Cara pandang koruptor memang selalu begitu, 
sogok-menyogok adalah hal yang mendarah daging. 
Wajar terjadi, bahkan harus.
Samasekali tidak terpikir oleh koruptor bahwa menyogok 
yang dilakukan sopir truk dll lantaran terpaksa / dipaksa 
keadaan. 

Koruptor pasti maunya menang sendiri. Makanya sulit 
mengerti perilaku berantai. 

--- jonathangoeij@... wrote:
  

    Kelihatannya perjalanan karier dan prestasi Tasdi ini luar biasa sekali 
dari sopir truck sampai jadi bupati.Sebagai mantan sopir truck tentu beliau 
akrab dengan sogok menyogok petugas timbangan ataupun berurusan dengan polisi, 
suatu hal yang menunjukkan masalah korupsi sudah sedemikian mendarah daging dan 
hampir boleh dibilang semua orang terlibat korupsi.
Seandainya benar2 diterapkan semua koruptor/mantan koruptor tidak perduli besar 
kecil tidak boleh mengajukan diri ataupun dipilih dalam pemilu, rasanya semua 
(atau setidaknya hampir) kursi di DPR/DPRD ataupun kepala2 daerah akan kosong 
melompong.
--- ajegilelu@... wrote :

Di awal kelahiran PDIP tahun 1999, salam metal (salam 3 jari itu) 
lebih difungsikan untuk "meneriakkan" lambang kepala banteng 
berikut kedua tanduknya. 

Melihat mimik dan latar belakang Tasdi yang berasal dari unsur 
wong cilik asli, bisa jadi acungan jarinya itu masih berfungsi sama, 
meneriakkan situasi yang sebenarnya: "aku tak sendirian!"

... dari sopir truk hingga ditangkap KPK ...
-

Selasa 05 Juni 2018, 20:09 WIB
Ramai-ramai Mengecam Salam Metal Bupati Purbalingga
Audrey Santoso, Niken Purnamasari, Tsarina Maharani, Marlinda Oktavia Erwanti – 
detikNews

Bupati Purbalingga Tasdi tampak menunjukkan pose tangan metal ketika dikawal 
tim KPK (Foto: ANTARA Foto)
Jakarta - Tak ada senyum di wajah Tasdi. Ekspresinya cenderung datar. Namun 
tangan kanan Bupati Purbalingga yang baru tertangkap KPK itu terangkat. Tampak 
jempol, telunjuk, dan kelingkingnya mengacung, sedangkan 2 jari lainnya 
ditekuk. Gestur jari itu biasa disebut salam metal.
PDI Perjuangan, partai yang menaungi Tasdi, menyebut sikap kadernya itu 
memalukan. Namun di lain sisi, apa yang dilakukan Tasdi juga dimaklumi karena 
posisinya yang baru saja ditangkap KPK.
"Memprihatinkan, menyedihkan, manusiawi," ujar Sekretaris Badan Pendidikan dan 
Pelatihan PDIP Eva Kusuma Sundari, Selasa (5/6/2018).

(Message over 64 KB, truncated)

   

Kirim email ke