Kolom Asaaro Lahagu: SERANGAN KEDEBAK-KEDEBUK SKALA PENUH PRABOWO
By Sirulo Multimedia -June 26, 20180223Share on Facebook Tweet on Twitter  
Menjelang Pilkada, Prabowo memainkan 2 serangan. Pertama, serangan kedebak. Ke 
dua, serangan kedebuk. Kata ‘kedebak-kedebuk’ adalah suara benda besar yang 
jatuh. Kedua serangan ini ditembakkan Prabowo demi meningkatkan 
elektabilitasnya yang stagnan di zona frustrasi. Tujuan lainnya adalah meraih 
kemenangan di Pilkada. Menang di Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, maka presiden 
diganti 2019, katanya.



Serangan kedebak Prabowo berisik dan bergaum besar. Ia melempar isu mark up LRT 
di Palembang.Pemerintah, kata Prabowo, telah me-mark-up LRT Palembang. Gaungan 
isu yang dilempar Prabowo ini kedebak. Berbunyi besar. Jatuh mengaum menghujam 
bumi. Setelah diselidiki, isu yang dilempar Prabowo itu membuat anak kelas 6 SD 
tertawa. Data Prabowo ternyata berasal dari Anies. Data dari Anies, ternyata 
dari gagal pahamnya Anies yang menyamakan biaya BRT dengan LRT. Di seluruh 
dunia tak ada satu pun proyek LRT berbiaya 8 juta Dollar US per km.

Serangan kedebak Prabowo berikutnya adalah utang Indonesia yang mencapai 9 ribu 
triliun. Kata Prabowo, utang sedemikian besar itu, berbahaya. Isu yang dilempar 
Prabowo ini berbunyi kedebak hebat. Mengaum dan memekakkan telinga.



Setelah dipahami, utang 9 ribu triliun itu adalah gabungan dari semua utang 
pemerintah, BUMN, swasta dan lembaga lainnya. Dan sebagian besar utang itu 
adalah warisan SBY. Ngabalin menyebut serangan kedebak Prabowo itu sebagai 
serangan sampah. Sementara Luhut Panjaitan menyebutnya sebagai serangan yang 
membegokan.

Serangan kedebak Prabowo selanjutnya adalah serangan kumbang. Ia menyebutnya 
sembako dan suap bisa dibenarkan. Logikanya, katanya, uang itu berasal dari 
rakyat. Jika dikembalikan kepada rakyat, diambil saja. Artinya apa? Rakyat yang 
lapar, tak punya uang, di era Jokowi, dibenarkan menerima sembako dan suap. Ini 
logika kumbang yang berbunyi sumbang Prabowo.

Serangan kedebak Prabowo berkolaborasi dengan serangan SBY. SBY mendukung 
serangan kedebak Prabowo dengan melempar isu: TNI dan Polri tidak netral. 
Serangan ini adalah alibi jitu SBY yang partainya semakin gurem pada Pemilu 
2019 mendatang.

Artinya, jika SBY kalah di Pilkada, itu alasannya jelas. TNI dan Polri 
berpihak. SBY jago bermelankolis, memelas, sebagai korban alias playing victim 
tralalalala. Serangan-serangan kedebak Prabowo itu dilakukan secara 
grasak-grusuk. Asal bunyi. Data belakangan. Yang penting serang. Kick and rush. 
Tanpa perhitungan. Yang penting berisik dan dilakukan dengan skala penuh. 
Kedebak.

Serangan ke dua Prabowo adalah serangan kedebuk. Bunyinya menyayat hati. 
Memilukan dan mengharukan. Apa serangan kedebuk itu? Mengumpulkan donasi.


Prabowo menggalang donasi yang ia sebut dana perjuangan. Mengapa Prabowo baru 
sekarang menggalang dana dari rakyat? Ternyata untuk menyerang pemerintah 
Jokowi. Ketika ia menggalang dana dari rakyat, Prabowo hendak menyampaikan 
pesan yang menyayat hati.

Pertama, di era Jokowi, Prabowo bertambah miskin. Bisnisnya semakin memudar.. 
Pesangon karyawan perusahaannya di Kalimantan hingga kini belum dibayar. Itu 
berarti Prabowo membuktikan sendiri bahwa di era Jokowi, rakyat menderita, 
rakyat susah, termasuk dirinya sendiri. Prabowo tak paham bahwa di era Jokowi, 
permainan kolusi, korupsi dan nepotisme sudah diberantas habis. Jika seseorang 
yang berbisnis hanya mengandalkan KKN, maka habislah dia. Di tengah era digital 
ini, ada banyak perusahan yang gulung tikar. Itupun sudah dimanage secara 
profesional apalagi jika dimanage secara suam-suam kuku ala Prabowo.

Ke dua, penggalangan donasi itu sebagai bentuk frustrasi dan alibi. Menurut 
Fahri Hamzah, bisnis-bisnis Prabowo tak berkembang karena dihambat di era 
Jokowi. Ini adalah serangan yang mengharukan agar rakyat dan taoke simpati 
kepadanya karena menjadi korban semena-mena Pemerintahan Jokowi.

Serangan kedebuk Prabowo itu ditiru habis oleh Sudirman Said di Pilkada Jawa 
Tengah. Saking tak punya uang, Sudirman Said sampai menggadaikan rumahnya untuk 
membiayai para saksi di TPS. Ini jelas memilukan dan alai. Demi meraup 
kekuasaan, rumah rela digadaikan. Ini juga menyerang Ganjar yang berada di 
lingkar kekuasaan yang punya banyak uang.


Itulah serangan-serangan kedebak-kedebuk Prabowo. Serangan itu dilakukan dalam 
skala penuh. Artinya dilakukan dengan bumbu ketakutan, pesimis dan menakutkan. 
Bayangkan serangan Prabowo selalu berbunyi: ada mark up luar biasa, utang 9 
ribu triliun berbahaya, Indonesia semakin kacau, Indonesia bubar 2030.


Kalau begitu, jangan pilih pemimpin yang menebar ketakutan, pesimistis, 
pura-pura miskin tetapi ke mana-mana naik jet pribadi. Indonesia butuh pemimpin 
yang optimis dan mau bekerja untuk rakyatnya dan bukan peminta-minta donasi. 
Apalagi mengijinkan rakyatnya menerima sembako dan uang suap.SUMBER: Kolom 
Asaaro Lahagu: SERANGAN KEDEBAK-KEDEBUK SKALA PENUH PRABOWO

| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Kolom Asaaro Lahagu: SERANGAN KEDEBAK-KEDEBUK SKALA PENUH PRABOWO

Sirulo Multimedia

Menjelang Pilkada, Prabowo memainkan 2 serangan. Pertama, serangan kedebak. Ke 
dua, serangan kedebuk. Kata ‘kede...
 |

 |

 |





|  | Virus-free. www.avg.com  |

Reply via email to