*Mengapa tidak bikin negara agama dimana para ulama mengusai segala
instansi negara dan FPI, MMI, MIT etc djadikan bahagian integral dari TNI
oleh Jenderal Gatot Koco. Bukankah dengan begitu pikiran Jenderal
diaplikasikan ataukah seperti adpertensi bioskop or : "tunggu tanggal
mainnya"?*

http://ambonekspres.fajar.co.id/2018/02/27/jenderal-gatot-negara-ini-gampang-dihancurkan-kalau-tak-ada-ulama/#comment-316
Jenderal Gatot: Negara Ini Gampang Dihancurkan kalau Tak Ada Ulama

By ambon ekspress <http://ambonekspres.fajar.co.id/author/ameksadmin/>

Posted on 27 February 2018 @02:02

Gatot Nurmantyo bersama Pimpinan Majelis Al Ihya Insan Kamil Bogor. (Foto:
Istimewa)


*AMEKS ONLINE. —* Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo,
mengutip kalimat Proklamator RI, Soekarno, saat ditanya oleh Pimpinan
Majelis Al Ihya Insan Kamil Bogor tentang kasus “orang gila” yang marak
melakukan kekerasan terhadap ulama. Sebanyak 5 ribu lebih jamaah hadir
dalam pengajian ini.

“Di Maluku pernah dicoba di adu domba antara Islam dengan Nasrani, di Poso
hal yang sama juga terjadi. Di Kalimantan Barat suku Dayak dengan Madura.
Usaha tersebut gagal dan tidak meluas secara nasional,” ujarnya sebagaimana
keterangan tertulis yang diterima, Minggu (25/2/2018).

Jenderal Gatot menjelaskan bahwa saat ini para ulama sedang memainkan peran
sentral dalam mendinginkan suasana. Namun di tengah aksi itu, ada yang
menginginkan Indonesia seperti Suriah, yaitu adu domba sesama Islam.

“Sebab cara yang paling mudah menghancurkan Indonesia adalah melalui
ancaman kepada para ulamanya,” sambungnya.

Dia menjabarkan bahwa ulama sejatinya adalah pewaris ajaran nabi. Bahkan,
kata Gatot, ada hadist yang menyebut satu ulama setara dengan 10 ribu umat.

“Dalam surat Ali-Imran 18 para ulama malah disejajarkan dengan malaikat,”
urainya menukil Alquran.

Para ulama dan ajaran yang dibawa, sambung Gatot, dapat menjaga sebuah
negara dari azab Allah SWT. Kalau sudah tidak ada lagi ulama, negara ini
bisa sangat mudah dihancurkan.

“Oleh karenanya sekali lagi saya menyampaikan agar kita selalu waspada.
Bahwa perbedaan adalah ciptaan-Nya. Simpan dalam-dalam perbedaan, mari
tonjolkan persamaan. Umat Islam, TNI dan Polri bersama menjaga para ulama.
Maka mari kita satukan hati untuk Indonesia,” ajak Jenderal Gatot.

Di Indonesia, peran ulama dalam pendirian negara sangat besar. Sejarah
mencatat, revolusi jihad adalah hasil inisiatif dari KH Hasyim Ashari.

KH Hasyim Ashari kemudian bersama “Singa Siliwangi” KH Abbas bin Abdul
Jamil memimpin pasukan jihad berperang melawan sekutu.

“Ini semua terjadi pada saat TNI (BKR) baru berumur 35 hari. Tidak bisa
dipungkiri peran umat Islam melalui para ulamanya sangat besar dalam
perjuangan kemerdekaan lalu,” tukasnya. *(sam/rmol/fajar)*

Kirim email ke