From: Awind j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45] 
Sent: Monday, November 27, 2017 7:11 AM

  



https://nasional.tempo.co/read/1037080/nu-minta-pemerintah-awasi-perkembangan-aliran-keagamaan?AllUtama&campaign=AllUtama_Click_3


NU Minta Pemerintah Awasi Perkembangan Aliran Keagamaan 
Reporter: 
Amirullah
Editor: 
Amirullah
Minggu, 26 November 2017 09:41 WIB 
 
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj (hijau), bersama Menteri Agama, Lukman Hakim 
(kiri) dan Menteri Dalam Negri Tjahjo Kumolo setelah melakukan Apel Hari Santri 
Nasional yang diadakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Tugu 
Proklamasi, Jakarta, 22 Oktober 2017. Tempo/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Mataram - Nahdlatul Ulama meminta pemerintah bertindak tegas 
mengatasi persoalan radikalisme. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah 
mengawasi perkembangan aliran keagamaan yang membahayakan bangsa.

"Pemerintah melalui Kementerian Agama perlu mengambil peran lebih aktif sebagai 
leading sector dalam strategi nasional penanganan radikalisme agama," kata 
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj di Pondok 
Pesantren Darul Quran Bengkel, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, 
Sabtu, 25 November 2017.

Baca juga: PBNU Minta Pemerintah Bentuk Kementerian Urusan Pesantren

Pernyataan Said itu disampaikan sebagai hasil rekomendasi dari Musyawarah 
Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU yang berlangsung sejak Kamis, 23 
November 2017. Hasil rekomendasi munas diserahkan Said kepada Wakil Presiden 
Jusuf Kalla yang hadir menutup acara tersebut. Rekomendasi munas meliputi 
berbagai aspek, seperti di bidang pendidikan, politik, hukum, dan hubungan 
internasional.

Rekomendasi terkait dengan radikalisme menyebutkan penanggulangan radikalisme 
agama harus dilakukan dengan pengawasan perkembangan aliran keagamaan. Juga 
dengan mengembangkan sistem respons dini terhadap aliran keagamaan yang 
membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Pemerintah, kata Said, perlu bersikap dan bertindak tegas untuk mengatasi 
persoalan radikalisme dengan tetap mengedepankan pendekatan kemanusiaan. Karena 
itu, diperlukan strategi nasional yang menyeluruh meliputi aspek agama, 
pendidikan, politik, keamanan, kultural, sosial-ekonomi, dan lingkungan 
berbasis keluarga.

Baca juga: Jusuf Kalla Menutup Munas Alim Ulama NU di Mataram

Pencegahan radikalisme juga harus dilakukan melalui penguatan pendidikan 
karakter berwawasan moderatisme dalam implementasi kurikulum. Selain itu, 
dengan merevitalisasi Pancasila sebagai falsafah bangsa melalui optimalisasi 
peran Unit Kerja Presiden untuk Pembinaan Ideologi Pancasila dalam pemantapan 
ideologi Pancasila di lingkungan aparatur sipil negara, kementerian, dan 
lembaga-lembaga negara.

NU juga meminta partai politik dan politikus berhenti menggunakan sentimen 
agama dalam pertarungan politik praktis. "Memainkan sentimen agama untuk 
perebutan kekuasaan lima tahunan merupakan tindakan tidak bertanggung jawab 
yang dapat mengoyak kelangsungan hidup bangsa," tutur Said.

Aparat penegak hukum juga harus menjamin hak konstitusional warga negara dan 
tidak tunduk pada tekanan kelompok radikal. NU juga meminta 
organisasi-organisasi Islam Indonesia memperkuat jaringan Islam moderat yang 
selama ini sering dijadikan teladan dunia Islam dan role model bagi masyarakat 
dunia.


--------------------------------------------------------------------------------

a.. Nahdlatul Ulama | NU 







Kirim email ke