https://www.antaranews.com/berita/717344/hikmahanto-lima-agenda-
indonesia-sebagai-anggota-dewan-keamanan-pbb
Hikmahanto: Lima agenda
Indonesia sebagai anggota Dewan
Keamanan PBB
Jumat, 8 Juni 2018 23:39 WIB
Pengamat Hukum Internasional Hikmahanto Juwana (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia harus menjalankan lima agenda setelah
terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB untuk masa
jabatan 2019-2020.
"Indonesia berhasil mendapatkan 144 suara, sedangkan pesaingnya yakni
Maladewa hanya mendapatkan 46 suara. Dengan 144 suara Indonesia terpilih
menjadi Anggota Tidak Tetap DK-PBB pada pemungutan suara di Majelis Umum
PBB. Indonesia sedapat mungkin memperjuangkan lima agenda saat mulai
bertugas menjadi anggota tidak DK-PBB pada tanggal 1 Januari," ujar Guru
Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana di
Jakarta, Jumat.
Pertama, Hikmahanto mengatakan Indonesia harus dapat meletakkan agenda
yang berkaitan dengan masalah perdamaian dan keamanan dunia.
Salah satunya adalah upaya memerdekakan Palestina dan perlindungan
terhadap warga sipil di Palestina.
Selain itu pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un di Singapura dalam
waktu dekat ini harus dicermati secara dekat karena sangat berpengaruh
pada perdamaian dan keamanan dunia.
Kedua, Indonesia harus dapat memunculkan agenda kawasan yang berpengaruh
pada perdamaian dan kemanan dunia.
"Sebagai contoh ketegangan antar negara di Laut China Selatan,
perlindungan terhadap etnis Rohingya dan masalah pengungsi asal sejumlah
negara Timur Tengah," kata dia.
Ketiga, Indonesia memunculkan agenda-agenda yang berkaitan dengan perang
melawan teroris.
Ini penting mengingat pelaku teror telah mengubah perjuangannya untuk
melawan hal-hal yang berbau Barat, tetapi sudah sampai pada upaya untuk
menggulingkan pemerintahan yang sah dari sejumlah negara, bahkan upaya
mendirikan negara baru.
"Keempat, Indonesia perlu mengagendakan pembahasan tentang fenomena yang
muncul belakangan ini terkait masalah intoleransi. Intoleransi telah
menjadi wabah di berbagai negara, termasuk di negara-negara maju
sekalipun," ujar dia.
Terakhir, Indonesia perlu mengusulkan agenda-agenda yang berkaitan
dengan masalah ekonomi, perdagangan dan investasi yang berdampak pada
perdamaian dan keamanan dunia.
"Perang dagang dan tarif belakangan ini yang terjadi antar negara perlu
untuk diwaspadai," pungkas dia.
*Baca juga: Indonesia terpilih jadi anggota Dewan Keamanan PBB
<https://www.antaranews.com/berita/717333/indonesia-terpilih-jadi-anggota-dewan-keamanan-pbb>*
*Baca juga: Indonesia siap ikuti pemilihan anggota tidak tetap DK PBB
<https://www.antaranews.com/berita/716327/indonesia-siap-ikuti-pemilihan-anggota-tidak-tetap-dk-pbb>*
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018