*Apa komentar Kementrian Agama dan MUI tentang  organisasi-organisasi teror
berbendera dan berideologi agama? *


https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180729042814-12-317800/pln-klarifikasi-jabatan-pegawainya-yang-ditangkap-densus-88



PLN Klarifikasi Jabatan Pegawainya yang Ditangkap Densus 88

*Dika Dania Kardi*, CNN Indonesia | Minggu, 29/07/2018 04:32 WIB

Bagikan :

[image: PLN Klarifikasi Jabatan Pegawainya yang Ditangkap Densus 88]
Ilustrasi upaya penangkapan teroris. (CNN Indonesia/Hesti Rika)

Jakarta, CNN Indonesia -- Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri
menangkap seorang pegawai PT Perusahaan Listrik Negara, AHD alias Daulay
alias Opung (46), di Pekanbaru, Riau, lantaran diduga terlibat kegiatan
terorisme. Dia dituding menjadi penyandang dana aksi penyerangan hendak
dilakukan selepas kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat
beberapa waktu lalu.

Atas penangkapan salah satu pegawainya tersebut, PT PLN (Persero) Wilayah
Riau dan Kepulauan Riau pun mengeluarkan klarifikasi lewat siaran pers.

"Terkait adanya pemberitaan tentang penangkapan saudara D, yang merupakan
salah seorang karyawan dengan posisi selaku staf (bukan petinggi),"
demikian keterangan Manajer SDM dan Umum PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan
Kepulauan Riau, Habibollah, Sabtu (28/7).


"Untuk saat ini kami percayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk
memproses staf yang bersangkutan seuai aturan hukum yang berlaku," sambung
Habibollah.
Lihat juga:

Densus Tangkap Pegawai PLN Diduga Penyandang Dana Aksi Teror
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180728162444-12-317743/densus-tangkap-pegawai-pln-diduga-penyandang-dana-aksi-teror/>


Pernyataan pers PLN itu mengklarifikasi pemberitaan sebelumnya yang
menyatakan Daulay memiliki jabatan tinggi di perusahaan negara tersebut.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan para tetangganya Kelurahan Perhentian
Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru ia memiliki jabatan
tinggi di PLN. Salah satu indikatornya adalah kerap menggratiskan
pemasangan listrik.

"Dia selalu menggratiskan biaya pemasangan listrik bagi warga tidak mampu,"
ujar Ketua RT di wilayah rumahnya, Johnson Tobing seperti dikutip dari
Antara.

Daulay merupakan satu dari lima terduga teroris yang diamankan Densus
secara maraton dari pukul 07.00-12.20 WIB, Jumat (27/7).

Selain Daulay, Mereka adalah RH alias Abdullah alias Yusuf. Ia ditangkap di
Jalan Kesehatan, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukitraya. Kemudian MPA
alias Boy ditangkap di Jalan Gajus, Kecamatan Sukajadi, N ditangkap di
Jalan Hangtuah, Kecamatan Limapuluh.

Lalu R ditangkap di Jalan Daru-daru III, Kecamatan Tenayan Raya.
Seluruhnya merupakan anggota kelompok A alias Abdurrahman dan HS alias Abu
Rafiq.

Sebagaimana dilansir* Antara*, kediaman Daulay di perumahan RT 01/RW 03,
Kelurahan Perhentian Marpoyan sempat digeledah polisi. Dari rumah itu,
petugas menyita sejumlah barang bukti berupa laptop, ponsel, buku-buku, dan
beberapa kotak kardus.

Dugaan keterlibatan Daulay disebut berdasarkan pengakuan dua warga
Pekanbaru yang ditangkap di Palembang pada 14 Mei lalu. Mereka adalah HR
alias AR (38) dan HS alias AA (39).

Dari kesaksian keduanya, mereka mengaku diperintahkan melakukan aksi teror
di Mako Brimob Kelapa Dua, pascakerusuhan yang dilakukan para narapidana
teroris.
Lihat juga:

Jaksa Tuntut Hakim Tetapkan JAD sebagai Organisasi Terlarang
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180726120226-12-317119/jaksa-tuntut-hakim-tetapkan-jad-sebagai-organisasi-terlarang/>

Kirim email ke