Sanggupkah Kita Memboikot Produk Israel dan Amerika?

| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Sanggupkah Kita Memboikot Produk Israel dan Amerika?

Memboikot semua produk Israel dan Amerika berarti menyingkirkan jauh-jauh 
smartphone beserta sederet aplikasinya.
 |

 |

 |







Minggu 17 Desember 2017 - 05:23



Desain boikot (Foto: )
Sudah sejak lama seruan boikot produk Israel dan Amerika Serikat dikampanyekan 
keras-keras oleh para aktivis anti-Israel di berbagai belahan dunia. Seruan ini 
juga pernah dibahas dalam forum Gerakan Non-Blok di Iran pada Agustus 
2012.Bahkan ulama asal Mesir Dr. Yusuf Qaradawi di tahun 2000 pernah 
mengeluarkan fatwa haram bagi orang Islam membeli produk-produk 
Israel.Menurutnya setiap uang yang dibelanjakan untuk membeli produk Amerika 
atau Israel akan dengan cepat menjadi peluru-peluru yang membunuh anak-anak 
Palestina."Untuk alasan ini, menjadi sebuah kewajiban agar tidak menolong 
mereka (Israel dan Amerika) dengan membeli produknya. Membeli barang mereka 
berarti mendukung tirani, penindasan, dan agresi,” kata Qaradawi.
Baca Juga :
   
   - Rizieq Syihab Minta Pemerintah RI Putuskan Hubungan dengan Amerika
   - Trump Akhirnya Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel 
Seruan boikot ini sekarang kembali nyaring setelah Presiden Amerika Serikat 
Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel."Saya telah menetapkan 
bahwa sekarang saatnya untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota 
Israel," kata Trump di Gedung Putih seperti dikutip dari Associated Press (AP), 
Kamis (7/12).Pernyataan kontroversial Trump itu membuat kampanye boikot produk 
Israel juga nyaring terdengar di Indonesia, khususnya dalam aksi bela Palestina 
di Monas, Minggu (17/12).

Aksi bela Palestina (Foto: Reuters/Darren Whiteside)Produk Amerika dan Israel 
telah menguasai pasar dunia, mulai dari produk rumah tangga, alat kecantikan, 
barang elektronik, restoran cepat saji, hingga aplikasi perangkat lunak.Sebut 
saja perusahaan multi nasional penyedia produk rumah tangga seperti Procter & 
Gamble (P&G). Perusahaan yang berbasis di Ohio Amerika Serikat ini 
menginvestasikan jumlah yang sangat besar untuk Israel.Produknya seperti sampo, 
sabun, detergen, pewangi ruangan, pasta gigi, dan berbagai produk perawatan 
tubuh dan rumah tangga telah menginvasi seluruh dunia kecuali Korea 
Utara.Deretan produk P&G yang populer di Indonesia adalah Downie, Head and 
Shoulders, Rejoice, Pantene, Oral-B, Gilette, Olay dan popok bayi merek 
Pampers. Saking populernya pampers, sebagian besar ibu-ibu akan tetap menyebut 
Pampers untuk semua merek popok.

Pampers (Foto: P&G)P&G masuk ke Indonesia dan menjadi PT Procter & Gamble Home 
Products Indonesia tahun 1979 dan langsung menjadi pesaing serius bagi Unilever 
yang telah masuk Indonesia sejak 1933.Di tahun 2013 bisnis.com melaporkan sejak 
P&G masuk Indonesia pasar Unilever tergerus hingga 32%.Jika produk P&G 
diboikot, ini juga bisa berarti sebuah kemenangan untuk Unilever. Unilever 
merupakan perusahaan asal Belanda yang telah bersaing dengan P&G di seluruh 
pasar dunia.Dari produk elektronik yang bisa jadi masuk kategori boikot adalah 
perusahaan Hewlett-Packard atau HP. Alasanya adalah perusahaan teknologi 
informasi multinasional ini berasal dari Amerika Serikat dan memiliki anak 
perusahaan HP Indigo Division yang bermarkas di Israel.Perusahaan ini telah 
mengekspansi pasar dunia dengan produk-produknya seperti komputer, printer, 
laptop, dan notebook.

Hewlett Packard, HP (Foto: AFP/Josh Edelson)Perusahaan IT dan perangkat lunak 
banyak yang berasal dari Amerika dan Israel sebut saja Intel Corp., Nokia, Dell 
inc., dan Motorola. Termasuk perusahaan raksasa Microsoft (Windows) dan Apple 
(Mac, I-Pod, I-Phone).Produk Amerika dan Israel bukan hanya mempengaruhi pasar 
bisnis dunia, tapi juga sudah begitu melekat pada kebiasaan 
masyarakat.Kebiasaan menggunakan gadget dan internet sepertinya harus segera 
dihilangkan jika kita memutuskan untuk memboikot seluruh produk-produk asal 
Amerika dan Israel. Ucapkan selamat tinggal pada mesin pencari yang tahu 
segalanya, Google. Maka akademisi yang biasa menggunakan Google Scholar harus 
kembali mencari hardcopy.

Memakai Google Maps di ponsel. (Foto: Ingo Joseph via Pexels (CC0 Public 
Domain))Dampaknya jika penggunaan Google ikut diboikot bisa sampai kepada para 
pengendara angkutan online yang menggantungkan rute pada google maps. Dan 
aplikasi GPS lainnya -- yang bisa menggantikan google maps, yakni Waze adalah 
perusahaan yang berasal dari Israel. Aplikasi yang awalnya bernama 
FreeMap-Israel ini didanai oleh pemodal asal Israel.Kecemerlangan Waze ditandai 
dengan raihan penghargaan Best Oveall App di Mobile World Congress 2013 
mengalahkan Dropbox dan Flipboard. Jika ingin memboikot semua prouk Israel dan 
Amerika, silakan bersiap untuk terbiasa menjalani hari-hari tanpa teman di 
Facebook, tidak bisa melihat cuitan Donald Trump di Twitter, ataupun berbagi 
foto di Instagram. Karena semuanya produk Amerika.

Logo Waze. (Foto: Travis Wise via Flickr (CC BY 2.0))Meninggalkan gaya hidup 
berselancar di media sosial tidak semudah mengganti produk detergent ataupun 
mengganti merek sampo.Tanpa Facebook, Instagram, dan Twitter akan ada banyak 
orang yang kehilangan sebagian besar pendapatannya. Misalnya penjual yang 
kehilangan pembelinya atau selebgram yang kehilangan para penggemarnya..
Baca Juga :
   
   - 'Boikot Produk Israel, Salah Satu Cara Hentikan Konflik Palestina'
   - Jimly Ajak Umat Kristiani Ikut Turun Aksi Bela Palestina Besok
Dan jangan ketinggalan applikasi pesan Whatsapps yang kini digunakan oleh 1 
miliar orang setiap harinya adalah hasil rancangan Amerika. Whatsapp Inc. yang 
bermarkas di California Amerika Serikat ini digunakan miliaran orang sebagai 
pengganti pesan singkat SMS. Whatsapp mampu menyelusup ke sendi-sendi kehidupan 
masyarakat sehingga menjadikannya aplikasi yang sulit tergantikan.Sulit bukan 
berarti tidak mungkin karena masih ada Line, aplikasi dari negeri sakura yang 
menawarkan fitu kurang lebih sama canggih dengan Whatsapp..Tapi sialnya, sistem 
aplikasi penyokong Line semuanya produk Amerika, iOS, Android, Windows Phone, 
BalckBerry, Microsoft Windows, Mac OS X, Nokia Asha, maupun Firefox OS. Dan itu 
berarti semua tipe smartphone yang menggunakan sistem aplikasi ini harus ikut 
ditinggalkan.

Ilustrasi WhatsApp (Foto: REUTERS/Thomas White)Produk-produk di atas hanya 
beberapa contoh dari deretan produk Israel dan Amerika yang telah menguasai 
dunia.Ada restoran cepat saji seperti KFC, MC Donals, Burger King, A&W, Pizza 
Hut, dan Starbucks. Mobil-mobil produk perusahaan Amerika seperti Ford, Hummer, 
ataupun Chevrolet.Anak-anak juga harus mulai mengurungkan niat untuk menonton 
film-film karya Disney atau Warner Bros.Jika boikot produk Israel juga berarti 
tidak bekerja untuk perusahaan mereka, maka ribuan orang harus mencari 
pekerjaan baru atau memulai berwirausaha mungkin.
Baca Juga :
   
   - Said Aqil Sebut Tindakan Israel ke Palestina Penjajahan Zaman Now
   - Menag Lukman: Bela Palestina Tak Hanya Masalah Agama, Tapi Kemanusiaan

Kirim email ke