https://www.antaranews.com/berita/720287/utang-luar-negeri-indonesia-naik-76-persen


Utang luar negeri Indonesia naik 7,6 persen

Kamis, 21 Juni 2018 21:14 WIB

Dokumentasi petugas menata tumpukan uang dolar AS di Pusat Uang Tunai Bank
Mandiri, Jakarta, Rabu (18/4/2018). Saat itu, Bank Indonesia mencatat total
utang luar negeri Indonesia per Februari 2018 berada pada posisi 356,23
miliar dolar Amerika Serikat atau naik 9,5 persen dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya, yang terdiri atas utang pemerintah dan bank sentral
sebesar 181,4 miliar dolar Amerika Serikat dan utang swasta sebesar 174,8
miliar dolar Amerika Serikat. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

.... menjadi 356,9 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 5.028
triliun...

Jakarta (ANTARA News) - Utang luar negeri Indonesia hingga akhir April 2018
naik 7,6 persen secara tahunan (*year on year*/yoy) menjadi 356,9 miliar
dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 5.028 triliun (perhitungan kurs acuan
Jisdor Rp 14.090).

Utang itu terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar 183,8
miliar dolar Amerika Serikat, atau naik 9,5 persen (yoy), dan utang swasta
termasuk BUMN sebesar 173,1 miliar dolar Amerika Serikat atau naik 5,6
persen (yoy), berdasarkan Statistik ULN Bank Indonesia yang diumumkan di
Jakarta, Kamis.

"Dengan posisi utang Indonesia itu, rasio ULN terhadap PDB masih cenderung
tetap di 34 persen," tulis Bank Indonesia, dalam laporannya.

Bank Indonesia berdalih rasio itu masih lebih baik dibandingkan dengan
rata-rata negara lain.

Menilik statistik utang itu, utang pemerintah itu terbagi dalam Surat
Berharga Nergara (SUN dan SBSN/Sukuk Negara) yang dimiliki bukan penduduk
hingga mencapai 125,1 miliar dolar Amerika Serikat. Kemudian, pemerintah
juga menarik utang dari kreditur asing sebesar 55,4 miliar dolar Amerika
Serikat.

"Pengelolaan ULN secara profesional dan bertanggung jawab dilakukan
Pemerintah secara konsisten untuk menjaga sustainabilitas fiskal," ujar
Bank Indonesia.

Sedangkan untuk utang swasta termasuk BUMN, pinjaman di sektor pengadaan
listrik, gas, dan uap/air panas (LGA) meningkat dibandingkan Maret 2018.
Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 72,4
persen.

Secara tenor pengambilan utang, ULN keseluruhan didominasi pinjaman
berjangka panjang mendominasi keseluruhan utang hingga 86,7 persen.

Bank Sentral menilai utang luar negeri Indonesia masih dalam keadaan sehat.
Bank Indonesia berjanji akan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah
untuk mengawasi ULN dan mengoptimalkan peran ULN dalam mendukung pembiayaan
pembangunan, tanpa menimbulkan risiko gangguan stabilitas perekonomian.

Pewarta: Indra Pribadi
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2018

Kirim email ke