Apakah tidak bisa menggunakan tawas untuk mengendapkan kotoran yang ada 
disungai, sebagaimana penjernihan air di sumur.
Kalau minyak yang tumpah ditempat saya bekerja menggunakan ion 500 untuk 
penetralannya sehingga minyaknya mengendap di dasar laut

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com]
Sent: Sunday, July 29, 2018 8:49 AM
To: GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com>
Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] Kali Item, Anies Meralat: Bukan Pewangi, 
Tapi Penghilang Bau


Kali Item, Anies Meralat: Bukan Pewangi, Tapi Penghilang Bau,
Reporter:
M Yusuf Manurung
Editor:
Zacharias Wuragil
Minggu, 29 Juli 2018 07:25 WIB

[https://statik.tempo.co/data/2018/07/28/id_722129/722129_720.jpg]Gubernur DKI 
Jakarta Anies Baswedan saat memberi sambutan dalam acara Ijtima Ulama dan Tokoh 
Nasional di Jakarta, Jumat, 27 Juli 2018. Tempo/Fakhri Hermansyah

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan larutan yang akan 
dituang ke Kali Sentiong Sunter bukan pewangi. Menurut Anies Baswedan, larutan 
tersebut merupakan penetralisir bau dari kali yang karena warna airnya lebih 
dikenal sebagai Kali Item<https://www.tempo.co/tag/kali-item> itu.

Baca:
Demi Kenyamanan Atlet Asian Games, Kali Item Disemprot 
Pewangi<https://fokus.tempo.co/read/1111376/demi-kenyamanan-atlet-asian-games-kali-item-disemprot-pewangi>
Semprot Pewangi ke Kali Item, Apa Kata Petugas di 
Lokasi?<https://metro.tempo.co/read/1111389/petugas-tak-tahu-menahu-rencana-menyemprot-pewangi-di-kali-item>

“Tidak menyemprotkan pewangi, tapi penghilang bau. Itu beda,” kata Anies di 
kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu 28 Juli 2018.

Pemerintah DKI Jakarta akan mencoba metode baru menanggulangi masalah bau dari 
kali yang mengalir di sekitar Wisma Atlet Kemayoran tersebut. Masalah ini telah 
menjadi sorotan media internasional karena bau berpotensi mengganggu para atlet 
Asian Games 2018.

Metode baru mencampurkan larutan pewangi disebutkan Kepala Dinas Sumber Daya 
Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan Jumat 27 Juli 2018. Teguh mengatakan, cara itu 
diadopsi dari tim ahli yang telah dipresentasikan kepada Pemerintah DKI Jakarta.

Teguh belum mengungkapkan jenis cairan atau larutan yang akan digunakan dan 
berapa volume yang dibutuhkan. Namun lokasi telah dipilih untuk pencampuran itu 
yakni sepanjang Jembatan Marto yang telah dipasangi kain waring hitam. “Kami 
fokus di situ dulu, sepanjang 700 meter,” kata Teguh.

Baca juga:
Masalah Kali Item, DKI Banjir Tawaran Produk Penjernih 
Air<https://metro.tempo.co/read/1111345/masalah-kali-item-dki-banjir-tawaran-produk-penjernih-air>

Sebelumnya, DKI telah menggunakan teknologi nano bubble untuk mengurangi bau 
dan menjernihkan air. Sayangnya, kata Teguh, alat yang tersedia tak cukup untuk 
semua debit air di Kali Item.

DKI disebutkannya hanya memiliki satu alat, sedang yang dibutuhkan di Kali Item 
sebanyak delapan alat. Harga total alat mencapai miliaran rupiah. "Ini kan 
masih dalam proses pengenalan alat," ujar Teguh.

Belakangan setelahnya Pemda DKI memasang kain waring hitam untuk menutup Kali 
Item<https://metro.tempo.co/read/1111312/anies-baswedan-minta-staf-khusus-jangan-memperkeruh-kali-item>.
 Cara ini mengundang kontroversi luas.


[https://ipmcdn.avast.com/images/icons/icon-envelope-tick-green-avg-v1.png]<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>

不含病毒。www.avg.com<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>


  • [GELORA45] ... ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
    • Re: [G... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
    • [GELOR... 'Karma, I Nengah [PT. BI-POS]' ineng...@chevron.com [GELORA45]

Kirim email ke