Betul juga kata pak Zeth Sahuburuaa, jangan dibagi itu haknya mereka biar adil, 
kalau di freeport kan sudah 10 % untuk papua.
Begitu juga hasil pariwisata di bali harus 10 % untuk bali, jangann dibawa 
kemana-mana lagi biar adil
Karena kalau dibagi-bagi sama daerah lain, nanti daerah lain fanatiknya bukan 
main dimana tamu diatur dengan aturan macam-macam hingga tamunya malas 
kedaerahnya.
Seperti a…

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com]
Sent: Wednesday, February 28, 2018 3:37 PM
Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] Gubernur: PI Blok Masela Milik Maluku



Mengapa rezim neo-Mojopahit mengundang NTT untuk ikut serta dalam proyek 
Masela, apakah maksudnya mengadudomakan pertentangan antar daerah?



http://www.tribun-maluku.com/2018/02/gubernur-pi-blok-masela-milik-maluku.html?utm_source=feedburner&utm_medium=twitter&utm_campaign=Feed%3A+Tribun-malukucom+%28Tribun-Maluku.com+%7C+Berita+dan+Informasi+Seputar+Maluku+Terkini%29





Gubernur: PI Blok Masela Milik Maluku

Rabu, Februari 28, 
2018<http://www.tribun-maluku.com/2018/02/gubernur-pi-blok-masela-milik-maluku.html>Maluku<http://www.tribun-maluku.com/search/label/Maluku>

[Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Maluku, Zeth Sahuburuaa menegaskan, hak 
partisipasi (participating interest - PI) 10 persen dalam pengelolaan gas alam 
abadi Blok Masela hanya milik Maluku sehingga tidak bisa dibagi dengan Nusa 
Tenggara Timur 
(NTT).]<https://1.bp.blogspot.com/-osMG6lyVBX8/WNu6TVdAniI/AAAAAAAALGA/zZyPbni4XME1unLUpDXrvKtJ316aWfezgCLcB/s1600/wagub-1.jpg>

Ambon, Tribun-Maluku.com : Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Maluku, Zeth 
Sahuburuaa menegaskan, hak partisipasi (participating interest - PI) 10 persen 
dalam pengelolaan gas alam abadi Blok Masela hanya milik Maluku sehingga tidak 
bisa dibagi dengan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Saya sebenarnya siap memprotes Menteri ESDM, Ignasius Jonan bila pertemuan 
jadi dilaksanakan pada 23 Februari 2018. Hanya, belum ketemu sehingga siap 
memperjuangkan PI 10 persen Blok Masela milik Maluku karena telah diputuskan 
Menteri ESDM saat dijabat, Sudirman Said pada 10 Agustus 2016," kata Zeth, 
dikonfirmasi, Rabu (28/2).

Dia memastikan, bila Menteri Ignasius mengundang untuk memutuskan PI 10 persen 
Blok Masela, maka DPRD Maluku akan disertakan untuk memperjuangkan apa yang 
sebenarnya telah menjadi hak Maluku.

"Pertimbangannya dari letak lokasi, maka Blok Masela sebenarnya lebih dekat 
dengan negara tetangga Timor Leste dan NTT relatif jauh sehingga tidak mungkin 
PI 10 persen itu dibagi bersama Maluku," kata Zeth.

Apalagi, letak Blok Masela berada dalam wilayah teritorial Maluku, kendati 
keluar sedikit dari 12 mil.

"Kami sudah menyiapkan berbagai hal terkait PI 10 persen sehingga Menteri 
Ignasius hendaknya menghargai apa yang telah diputuskan," tandas Zeth.

Sebelumnya, Menteri Ignasius saat menjadi pembicara dihadapan peserta Kongres 
HMI XXX di auditorium Universitas Pattimura, Ambon, Rabu (14/2), menyatakan, PI 
10 persen Blok Masela dikelola Maluku dan NTT.

Dia memastikan membutuhkan waktu 6-7 tahun, Blok Masela beroperasi.

"Masih enam tahun lagi baru bisa menghasilkan gas, jangan kaget," ujar mantan 
Menhub.

Blok Masela digarap oleh perusahaan minyak Royal-Shell Belanda dan Inpex yang 
berbasis di Jepang dengan nilai investasi sekitar 20 miliar dolar AS atau 
sekitar Rp200 triliun untuk mengembangkan blok gas Masela yang terletak di laut 
Timor antara Provinsi NTT dan Maluku.

Investasi di Blok Masela bisa naik sampai 20 miliar dolar AS, karena perusahaan 
minyak tersebut berusaha untuk meningkatkan kapasitas produksi gas alam cair di 
fasilitas abadi terkait untuk 6.000.000 metrik ton/ tahun.

"Kandungan gas di Blok Masela itu sekitar 10 triliun kubik feet. Kementerian 
ESDM telah meminta Inpex untuk melibatkan masyarakat Maluku dan NTT dalam 
proses pembangunan Blok Masela. Jadi pemberdayaan masyarakat itu penting," 
tegas Ignasius.




  • [GELORA45] ... Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
    • RE: [... 'Karma, I Nengah [PT. BI-POS]' ineng...@chevron.com [GELORA45]

Kirim email ke