warga lainnya kerap mendapat intimidasi hingga ancaman. "Mereka melarang kami pergi atau keluar dari Kampung Longsoran Utikini danKimbeli, kami diancam akan ditembak atau dibunuh kalau keluar kampung,"kata Mustaqiem kepada anggota tim evakuasi, Sabtu (18/11/2017). Ada sekitar 50 orang anggota kelompok KKB pimpinan Guspi Waker yang menyanderawarga. Mereka berjaga-jaga di Utikini Lama bagian atas yang merupakansatu-satunya akses keluar dari Kampung Lonsoran, Banti dan Kimbeli. Sementara di Kampung Longsoran terdapat sekitar 350 orang warga baik lokalmaupun pendatang. Para warga di sana rata-rata bekerja sebagai petani, pedagangdi warung-warung hingga penambang liar. "Mereka mendatangi rumah-rumah warga dan menyuruh kami keluar dan merekamenggeledah barang-barang kami," ujar Mustaqiem. Kelompok KKB memaksa warga menyerahkan harta berharga milik mereka di bawah todongansenjata api. Jika tidak, KKB tidak segan-segan membunuh para warga. "Mereka mengambil handphone, perhiasan--kalau ada--dan uang kami. Merekaakan menembak kalau ketahuan kami tidak menyerahkan barang kami," sambungToni. Menurut Mustaqiem, Guspi Waker telah melakukan penembakan terhadap anggotaBrimob di Terminal Utikini pada tahun 2015. "Saya ditunjukkan foto, 'kamikenal tidak orang ini?', kalau saya bilang kenal maka saya ditembak, maka sayabilang tidak kenal, di belakang saya sudah ditodong laras panjang. Dia bilangitu anggota, sudah saya bunuh. Anggota Brimob mungkin," paparnya. Sebelumnya, Kapolri Jenderal (Pol) HM Tito Karnavian mengatakan kelompokkriminal bersenjata di Tembagapura, Papua sudah melakukan pelanggaran HAMberat. Untuk itu, Polri dan TNI akan terus mengejar KKB hingga tuntas. "Kita akan kejar terus kemana pun mereka karena melakukan kejahatantermasuk memperkosa wanita. Penyanderaan dan pemerkosaan tersebut melanggar HAM(Hak Azasi Manusia) berat," tegas Kapolri Jenderal HM Tito Karnaviankepada detikcom, Jumat (17/11/2017). Jumat (17/11) pagi lalu, tim operasi yang dipimpin oleh Asops Kapolri Irjen PolMochammad Iriawan, Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar dan Pangdam telahberhasil mengevakuasi 344 warga di Kampung Banti Utikini dan Kimbeli, MimikaPapua. Sementara masih ada ribuan warga di atas perbukitan yang belumdievakuasi. (mei/nvl)