From: Awind j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45] 
Sent: Tuesday, November 21, 2017 7:15 AM
  



https://www.antaranews.com/berita/665932/alasan-jokowi-bangun-infrastruktur-untuk-satukan-indonesia


Alasan Jokowi bangun infrastruktur, untuk satukan Indonesia
Pewarta: Joko Susilo Senin, 20 November 2017 13:53 WIB 

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan pembangunan 
infrastruktur yang gencar dilakukan oleh pemerintahannya saat ini tidak hanya 
berhubungan dengan ekonomi saja, tetapi juga menyatukan bangsa Indonesia.

"Banyak orang melihat pembangunan infrastruktur hanya berkaitan dengan ekonomi, 
mobilitas logistik, mobilitas orang dan barang, ya. Tetapi yang paling penting, 
infrastruktur yang kita bangun adalah infrastruktur yang menyatukan bangsa 
Indonesia," kata Presiden saat membuka Simposium Nasional Kebudayaan Tahun 2017 
di Jakarta, Senin.

Kepala Negara menjelaskan pembangunan bandara dan pelabuhan di pulau-pulau 
terpencil dan daerah pinggiran adalah untuk menyatukan 17 ribu pulau milik 
Indonesia.

Presiden mengatakan walaupun infrastruktur di pulau terpencil harus dikerjakan 
karena hal itu adalah pulau terdepan dan bisa menghubungkan masyarakat ini 
dengan pulau lainnya.

"Saya pernah terbang dari Aceh ke Wamena, waktu yang saya tempuh sembilan jam 
15 menit. Tanpa infrastruktur orang Aceh tidak bisa langsung ke Wamena. 
Bagaimana kita ke Pulau Miangas kalau di sana tidak ada infrastrukur pelabuhan, 
airpor meskipun tidak panjang," kata Jokowi.

Presiden juga menyinggung dibangunnya Trans Papua walaupun banyak masukan 
apakah perlu dibangun saat ini karena anggaran yang besar.

"Pertanyaan ini kayak telur sama ayam, dibangun infrastruktur baru pertumbuhan 
ekonomi ada atau menunggu pertumbuhan ekonomi ada baru dibangun jalan," kata 
Jokowi.

Namun Presiden menegaskan pembangunan Trans Papua ini bukan urusan ekonomi 
semata tetapi berkenaan dengan pemerataan pembangunan dan mewujudkan keadilan 
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jokowi menegaskan infrastruktur tidak mungkin dibangun di Jawa saja, tetapi 
harus merata ke seluruh wilayah Indonesia.

Presiden mengakui jika dilihat dari `return` (pengembalian) ekonomi di Jawa 
lebih cepat pengembaliannya, begitu juga jika dihubungkan dengan politik karena 
60 persen penduduk ada di Jawa,

"Tapi ini kan masalah pemerataan pembangunan, bagaimana kita menyatukan seluruh 
tanah air ini kalau ada ketimpangan infrastruktur," katanya.

Presiden mengakui saat ini antara wilayah barat dan timur masih memiliki 
perbedaan yang jauh terkait infrastuktur yang dimilikinya.

"Sangat kelihatan sekali. bayangkan kalau penduduk di Wamena mau pergi ke Nduga 
harus berjalan empat hari empat malam melewati hutan belantara," ungkapnya.

Presiden mengaku pernah berkunjung ke Nduga, walaupun telah diperingatkan 
daerah berbahaya oleh Panglima TNI dan Kapolri.

Jokowi mengaku kaget dengan keadaan di Nduga yang jalannya belum beraspal dan 
kantor Bupatinya juga belum ada. "Ini keadaan yang akan saya lihat, masyarakat 
kita yang akan kita lihat," ungkap Presiden.

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © ANTARA 2017








Kirim email ke