Dikaitkan dengan MCA, Gubernut Jabar jadi Korban Hoax
Sabtu, 3 Maret 2018 | 9:21

http://sp.beritasatu.com/home/dikaitkan-dengan-mca-gubernut-jabar-jadi-korban-hoax/123035

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ikut jadi korban hoax atau informasi bohong 
di media sosial. Informasi bohong itu terkait poster kegiatan ‘One Day Workshop 
Cyber Dakwah’ yang digagas Muslim Cyber Army (MCA) di Convention Hall At Taqwa, 
Cirebon, Rabu, 20 Desember 2017. [Adi Marsiela] 

Berita Terkait

  a.. Sebarkan Hoax, Dosen Perempuan Anggota MCA Ini Diamankan Polda Jabar 
  b.. Serangan ke Ulama Dikaitkan Kebangkitan PKI, Polisi Telusuri Jaringan AS 
  c.. Uyu Sebar Berita Dikeroyok 5 Orang supaya Dapat Perhatian 
  d.. Para Penyebar Hoax, Dari Iseng, Beri Peringatan hingga Coba Kembali 
Bangkitkan PKI 
  e.. Polda Metro Buka Pengaduan Kelompok Saracen
[BANDUNG] Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ikut jadi korban hoax atau 
informasi bohong di media sosial. Informasi bohong itu terkait poster kegiatan 
‘One Day Workshop Cyber Dakwah’ yang digagas Muslim Cyber Army (MCA) di 
Convention Hall At Taqwa, Cirebon, Rabu, 20 Desember 2017.

Heryawan disebut sebagai salah satu dari sembilan pembicara yang diundang. 
Pemateri lainnya adalah Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Achmad 
Kholiq, Ibnu Hamad sebagai Komisi Informasi Majelis Ulama Indonesia Pusat, Zeng 
Wai Zian sebagai pakar cyber buzzer, Nazar Haris, Ketua Umum Dewan Pimpinan 
Pusat Persatuan Umat Islam, Dede Muharam sebagai tokoh masyarakat sekaligus 
aktivis dakwah, Ahmadie Thaha sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Umat 
Islam, KM Nasution dari Indigo, dan Zulkifli S, sebagai tim media sosial 
Republika. Dalam poster tersebut tampak tujuh wajah dari sembilan nama yang 
dicantumkan sebagai pembicara.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Pemerintah Provinsi Jawa Barat, 
Sonny S. Adisudarma menyatakan Heryawan tidak pernah menjadi pembicara dalam 
workshop tersebut. “Kami sangat menyayangkan nama Gubernur Ahmad Heryawan 
dikait-kaitkan dengan kegiatan yang digagas MCA,” tegas Soni dalam pernyataan 
tertulisnya yang diterima Jumat (2/3) malam.

Soni juga mengaku tidak tahu menahu perihal acara tersebut. Soni menyebutkan 
pada hari tersebut, Heryawan sejak pagi mengunjungi pengungsi di Dusun 
Wonoharjo, Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. 
Setelah itu, Heryawan mengunjungi pengungsi di Masjid Alhidayah, Desa 
Sukahurip, Pamarican, Kabupaten Ciamis.

“Selanjutnya perjalanan ke Tasikmalaya untuk meninjau SMK 3 Kota Tasik yang 
juga terdampak bencana gempa,” kata Soni merujuk pada gempa Tasikmalaya tanggal 
16 Desember 2017 yang kekuatannya mencapai 6,9 pada skala richter.

Heryawan sempat menanggapi pertanyaan warganet perihal informasi tersebut lewat 
akun twitter @aheryawan. “Saya tidak diundang dan Saya tidak datang,” begitu 
jawab Heryawan pada Kamis, 1 Maret 2018 petang.

Komentar Heryawan ini menjawab pertanyaan akun @MarikaRahman_yang diunggah pada 
28 Februari 2018. Dia bertanya ‘Apakah Muslim Cyber Army penyebar hoax ini 
adalah yg di bicarakan dalam workshop ini? Serius tanya…CC @aheryawan’.

Wakil Sekretaris ICMI Kabupaten Cirebon, Ali Wahyuno yang namanya tercantum 
dalam poster tersebut mengaku dirinya merasa dirugikan. “Kami tidak ada 
afiliasi dengan MCA yang lagi viral. Panitia merasa dirugikan. Kami 
klarifikasi, poster (yang viral) tidak benar dan tidak ada acara tersebut,” 
ungkap Ali ketika dihubungi via telepon selulernya.

Menurut Ali, poster yang viral itu mendompleng poster kegiatan Inhouse Training 
and Workshop Media Sosial sebagai Sarana Dakwah dan E-Commerce yang digelar 
ICMI Kabupaten Cirebon bersama Masyarakat Ekonomi Syariah Cirebon di Convention 
Hall At-Taqwa Centre Cirebon pada Jumat, 22 Desember 2017. Acara ini 
mencantumkan logo sponsor Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.

Panitia mengundang pembicara Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Achmad 
Kholiq, Nazar Haris, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Umat Islam, Zeng 
Wai Zian sebagai penulis dan pegiat media sosial, Ibnu Dwi Cahyo, Ketua DPP PUI 
Ahmadie Thaha, Alhadi Muhammad, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Dede 
Muharam sebagai tokoh masyarakat.

“Yang hadir itu Ahmad Kholiq, Ibnu Dwi Cahyo, Ahmadie Thaha, dan Dede Muharam. 
Pak gubernur tidak bisa hadir diwakili dari BKPP (Badan Koordinasi Pemerintahan 
dan Pembangunan) perwakilan III Jawa Barat,” terang Ali sembari menambahkan 
peserta kegiatan itu diikuti oleh sekitar 350 peserta.

“Materinya tentang fiqih, dakwah, dan muamalah. Kemudian materi untuk IT 
(informasi teknologi), kemudian e-commerce bisnis memakai internet. Gratis. 
Karena ini sifatnya pendidikan untuk mencerdaskan bangsa dan umat Islam,” kata 
Ali lagi.

Ali menyatakan acara tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan kegiatan 
MCA. Dalam poster kegiatan ini hanya ada enam wajah pemateri termasuk Heryawan. 
Bentuk huruf, warna latar, serta warna tulisan sama persis dengan poster yang 
memuat informasi bohong.

Soni mengimbau kepada pihak yang menyebarkan dan menyebutkan Heryawan hadir 
dalam acara MCA agar menghentikan kegiatannya. Unggahan tersebut mengundang 
orang untuk berkomentar negatif.

“Kami ingin mengajak semua untuk bertabayyun. Apabila mendapat suatu kabar, 
maka tanyakankanlah pada si pembawa kabar. Suruh yang membawa kabar untuk 
membuktikannya,” tutur Soni. [153]


Reply via email to