*Di negara neo-Mojopahit paling tidak ada 5 badan intelejen, yaitu di
samping BIN (Badan Intelejen Negara) ada juga badan intelejen yang dimiliki
oleh masing-masing angkatan bersenjata seperti angkatan darat, angkatatan
laut, angkatan udara dan polisi. Masing ini mempunyai informan di
masyarakat, terutama tingkat RT yang dikenal sebagai diktektif kampung. *

*Tindakan teror terhadap gereja akhir-akhir ini, bisa menunjukan sampai
dimana kesuksesan hasil kerja badan-badan tsb, karena seperti diberitakan
media cetak maupun elektronik beberapa waktu silam bahwa di Jawa Timur
terdapat 10 juta simpatisan agama garis keras.*

*Jadi kalau ditinjau dari pekerjaan badan keamanan rezim agaknya mereka ini
mengkonsenstrasi sorotan pada isu yang dikemukakan oleh mantan jenderal
Zain dan konco-konconya yang pandai agama bahwa PKI bangkit, dan oleh sebab
itu harus ditumpas untuk menyelamatkan NKRI. Hal ini bisa disaksikan pada
pertemuan-pertemuan yang mereka laksanakan atau yang dilaksanakan oleh
negara. Jadi jelas pembasmian PKI mendapat prioritas utama dibandingkan
dengan tindakan terhadap kaum cinta taman Firdaus di dunia seberang yang
penuh dengan bidadari molek nan sexy yang menunggu dengan tangan terbuka
kedatangan pencinta-pencita mereka.*

*Untuk memperkecil masalah pemboman di tiga gereja di Surabya, Kapolri
segera bilang bahwa tindakan teror dilakukan oleh satu keluarga. Mungkin
maksud Kapolri untuk memperkecil tindakan teror tsb, tetapi aneh bin ajaib
selang kemudian ada ledakan di Sidoarjo dan kemudiaan kaum bunuh diri
meledakan bom di kantor polisi. Jadi bukan hanya satu keluarga melainkan
luas hubungan mereka. *

*Karena tindakan teror ini berbendera dan tentunya berideologi agama yang
mereka miliki, jadi barangkali ada baiknya kalau kita dengar penjelasan
menteri agama, MUI dan tentunya suara dari jauh Imam Besar FPI Habib
Rizieq. Mereka pandai ilmu surgawi dan taman firdaus yang diidam-idamkan
oleh kaum malas hidup di bumi yang kita diami.*


*https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180513170339-20-297825/kapolri-gandeng-tni-tumpas-sel-teroris-jad-dan-jat
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180513170339-20-297825/kapolri-gandeng-tni-tumpas-sel-teroris-jad-dan-jat>*



Kapolri Gandeng TNI Tumpas Sel Teroris JAD dan JAT

*Feri Agus*, CNN Indonesia | Minggu, 13/05/2018 17:08 WIB

Bagikan :

[image: Kapolri Gandeng TNI Tumpas Sel Teroris JAD dan JAT] Kapolri
Jenderal Tito Karnavian menggandeng TNI untuk menangkap sel-sel teroris JAD
dan JAT terkait dengan bom gereja di Surabaya. (Foto: Biro Pers Setpres/
Bey Machmudin)

Surabaya, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian menggandeng
Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menangkap sel-sel teroris JAD dan
JAT terkait dengan *bom gereja di Surabaya.
<https://www.cnnindonesia.com/tag/bom-surabaya>*

JAD adalah Jamaah Ansharut Daulah dan JAT adalah Jamaah Ansharut Tauhid.

Tito menuturkan sel-sel yang bergerak di Surabaya adalah pimpinan JAD di
kota tersebut. Oleh karena itu, sambungnya, pihaknya bekerja sama dengan
TNI untuk mengejar sel-sel teroris JAD dan JAT.
Lihat juga:

*Bom Surabaya, Polri Minta Masyarakat Tenang Tapi Waspada
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180513151452-20-297792/bom-surabaya-polri-minta-masyarakat-tenang-tapi-waspada/>*


"Bahwa Polri, TNI, BIN ini bergerak, dan kami akan merapatkan barisan. Saya
sudah minta Panglima TNI, untuk lakukan operasi bersama tangkap sel-sel JAD
dan JAT," kata Tito dalam jumpa pers di RS Bhayangkari, Minggu (13/5).

Dia menuturkan persoalannya adalah sel-sel itu terdiri dari orang-orang
yang terlatih.Tito menyatakan mereka adalah orang yang terlatih dan
mengerti cara menghindari pengawasan.
Lihat juga:

*Jokowi Perintahkan Kapolri Bongkar Jaringan Pelaku
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180513154452-12-297808/jokowi-perintahkan-kapolri-bongkar-jaringan-pelaku/>*


Tito juga menuturkan pelaku bom Surabaya adalah satu keluarga. Ini terdiri
dari ayah, ibu dan anak-anak mereka.

Diketahui, ledakan bom terjadi di tiga gereja berbeda di Surabaya secara
hampir bersamaan pada Minggu pagi. Bom meledak saat jemaat melakukan ibadah
misa dan menewaskan sedikitnya 11 orang serta 40 orang luka-luka.

Kadiv Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera menyebutkan
ledakan terjadi di tiga tempat yakni, di depan Gereja Santa Maria Tak
Bercela Jalan Ngagel utara, GKI Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat
Surabaya (GPPS) Sawahan di Jalan Arjuno, Surabaya. Peristiwa terjadi
sekitar pukul 07.00 saat jemaat sedang beribadah, dengan selisih waktu
hanya sekitar lima menit. *(asa)*

Kirim email ke