----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: 'Karma, I Nengah [PT. BI-POS]' ineng...@chevron.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>Kepada: 'GELORA45@yahoogroups.com' <GELORA45@yahoogroups.com>; 'A Awind' <estiaw...@gmail.com>Terkirim: Jumat, 22 Desember 2017 04.01.00 GMT+1Judul: [GELORA45] RALAT RALAT Pandangan Penganut Bumi Datar Mengenai Alam Semesta
Bukti bukti bumi itu bulat : Pertama kalau tidak salah kolombus sudah berlayar dari barat ketimur dan kembali lagi kebarat Kedua kalau ada kapal dilaut yang kelihatan hanya moncongnya saja Yang ketiga nasa sudah melihat dari angkasa langsung bahwa dunia benar benar bulat. Nasa juga sudah benar-benar melihat bahwa bumi ini berputar dan matahari diam Kalau tidak percaya coba deh buka cctv nasa. From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Friday, December 22, 2017 8:35 AM To: GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com>; kh djie <dji...@gmail.com> Cc: Sunny ambon <ilmeseng...@gmail.com> Subject: [**EXTERNAL**] Re: [GELORA45] RALAT RALAT Pandangan Penganut Bumi Datar Mengenai Alam Semesta https://muslim.or..id/28368-apakah-bumi-bulat-bola-atau-datar-menurut-pandangan-syariat.html Apakah Bumi Bulat Bola Atau Datar Menurut Pandangan Syariat? dr. Raehanul Bahraen14 July 2016 11 Comments - Share on Facebook - Share on Twitter - - - Salah satu masalah yang sedang berkembang akhir-akhir ini adalah perdebatan mengenai bentuk bumi kita, apakah bulat ataukah datar. Pengetahuan yang selama ini diketahui umumnya orang adalah bahwa bumi itu bulat, namun berkembang juga pemahaman bahwa bumi itu datar atau disebut juga pemahaman flat earth. Beberapa ulama sebenarnya telah membahas hal ini, mereka membahas masalah bentuk bumi dari perspektif syariat. Tentunya mereka berdalil dengan yang tersirat dalam auat-ayat Al-Quran dan hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang mengabarkan tentang alam semesta ini. Klaim ijma bumi itu bulat Perlu diketahui bahwa ada klaim ijma’ dari sebagian ulama bahwa bumi itu bulat. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyahrahimahullah berkata, وقال الإمام أبو الحسين أحمد بن جعفر بن المنادي من أعيان العلماء المشهورين بمعرفة الآثار والتصانيف الكبار في فنون العلوم الدينية من الطبقة الثانية من أصحاب أحمد : لا خلاف بين العلماء أن السماء على مثال الكرة …… قال : وكذلك أجمعوا على أن الأرض بجميع حركاتها من البر والبحر مثل الكرة . قال : ويدل عليه أن الشمس والقمر والكواكب لا يوجد طلوعها وغروبها على جميع من في نواحي الأرض في وقت واحد ، بل على المشرق قبل المغرب “Telah berkata Imam Abul Husain Ibnul Munadirahimahullah termasuk ulama terkenal dalam pengetahuannya terhadap atsar-atsar dan kitab-kitab besar pada cabang-cabang ilmu agama, yang termasuk dalam thabaqah/tingkatan kedua ulama dari pengikut imam Ahmad: “Tidak ada perselisihan di antara para ulama bahwa langit itu seperti bola Beliau juga berkata: “Demikian pula mereka telah bersepakat bahwa bumi ini dengan seluruh pergerakannya baik itu di daratan maupun lautan, seperti bola Beliau berkata lagi: “Dalilnya adalah matahari , bulan dan bintang-bintang tidak terbit dan tenggelam pada semua penjuru bumi dalam satu waktu, akan tetapi terbit di timur dahulu sebelum terbit di bara”1. Demikian juga Ibnu Hazm rahimahullah berkata, أنأحد من أئمة المسلمين المستحقين لإسم الإمامة بالعلم رضي الله عنهم لم ينكروا تكوير الأرض ولا يحفظ لأحد منهم في دفعه كلمة بل البراهين من القرآن والسنة قد جاءت بتكويرها “Para Imam kaum muslimin yang berhak mendapar gelar imam radhiallahu anhum tidak mengingkari bahwa bumi itu bulat. Tidak pula diketahui dari mereka yang membantah sama sekali, bahkan bukti-bukti dari Al-Quran dan Sunnah membuktikan bahwa bumi itu bulat”2. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata, فيكون الأفلاك كروية الشكل والأرض كذلك وأن نور القمر مستفاد من نور الشمس وأن الكسوف القمرى عبارة عن انمحاء ضوء القمر بتوسط الأرض بينه وبين الشمس “Bahkan alam semesta dan bumi betuknya adalah bola, demikian juga penjelasan bahwa cahaya bulan berasal dari pantulan sinar matahari dan gerhana bulan terjadi karena cahaya bulan terhalang oleh bumi yang terletak antara bulan dan matahari”3. Demikian juga pendapat bahwa beberapa ulama kontemporer seperti Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin dan ulama lainnya. Batalnya klaim Ijma’ Perlu diketahui juga bawa ada beberapa ulama ada yang menafikan bahwa bumi itu bulat seperti Al-Qahthaniy Al-Andalusy dalam kitabNuniyah-nya, كذبالمهندس والمنجم مثله … فهما لعلم الله مدعيان الأرضعند كليهما كروية … وهما بهذا القول مقترنان والأرضعند أولي النهى لسطيحة … بدليل صدق واضح القرآن “Telah berbohong ilmuan dan astronom yang semisal … mereka mengklaim atas ilmu Allah” “Bumi menurut mereka bulat … mereka bergandengan dengan pendapat ini” “Bumi menurut ahli ilmu agama adalah datar … dengan dalil yang jelas dari Al-Quran”4. Demikian juga dalam Tafsir Jalalain, ketika menafsirkan ayat وَإِلَىالْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ “Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” (Al-Ghaasyiyah: 20). Dijelaskan bahwa dzahir ayat bumi itu (سُطِحَتْ) “sutihat” menunjukkan bumi itu (سطحية) “sathiyyah” yaitu bulat, dalam tafsir dijelaskan, سطحتظاهر في أن الأرض سطح وعليه علماء الشرع لا كرة كما قاله أهل الهيئة “Makna ‘sutihat’ zahirnya menunjukkan bahwa bumi itu datar dan dijelaskan oleh ulama, bukan bulat sebagaimana dikatakan oleh ahli astronom”5. Demikian juga Al-Qurthubi dalam tafsirnya, membantah bahwa bumi bulat, ketika menafsirkan ayat, وَالْأَرْضَمَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْبَتْنَافِيهَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْزُونٍ “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran” (Al-Hijr: 19). Beliau Al-Qurthubi berkata, وهويرد على من زعم أنها كالكرة “Ini adalah bantahan bagi mereka yang menyangka bahwa bumi itu seperti bola”6. Dari sini kita ketahui bahwa ada ulama yang menyelisihi klaim ijma’ yang disebutkan di atas. Dalil-dalil yang digunakan kedua pendapat, dari Al-Quran dan As Sunnah Masing-masing pendapat yang ada berdalil dengan Al Quran dan Sunnah dan saling membantah. Jika membahas dalil-dalil mereka maka cukup panjang, maka kita beri beberapa contoh saja: 1) Dalil bahwa bumi itu bulat menurut pro bumi bulat, surat Az Zumar ayat 5 Allah berfirman, يُكَوِّرُاللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَعَلَى اللَّيْلِ “Dia menutupkan/menggilirkan (takwrir) malam atas siang dan menutupkan/menggilirkan siang atas malam” (Az-Zumar : 5). Pro bumi bulat berkata bahwa takwir itu bermakna lingkaran atau melingkari, misalnya melingkari penutup kepala imamah, karenanya bumi itu bulat-bola bergantian siang dan malam. Pro bumi datar membantah bahwa justru itu dalil bahwa bumi itu datar dan berbentuk lingkaran (piring bulat), matahari dan bulan berputar melingkar di atas bumi dan menggantikan siang dan malam. 2) Dalil bumi itu datar menurut pro bumi datar, surat At Thur ayat 6 Yaitu posisi baitul makmur (ka’bah penduduk langit) yang berada tepat sejajar di atas ka’bah dunia di Mekkah وَالْبَيْتِالْمَعْمُورِْ وَالسَّقْفِ الْمَرْفُوعِْ .وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ “dan demi Baitul Ma’mur , dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang di dalam tanahnya ada api,” (QS. At-Thur: 4-6) Al-Baghawi rahimahullah berkata, ” والبيت المعمور “،بكثرة الغاشية والأهل، وهو بيت في السماء حذاء العرش بحيال الكعبة “Baitul Makmur: banyaknya yang memenuhi dan penduduknya, yaitu rumah di langit sekitar ‘Arsy dan sejajar dengan Ka’bah bumi”7. Pro bumi datar berkata: “Bagaimana mungkin bumi bulat-bola dan berputar kemudian baitul makmur sejajar dengan baitullah di Mekkah, bagaimana bisa sejajar kalau bumi-bulat berputar? berarti baitul makmur mutar-mutar di atas langit ikut bumi? Ini tidak masuk akal. Kalau bumi datar maka masuk akal jika sejajar”. Pro bumi bulat membantah: “bisa jadi, ini hal ghaib yang tidak bisa masuk akal manusia, banyak hal ghaib yang tidak masuk akal kita sekarang, seperti di hari kiamat ada yang berjalan dengan wajahnya dalam Al-Quran. Orang dahulu tidak masuk akal jika ada yang bisa pergi ke tempat yang jauh dalam semalam saja, di zaman sekarang bisa saja dengan pesawat super cepat”. 3) Dalil bumi datar menurut pro bumi datar, surat Al Ghasyiyah ayat 20 Ayat yang menjelaskan bahwa bumi itu dihamparkan. Allah berfirman, وَإِلَىالْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ “Dan (apakah manusia tidak mau memikirkan) bagaimana bumi itu dihamparkan?” (Al-Ghasyiyah: 20). Pro-datar berkata: “ini sangat jelas mengatakan bumi dihamparkan, menghamparkan permadani misalnya, tentu pada benda yang datar”. Pro-bulat membantah: “silahkan lihat penjelasan ulama semisal syaikh Al-Utsaimin8 dan fatwaAl-Lajnah Ad-Daimah9 yang menjelaskan bahwa bumi itu datar bagi pandangan manusia dari bumi, sedangkan bentuk sebenarnya adalah bulat-bola”. 4) Dalil bumi bulat menurut pro bumi bulat, klaim ijma’ dari Syaikhul Islam, Ibnu Hazm dan beberapa ulama lain. Namun klaim ijma’ ini perlu dikritik karena adanya pendapat lain dari ulama terdahulu seperti Al Qurthuby dan penulisTafsir Jalalain yang telah di sebutkan di atas. Sebenarnya masih banyak lagi dalil-dalil lainnya yang menjadi pembahasan dua kubu dan kita cukupkan saja contohnya sebagaimana di atas. Tidak ada dalil yang tegas menyatakan bahwa bumi bulat atau datar Setelah kita melihat pendalilan dua kelompok yang berbeda pendapat, maka kita dapatkan dalam satu dalil yang sama, bisa mereka gunakan untuk mendukung pendapat mereka masing-masing yang bertentangan padahal dalilnya sama. Memang dalam Al-Quran dan Sunnah tidak didapatkan dalil yang tegas dan jelas mengenai hal ini yang menyebut dengan tegas “bumi bulat-bola” atau “bumi datar”. Kita bisa lihat yang pro-bulat menggunakan penjelasan syaikh Al-‘Utsaimin mengatakan bahwa bumi itu bulat dengan dalil dan penjelasan oleh Syaikh. Akan tetapi di sisi lain, Syaikh Al-Ustaimin dan juga Syaikh Bin Baz berpendapat bahwa bumi adalah pusat tata surya dan tidak berputar sedangkan matahari yang mengelilingi bumi. Tentu ini bertentangan dengan sebagian orang yang pro bumi bulat, yang mereka menyakini bahwa bumi itu bulat dan mengelilingi matahari. Tentunya Syaikh Al-‘Utsaimin dan Syaikh Bin Baz berpendapat bahwa matahari mengelilingi bumi dengan penjelasan dalil dalam Al-Quran dan Sunnah.. Syaikh Utsaimin menjelaskan, أمارأينا حول دوران الشمس على الأرض الذي يحصل به تعاقب الليل والنهار، فإننا مستمسكون بظاهر الكتاب والسنة من أن الشمس تدور على الأرض دورانا “Pendapat kami, matahari yang mengelilingi bumi sehingga terjadi pergantian siang dan malam, kami berpegang teguh dengan dzahir Al-Quran dan Sunnah bahwa matahari itu yang benar-benar mengelilingi bumi”10. Syaikh Bin Baz juga menafikan bahwa bumi berputar (berarti matahari yang berputar mengelilingi agar terjadi siang dan malam), beliau berkata, أمادورانها فقد أنكرته وبيَّنتُ الأدلة على بطلانه “Adapun perputaran bumi maka aku ingkari dan aku telah jelaskan dalil tidak benarnya (perputaran bumi)”11. Dalil yang mereka gunakan untuk pernyataan “matahari mengelilingi bumi” juga banyak, salah satunya yang menurut mereka cukup jelas bahwa matahari bergerak mengelilingi bumi, yaitu hadits riwayat Bukhari dan Muslim bahwa matahari bergerak di peredarannya dan tatkala sampai di bawah Arsy maka matahari bersujud. عَنْأَبِيْ ذَرٍّ أَنَّ اْلنَّبِيَّ قَالَ يَوْمًا : أَتَدْرُوْنَأَيْنَ تَذْهَبُ هَذِهِ اْلشَّمْسُ؟ قَالُوْا: اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: إِنَّ هَذِهِ تَجْرِيْ حَتىَّ تَنْتَهِيَ إِلىَ مُسْتَقَرِّهَا تَحْتَ اْلعَرْشِ, فَتَخِرَّ سَاجِدَةً, فَلاَ تَزَالُ كَذَالِكَ حَتىَّ يُقَالَ لَهَا: اِرْتَفِعِيْ, اِرْجِعِيْمِنْ حَيْثُ جِئْتِ فَتَرْجِعُ, فَتُصْبِحُطَالِعَةً مِنْ مَطْلِعِهَا, ثُمَّ تَجْرِيْ لاَ يَسْتَنْكِرُهَا اْلنَّاسُ مِنْهَا شَيْئًا حَتىَّ تَنْتَهِيَ عَلىَ مُسْتَقَرِّهَا ذَلِكَ تَحْتَ اْلعَرْشِ فَيُقَالُ لَهَا: اِرْتَفِعِيْ, أَصْبِحِيْطَالِعَةً مِنْ مَغْرِبِكِ, فَتُصْبِحُ طَالِعَةً مِنْ مَغْرِبِِهَا. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ: أَتَدْرُوْنَ مَتىَ ذَاكُمْ؟ ذَاكَ حِيْنَ (لاَيَنْفَعُ نَفْسًا إِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ ءَامَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِيْ إِيْمَانِهَا خَيْرًا) (الأنعام: 158) Dari Abu Dzar bahwa pada suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Tahukah kalian ke manakah matahari ini pergi?” Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui?” Beliau bersabda, “Sesungguhnya matahari ini berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ‘Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian dia berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ‘Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian berjalan sedangkan manusia tidak menganggapnya aneh sedikitpun darinya sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dikatakan padanya: ‘Bangunlah, terbitlah dari arah barat’, maka dia pun terbit dari barat.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Tahukah kalian kapan hal itu terjadi? Hal itu terjadi ketika tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya”12. Akan tetapi yang mengatakan bahwa “bumi mengelilingi matahari” bisa membantah juga: matahari itu memang bergerak dan mengelilingi pusat tata surya. Mereka berpegangan pada fatwa ulama yaitu Syaikh Al-Albani yang menyatakan bahwa bumi itu berputar dan beliau pun membawakan dalil dan penjelasannya. Syaikh Al Albani berkata: نحنفي الحقيقة لا نشك في أن قضية دوران الأرض حقيقة علمية لا تقبل جدلا “Kami sejatinya tidak ragu bahwa perputaran bumi merupakan fakta yang ilmiah dan tidak bisa dibantah”13. Demikianlah, kesimpulannya mengenai apakah bumi datar atau bulat-bola, maka tidak kita dapatkan dalil yang tegas menyebutkan “bumi itu bulat” atau “bumi itu datar”. Yang benar adalah sesuai dengan penelitian dan fakta ilmiah ilmu dunia Apakah bumi datar atau bulat maka kita kembalikan lagi kepada penelitian dan fakta ilmiah. Hal ini dicerminkan dari sikap Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani di mana beliau menggabungkan kedua ilmu yaitu fakta ilmu dunia (yang menurut beliau benar) dan “yang tersirat” dalam Al-Quran dan Sunnah. Simak tanya jawab beliau dan kehati-hatian beliau dalam berfatwa, سؤالمن مسلم بريطاني / هل في رأيكم أن العالم كروي أو مستقيم ؟ ج الشيخ : هذا السؤال جغرافي وإلا ديني ؟ س / كلاهما ج الشيخ : كروي س / هل أخطأ ابن باز حينما قال انها مستقيمة ج الشيخ / مستقيمة أو مسطحة ؟ س / مسطحة ج الشيخ / ليت أن الخطأ وقف عند المسألة الجغرافية Pertanyaan untuk syaikh Al-Albani dari seorang muslim di Inggris: Penyana: Apa pendapatmu, apakah bumi itu bulat atau datar? Syaikh: Apakah ini pertanyaan geografi atau pertanyaan agama? Penyanya: Keduanya Syaikh: Bumi itu bulat-bola Penanya: Jika demikian syaikh Bin Baz salah mengatakan bumi lurus (ingat ada klarifikasi bahwa syaikh Bin Baz mengatakan bumi itu bulat, pent) Syaikh: Lurus atau datar? Penanya: Datar Syaikh: Saya berharap itu adalah kesalahan geografi (Syaikh Al-Albani yakin Syaikh bin Baz cerdas masalah agama sehingga, sehingga beliau berharap Syaikh bin Baz menjawab dengan pengetahuan beliau dari ilmu geografi, pent)14. Dari tanya jawab ini kita dapat dua pelajaran penting: Pertama: Syaikh Al-Albani sangat hati-hati berfatwa sehingga beliau bertanya apakah bumi bulat atau datar tersebut, apakah ditinjau dari segi ilmu agama atau ilmu geografi dan penanya menjawab “keduanya”. Maka syaikh Al-Albani menjawab bahwa bumi itu bulat, karena ditinjau dari ilmu geografi beliau bahwa bumi itu bulat, sedangkan dari ilmu agama, beliau lebih condong dengan dalil yang tersirat (bukan dalil tegas), karena tidak ada dalil yang tegas bahwa bumi itu bulat Beliau menjelaskan setelah tanya jawab tadi bahwa tidak ada dalil tegasnya, beliau berkata, ليسهناك نص قاطع يؤيد أحد الوجهين المختلفين …بعضالآيات من القرآن الكريم التي تتعلق بهذا الموضوع يمكن أن يفهم منها ثبات الأرض وسطحيتها ، والبعض الآخر يمكن أن يفهم منها حركتها ودورانها “Tidak ada dalil tegas yang mendukung dua pendapat yang berbeda ini… sebagian ayat Al-Quran yang berkaitan dengan hal ini bisa jadi dipahami bahwa bumi itu tetap dan datar dan sebagian ayat lainnya bisa saja dipahami bumi bergerak dan berputar.” Bahkan beliau menegaskan selanjutnya, permasalahan bumi itu bulat atau datar bukanlah permasalahan aqidah, beliau berkata ولهذاقلنا أن هذه ليست مسألة اعتقادية “Karenanya kami katakan bawa masalah ini bukanlah masalah i’tiqadiyah”15. Tentunya jika memang masalah aqidah tentu sudah dibahas dan menjadi penekanan utama oleh banyak ulama dalam berbagai kitab mereka. Kedua: Lihat sikap Syaikh Al-Albani yang bersebrangan dengan Syaikh Bin Baz, beliau sangat berharap Syaikh Bin Baz hanya salah dalam ilmu geografi saja dan ini wajar karena Syaikh Bin Baz bukan ahli geografi dan hanya ikut saja dari apa info yang sampai ke beliau. Patut direnungi oleh sebagian kecil saudara kita muslim yang mungkin saling berdebat apakah bumi itu bulat atau datar sampai tahap mencela, menyindir dan sampai bermusuhan dalam masalah ini, padahal mereka bersaudara dalam Islam dan yang lebih penting hal ini bukanlah permasalahan aqidah. Kesimpulan dari tulisan kami: - Tidak ada dalil yang tegas dalam Al-Quran dan Sunnah yang menyatakan bahawa bumi itu bulat atau datar, sedangkan klaim ijma yang ada perlu dipertanyakan validitasnya, karena diketahui ternyata ada beberapa ulama yang menyelisihi klaim ijma’ tersebut - Permasalahan apakah bumi bulan atau datar bukanlah permasalahan aqidah.. - Jika memang bukan permasalahan aqidah terutama, tidak layak bagi kaum muslimin berpecah belah dalam hal ini, saling mencela, menyindir dan bermusuhan dalam rangka mendukung pendapatnya. - Karena bukan masalah aqidah maka tidak bisa menyebabkan seseorang menjadi kafir hanya karena keyakinan apakah bumi bulat atau datar. Karenanya syaikh Bin Baz ketika mengingkari bumi berputar (beliau berpendapat bumi diam), tetapi beliau tidak mengkafirkan yang mengatakan bumi berputar, beliau berkata, ولكني لم أكفِّر من قال به “Akan tetapi aku tidak mengkafirkan mereka yang mengatakan demikian”16. - Apakah bumi itu bulat atau datar maka dikembalikan kepada penelitian dan fakta ilmiah dan tentunya oleh para ahlinya dalam masalah ini. Allah berfirman, فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu jika kamu tidak mengetahui” (An-Nahl:43). - Dalil Al-Quran dan Sunnah yang sudah pasti dan tegas (dalil qath’i) tidak akan bertentangan dengan fakta ilmiah dan akal manusia yang sehat. Sebagaimana dijelaskan bahwa tidak ada dalil tegas apakah bumi itu bulat atau datar. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menjelaskan, كل ما قام عليه دليل قطعي سمعي يمتنع أن يعارضه قطعي عقلي “Semua yang telah ada dalil pasti/qath’i maka tidak bertentangan dengan akal yang sehat”17. - Yang lebih penting adalah dari “bumi datar atau bulat” adalah kita hidup di atas bumi, akan meninggalkan bumi menuju kampung akhirat yang kekal serta bagaimana agar bumi sebagai tempat mencari bekal untuk pulang ke kampung akhirat yaitu bekal iman, takwa, amal kebaikan yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk di muka bumi. Demikian pemabahasan ini, semoga bermanfaat bagi kita. *** @Laboratorium RS Manambai, Sumbawa Besar, Sabalong-Samalewa Penyusun: dr. Raehanul Bahraen Artikel Muslim.or.id ___ - Lihat Majmu’ Fatawa: 25/ 195 - Fashl fil Milal 2/78, Maktabah Al-Kaniwy, Koiro, Syamilah - Miftah Daris Sa’adah 2/212, Darul Kutub Ilmiyah, Koiro, Syamilah - Nuniyyah Al-Qahthani, Maktabah As-Sudaniy, Jeddah, Syamilah - Tafsir Jalalain 1/805, Darul Hadits, Koiro, Syamilah - Tafsir Al-Qurthubi 10/13, Darul Kutub Al-Mishriyyah, Koiro, 1384 H, Syamilah - Ma’alimut Tanzil 7/382, Darut Thayyibah, cet. IV, 1414 H, syamilah. Silahkan baca tulisan kami selengkapnya mengenai posisinya sejajar di linkhttps://muslim.or.id/16573-mengenal-baitul-makmur-kabah-penduduk-langit.html - Lihat Majmu’ Fatawa wa Rasail 8/664 - Fatwa Al-Lanah Ad-Daimah 26/414 - Majmu’ Fatawa wa Rasail 1/71, Darul Wathan, 1413 H, syamilah - Majmu Fatawa Syaikh Bin Baz 9/228, bisa di akses di link ini juga:http://www.binbaz.org.sa/article/472 - HR. Bukhari dan Muslim - Silsilah Huda wan Nur, kaset nomor 1/497. Simak juga penjelasan beliau di sini:https://www.youtube.com/watch?v=PdBDFXtYKhU - Silsilah Huda wan Nur, kaset nomor 1/436 - Silsilah Huda wan Nur, kaset nomor 1/436 - Majmu Fatawa syaikh Bin Baz 9/228, bisa diakses juga di link: http://www.binbaz.org.sa/article/472 - Dar’ut Ta’arudh 1/80 Pada 22 Desember 2017 01.12, kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com> menulis: Kalau bumi itu datar, berarti bola dunia tidak benar. Kalau sekarang bola dunia dibelah antara 2 negeri yang berdekatan A dan B dari utara ke selatan, lalu dibuka, didatarkan, kan peta negeri A dan B jadi sangat berjauhan, yang satu diujung Barat, yang satu di ujung timur. Pilot2 pesawat terbang paling bisa beri pendapat. 2017-12-22 1:02 GMT+01:00 Sunny ambonilmeseng...@gmail.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>: Al Quran 20:53 ”Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan.....” Al Qurab 71:19 ”Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan.” https://inet.detik.com/serba-serbi-teknologi/d-3780502/pandangan-penganut-bumi-datar-mengenai-alam-semesta Kamis, 21 Des 2017 18:45 WIB Pandangan Penganut Bumi Datar Mengenai Alam Semesta Muhamad Imron Rosyadi - detikInet Jakarta - Para penganut teoriflat earth percaya bahwa Bumi berbentuk datar. Bagaimana mereka melihat planet lain? Robbie Davidson, salah satu petinggi dari Flat Earh International Conference yang digelar akhir November lalu, angkat suara mengenai pendapatnya terhadap bentuk planet-planet yang ada di sistem tata surya "Saya percaya mereka benar-benar ada, namun saya melihat mereka hanya sebagai cahaya di langit. Mereka mirip seperti Bintang, bukan planet yang memiliki daratan," ujarnya, seperti dikutipdetikINET dariNewsweek, Kamis (21/12/2017). Ungkapan dari pria yang sudah lebih dari dua tahun menjadi penganut teori flat earth ini seakan membangkitkan kembali pemahaman kuno mengenai planet sebagai bintang pengembara. | Baca juga: Planet Lain Semua Bulat, Kenapa Cuma Bumi yang Datar? | Teori itu sebenarnya sudah dipatahkan kebenarannya oleh Nicolaus Copernicus pada 1543. Pernyataannya tersebut diperkuat oleh Pete Svarrior, pemegang akun media sosial untuk Flat Earth Society. Dia mengatakan bahwa komunitas flat earth menganut teori heliosentris kuno terhadap sistem tata surya. Lagi-lagi, teori ini juga telah dipatahkan Copernicus. Ahli matematika era Renaissance tersebut mengemukakan teori yang dikenal dengan Copernican Revolution, 474 tahun yang lalu. | Baca juga: 10 Foto Terbaik yang Membuktikan Bumi Itu Bulat | Namun komunitas flat earth masih punya jawaban lain. Robbie mengatakan bahwa Matahari berbeda dengan Bintang yang lain, karena objek tersebut tidak berkedip. Padahal, pada kenyataannya memang tak ada satu pun Bintang yang berkelap-kelip. Persepsi tersebut terjadi karena adanya atmosfer yang menghambat laju cahaya yang ditimbulkan oleh objek tersebut. "Saya tidak mengatakan bahwa semuanya (objek luar angkasa) berbentuk datar. Saya bahkan tidak menganggap hal tersebut penting. Saya hanya tidak percaya bahwa kita berada di sebuah planet yang berbentuk bulat," tutur Robbie. Dia berpendapat, alam semesta tidak sebesar seperti yang dipikirkan para ilmuwan. "Saya pikir semua planet relatif lebih dekat satu sama lain, juga dengan bintangnya," katanya. | Baca juga: Ini Pria yang Terobsesi Buktikan Bumi Datar Pakai Roket Sendiri | Terkait dengan exoplanet yang tengah menjadi perbincangan hangat beberapa bulan terakhir, Robbie justru bersikap skeptis terhadap planet-planet di luar tata surya tersebut. "Tidak akan ada yang percaya bahwa terdapat triliunan planet yang mengorbit bintang-bintang di alam semesta ini," ujar Robbie. Perkataannya seakan menjadi anti-tesis terhadap temuan lewat misi Kepler dan K2 oleh NASA yang telah berhasil memastikan keberadaan lebih dari 2 ribu exoplanet, walaupun memang tidak sampai triliunan.(rns/rou)