Wiranto: Konflik Hanura karena Persoalan Kepemimpinan OsoReporter:  Arkhelaus 
Wisnu TriyogoEditor:  AmirullahMinggu, 21 Januari 2018 13:49 WIB 
Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto bersama Ketua Umum Partai Hanura 
Oesman Sapta Odang memberi pernyataan seputar konflik yang terjadi di partainya 
itu di Istana Negara, Jakarta, 17 Januari 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto mengatakan 
konflik internal Partai Hanura antara Ketua Umum Oesman Sapta Odang dan 
Sekretaris Jenderal Sarifuddin Sudding tak bisa dicegah. Ia menyebut penyebab 
konflik adalah persoalan kepemimpinan Oesman atau akrab disapa OSO.

"Sebabnya adalah masalah kepemimpinan, masalah leadership, dan saya kira saya 
tidak bisa mencegahnya," kata Wiranto, saat membuka Rapat Kerja Paguyuban Jawa 
Tengah di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Ahad, 21 Januari 2018.

Baca juga: Kisruh Hanura, Oso Sindir Sarifuddin Sudding Soal Dukungan DPD

Wiranto, yang juga Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, 
menyebutkan konflik Hanura tak terelakan lantaran jumlah kadernya di daerah 
banyak yang mengajukan mosi tidak percaya pada Oesman. Ia mencatat sebanyak 27 
dari 34 DPD, serta 407 dari 512 DPC Hanura mengajukan mosi tidak percaya pada 
Oesman.

Wiranto pun menyebut penyelesaian kisruh Hanura harus melewati Anggaran Dasar 
dan Anggaran Rumah Tangga partai. Penyelesaian konflik tersebut, kata dia, 
bergantung pada anggota pemilik suara di partai. "Itu kehendak politik dari 
pemilik organisasi dan bagian dari dinamika organisasi," ujarnya.

Pemecatan Oesman Sapta Odang memicu konflik internal yang melibatkan kubu 
Sarifuddin Sudding. Keputusan ini diambil melalui Musyawarah Nasional Luar 
Biasa yang melibatkan 27 DPD dan 401 DPC. Kubu Sudding mengklaim Munaslub atas 
seizin Wiranto.

Baca juga: Hanura Versi Sudding Segera Daftarkan Kepengurusan ke Kemenkumham

Hanura kubu Sarifuddin mempertimbangkan pemecatan kepada Oesman Sapta karena 
dinilai beberapa kali melanggar AD/ART seperti pemecatan pengurus DPD, 
melanggar pakta integritas, hingga diduga melakukan praktik mahar politik. Oleh 
kubu Oesman, munaslub dan pemecatan dianggap tidak sah.

Wiranto menegaskan akan turut ambil bagian dalam penyelesaian konflik internal 
Hanura. "Sebagai dewan pembina, saya tidak ambil bagian dalam konflik, tapi 
berusaha menjadi bagian untuk menyelesaikan konflik," ujarnya.
  • [GELORA45] Wiranto: Konfl... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]

Kirim email ke