Suatu analisis, ulasan, perenungan, atau apapun namamnya yang -- saya rasa -- 
patut disimak dengan segala kerendahan hati tanpa emosi, apalagi prasangka 
buruk.  
Terima kasih Sdr Iwamardi Mardi.
Noroyono
18/04/2018
 

    Op dinsdag 17 april 7:57 2018 schreef "Chalik Hamid 
chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> het volgende:
 

    

 
Iwamardi Mardi
11 jam · Mengapa negeri2 sosialis 
====================
"klasik/orthodox" runtuh satu persatu ? (2)Dan QUO VADIS Indonesia mendatang 
dibawah pimpinan generasi baru ?
(lanjutan) 
Ketiga negeri ini sedang dan akan menjadi negeri2 superpower baru setelah 
redupnya soviet uni dan
negeri2 sosialis klasik pada th 1989/1990 dan gagalnya poltik ekonomi RRT 
tahun2 60/70an.
Vietnam akan menjadi macan kecil Asia Tanggara spt Korea Selatan, walau 
sejarahnya lain sama sekali.Dalam sejarah ke egoisan manusia , bukan hanya di 
jaman pra-feodalisme dan feodalisme saja kita amati, tetapi dijaman kapitalisme 
gamblang kita lihat bermacam2 pewujudan egoisme manusia..Penghisapan manusia 
atas manusia membengkak menjadi penghisapan bangsa terhadap bangsa yang lain , 
era dimana imperialisme dan kolonialisme menandai era yg memalukan disejarah 
kemanusiaan, satu bentuk egoisme kelompok manusia thd kelompok lainnya. 
Yg menyedihkan adalah sifat egois ini bahkan mencuat keluar pada era negeri2 
sosialis (klasik) masih megah berdiri. Bagaimana perang antar negeri sosialis 
bisa terjadi sementara imperialis masih menancapkan cakarnya dinegeri2 dunia 
ketiga ? Bagaimana RRT dan Soviet benar2 saling menembak dan berperang hanya 
masing2 mereka ngotot memegang teguh dan menjajakan thesis masing2 , yg satu 
menamakandirinya sosialisme yg realis, yg lain mengecamnya dg kata „revisionis 
? Demi keegoisan mereka, mereka saling baku tembak menembak diperbatasan negara 
mereka .
Anehnya, apa yg mereka (oleh satu pihak) pernah dihujat mati2an sbg 
revisionisme itu sekarang justru menjadi unggulan mereka masing2 dalam 
membangun negeri mereka ........dan memang secara real kita menemui kemajuan2 
luar biasa di kedua negeri itu.
Keduanya menjadi kutub2 super power dunia yg baru sejak bergugurannya negeri2 
sosialis klasik abad yg lalu.
Dan....kedua negeri super yg sempat saling adu senjata itu sekarang menjadi 
koalisi(mitra) akrab dalam menghadapi super power kawakan AS yg terus berusaha 
hendak menguasai dunia.Seperti diatas , dipangkal tulisan ini, masyarakat yg 
(relatif) adil makmut telah dicapai di negeri2 Skandinavia dan juga di Selandia 
baru, walau mereka tidak menamakan dirinya negeri sosialis, tetapi pada 
hakekatnya negeri2 itu telah mencapai tingkat idaman para pekerja dan para 
petani, dimana secara umum mereka telah puas dg kehidupan mereka, dipandang 
dari segi penghasilan&daya beli, jaminan sosial dan kesehatan, dalam hal 
pendidikan anak2 mereka menjelang hari depannya, sistem jaminan hari tua yg 
mereka terima dll. dll... 
Negeri2 ini, ambillah kita namakan pseudo sosialis, telah membawa rakyatnya 
ketingkat kepuasan mereka , satu kondisi yg untuk Indonesia masih menjadi 
tujuan , satu fiksi-baik yg masih harus diperjuangkan oleh generasi2 sekarang 
dan mendatang ! 
Saya sengaja mengambil negeri2 Skandinavia dan Selandia baru sbg contoh kondisi 
kepuasan rakyat yang bisa manjadi contoh untuk Indonesia, karena negeri2 ini 
bisa memakmurkan rakyatnya pada dasarnya TANPA menindas dan menghisap rakyat 
negeri lain, baik mengexloitasi SDA atau SDM suatu negeri lain.
Lain misalnya dg negeri2 spt AS dan sementara negeri2 Eropa barat yg terus 
menjalankan politik neo-kolonialismenya dan neo imperialismenya: * menyedot 
SDA, * mengexploitasi SDM dan *menjadikan negeri2 ½ jajahan mereka menjadi 
pasaran hasil industri dan pertanian mereka dan * membuat negeri2 itu sangat 
tergantung kpd negeri2 neo kolonialis itu selama2nya atau selama mungkin, dg 
segala penipuan, trick2 dan kalau perlu menggunakan kekerasan..Belajar dari 
runtuhnya negeri2 benteng sosialisme didunia itu, dan mengamati olah negeri2 
maju yg neoliberal dan kebablasan dalam mencari kesejahteraan negerinya dg 
membuat negeri2 lain menjadi sapi perahan mereka, kemudian melirik kenegeri2 
pseudo sosialis Skandinavia dan Selandia baru ditambah dg Korea Selatan yang 
sejarahnya paling mirip dg Indonesia (merdeka setelah PD II) yg kini menjadi 
negeri super power di bidang industri Elektronika, Automotive dan Perkapalan 
...lalu negeri2 mana yag patut menjadi contoh atau teladan (walau tak mungkin 
100% dicontoh !) ?Mantan negeri2 sosialis klasik (orthodox) tak bisa kita 
contoh, krn selama menjadi negeri sosialis sampai gugurnya sistem itu, mereka 
telah membangun dasar2 industri berat & ringan, selain telah mewarisi disiplin 
buruh & petani yg kuat. Sedangkan Indonesia bukan mantan negeri sosialis. 
Lagipula kita tidak perlu mencontoh negeri2 itu yang bisa cepat maju tetapi 
juga „cepat“ mati dari sebab2 dalam (k.l. 70 tahun), karena dengan prinsip 
Diktatur Proletariat seakan memang seperti diprogramkan berumur „pendek“ spt 
itu. 
Negeri2 barat yg maju yg mempunyai sejarah gelap sbg kolonialis , imperialis 
dan neokolonialis &neoimperialis tak mungkin menjadi contoh kita.
Negeri2 Skandinavia dan Selandia baru, bisa kita jadikan panduan sbg tujuan 
membangun masyarakat adil & makmur dg jaminan2 sosial, kesehatan dan 
pendidikan, walau mereka mempunyai sejarah yang sangat berlainan dg negeri 
kita. Tetapi bisa manjadi contoh tatanan masyarakat kita dmasa depan, walau 
jalannya lain.Tinggal Korea Selatan, negeri ini adalah yg paling mirip dg 
Indonesia dilihat dari sejarahnya:
1) Keduanya merdeka setelah PD II.
2) Keduanya pernah mengalami penindasan oleh bangsa sendiri yg berwujud 
Diktatur Fasist . Mereka oleh Syngman Rhee dan Park Chung Hee, Indonesia oleh 
Diktatur Orba – Suharto. Bedanya Park Chung Hee kuasa sampai 1979, Suharto 
sampai 1998 (resminya) tapi pewaris2nya masih ikut berkuasa sampai sekarang..
3) Sama2 mengalami kekejaman militer fasis Jepang.
4) Sama2 berjiwa patriotis.Bedanya:1) Rakyatnya berani melawan kekuasaan 
diktatornya lebih keras dari Indonesia yg semangatnya betul2 dilumpuhkan rejim 
fasis.
2) Indonesia mempunyai kekayaan alam (daratan maupun lautan) yg luar biasa 
hebatnya, sedang Korsel jauh lebih sedikit, maka Indonesia selalu jadi inceran 
negeri2 neo kolonialis/neo imperiali.
3) Korea bagi barat adalah negeri „buffer“ thd Korut dan RRT , maka dia selalu 
ditunjang disegala bidang oleh negeri2 nekolim (neo kol.. dan imp.) .Sedang 
Indonesia sejak lahirnya menjadi incaran mereka untuk disedot SDA dan SDM nya , 
dan dijadikan tempat pelemparan barang2 hasil produksi industri dan pertanian 
negeri2 nekolim.
Jadi secara singkat : Tujuan mirip seperti negeri2 Skandinavia dan Selandia 
Baru, Cara hampir mirip seperti Korea Selatan.
Jangan dilupakan (sebagai wawasan) bhw Korea Utara , tak kan lama lagi pasti 
akan mengubah arah tatanan ekonominya, lebih kurang akan mirip seperti RRT dan 
Vietnam dan akan menjadi salah satu macan kecil Asia Timur.Sekarang terserah 
kpd para generasi muda pemimpin2 penerus Revolusi Agustus 1945 mau diapakan 
Indonesia ini dimasa mendatang !
Tetap menjadi negeri embel2, menggadaikan kekayaan SDA dan SDM kpd kaum nekolim 
dan kalian bisa memperkaya diri sendiri, atau bangun mendobrak pintu gerbang & 
pagar penjara kemelaratan dan ketergantungan NKRI, penjara yg dibangun & 
diketatkan rejim orba selama (32 + x) tahun itu..dan membangun Indonesia baru 
yg cemerlang dimasa mendatang buat BANGSA INDONESIA ?...
Silahkan, kekuasaan dan keputusan ada ditangan kalian !.
  #yiv6362489964 -- #yiv6362489964ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6362489964 
#yiv6362489964ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6362489964 
#yiv6362489964ygrp-mkp #yiv6362489964hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv6362489964 #yiv6362489964ygrp-mkp #yiv6362489964ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv6362489964 #yiv6362489964ygrp-mkp .yiv6362489964ad 
{padding:0 0;}#yiv6362489964 #yiv6362489964ygrp-mkp .yiv6362489964ad p 
{margin:0;}#yiv6362489964 #yiv6362489964ygrp-mkp .yiv6362489964ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv6362489964 #yiv6362489964ygrp-sponsor 
#yiv6362489964ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6362489964 
#yiv6362489964ygrp-sponsor #yiv6362489964ygrp-lc #yiv6362489964hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6362489964 
#yiv6362489964ygrp-sponsor #yiv6362489964ygrp-lc .yiv6362489964ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6362489964 #yiv6362489964actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6362489964 
#yiv6362489964activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6362489964
 #yiv6362489964activity span {font-weight:700;}#yiv6362489964 
#yiv6362489964activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv6362489964 #yiv6362489964activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6362489964 #yiv6362489964activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv6362489964 #yiv6362489964activity span 
.yiv6362489964underline {text-decoration:underline;}#yiv6362489964 
.yiv6362489964attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv6362489964 .yiv6362489964attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv6362489964 .yiv6362489964attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv6362489964 .yiv6362489964attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv6362489964 .yiv6362489964attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv6362489964 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv6362489964 .yiv6362489964bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv6362489964 
.yiv6362489964bold a {text-decoration:none;}#yiv6362489964 
dd..yiv6362489964last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6362489964 
dd.yiv6362489964last p span 
{margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6362489964 
dd.yiv6362489964last p span.yiv6362489964yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv6362489964 div.yiv6362489964attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv6362489964 div.yiv6362489964attach-table 
{width:400px;}#yiv6362489964 div.yiv6362489964file-title a, #yiv6362489964 
div.yiv6362489964file-title a:active, #yiv6362489964 
div.yiv6362489964file-title a:hover, #yiv6362489964 div.yiv6362489964file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv6362489964 div.yiv6362489964photo-title a, 
#yiv6362489964 div.yiv6362489964photo-title a:active, #yiv6362489964 
div.yiv6362489964photo-title a:hover, #yiv6362489964 
div.yiv6362489964photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv6362489964 
div#yiv6362489964ygrp-mlmsg #yiv6362489964ygrp-msg p a 
span.yiv6362489964yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv6362489964 
.yiv6362489964green {color:#628c2a;}#yiv6362489964 .yiv6362489964MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv6362489964 o {font-size:0;}#yiv6362489964 
#yiv6362489964photos div {float:left;width:72px;}#yiv6362489964 
#yiv6362489964photos div div {border:1px solid 
#666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv6362489964 
#yiv6362489964photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv6362489964
 #yiv6362489964reco-category {font-size:77%;}#yiv6362489964 
#yiv6362489964reco-desc {font-size:77%;}#yiv6362489964 .yiv6362489964replbq 
{margin:4px;}#yiv6362489964 #yiv6362489964ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv6362489964 #yiv6362489964ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv6362489964 
#yiv6362489964ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv6362489964 
#yiv6362489964ygrp-mlmsg select, #yiv6362489964 input, #yiv6362489964 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv6362489964 
#yiv6362489964ygrp-mlmsg pre, #yiv6362489964 code {font:115% 
monospace;}#yiv6362489964 #yiv6362489964ygrp-mlmsg * 
{line-height:1..22em;}#yiv6362489964 #yiv6362489964ygrp-mlmsg 
#yiv6362489964logo {padding-bottom:10px;}#yiv6362489964 #yiv6362489964ygrp-msg 
p a {font-family:Verdana;}#yiv6362489964 #yiv6362489964ygrp-msg 
p#yiv6362489964attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv6362489964 
#yiv6362489964ygrp-reco #yiv6362489964reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv6362489964 #yiv6362489964ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv6362489964 #yiv6362489964ygrp-sponsor 
#yiv6362489964ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv6362489964 
#yiv6362489964ygrp-sponsor #yiv6362489964ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv6362489964 
#yiv6362489964ygrp-sponsor #yiv6362489964ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv6362489964 #yiv6362489964ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv6362489964 #yiv6362489964ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv6362489964 #yiv6362489964ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv6362489964 
#yiv6362489964ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv6362489964 

   

Kirim email ke