https://aceh.antaranews.com/berita/43878/pelajar-aceh-timur-lawan-maut-ke-sekolah
Pelajar Aceh Timur lawan maut ke sekolah
Selasa, 13 Maret 2018 15:43 WIB
Sejumlah pelajar menggunakan rakit penyeberangan menuju sekolahnya di
Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, Selasa (13/3/2018). (Foto Antara
Aceh/Putra Zulfirman).
Sudah sangat mendesak kebutuhannya. Jembatan dan jalan menjadi
infrastruktur penting bagi masyarakat pedalaman. Kita desak pemerintah
bisa segera membangunnya
Aceh Timur (Antaranews Aceh) - Lembaga Advokasi Rakyat Aceh (LARA)
menyatakan ratusan pelajar di Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh
Timur, Provinsi Aceh, harus melawan maut untuk mencapai ke sekolahnya,
karena harus menyeberangi sungai dengan rakit.
"Siswa di Simpang Jernih harus naik getek (rakit penyeberangan) untuk
mencapai sekolahnya. Kondisi seperti ini berlangsung lama tanpa adanya
perhatian serius pemerintah," ungkap Manager Advokasi dan Kampanye LARA,
Syahrizal di Peureulak, Selasa.
Menurutnya, kebutuhan jembatan menjadi prioritas utama bagi masyarakat
di pelosok Kabupaten Aceh Timur itu. Akan tetapi hingga saat ini impian
tersebut masih sebatas mimpi yang terus terwacanakan.
Syahrizal mengaku miris melihat kondisi pelajar di Simpang Jernih yang
harus menentang maut dengan menyeberang sungai. Bisa saja, rakit
penyeberangan karam dan memakan korban jiwa para pelajar tersebut.
Karenanya, ia mendesak Pemerintah Kabupaten Aceh Timur maupun Pemerintah
Provinsi Aceh untuk segera membangun jembatan penyeberangan di Simpang
Jernih.
*Baca juga: Simpang Jernih butuh jalan dan jembatan
<https://aceh.antaranews.com/berita/43713/simpang-jernih-butuh-jalan-dan-jembatan>*
"Sudah sangat mendesak kebutuhannya. Jembatan dan jalan menjadi
infrastruktur penting bagi masyarakat pedalaman. Kita desak pemerintah
bisa segera membangunnya," tutur aktivis muda ini.
Sebelumnya, Anggota DPRK Aceh Timur, Mat Rais juga telah menyuarakan
pentingnya pembangunan jalan dan jembatan di daerah itu.
"Hasil Musrenbang Kecamatan Simpang Jernih, salah satu poin penting
adalah keinginan masyarakat agar dibangun jalan dan jembatan," kata dia.
Selain sebagai akses utama menuju kecamatan perbatasan antara Aceh Timur
dan Gayo Lues serta Aceh Tamiang tersebut. Jalan dan jembatan dipandang
urgensi untuk meningkatkan pendapatan ekonomi rakyat.
"Bila jalan sudah dibangun, maka jalur transportasi mudah. Harga
komoditas pertanian stabil dan mudah di pasarkan. Begitu juga jembatan,
selama ini sangat dibutuhkan sebagai penghubung antar desa dengan ibu
kota kecamatan, termasuk pelajar yang harus menyeberang menggunakan
getek saban harinya," urai Mat Rais.
Sebagai wakil rakyat, dia berjanji akan memperjuangkan pembangunan jalan
dan jembatan di Simpang Jernih melalui APBK Aceh Timur maupun APBA tahun
2019.
*Pewarta : Putra *
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Cetak