Jalan Sehat Neno Warisman di Solo,
GP Ansor: Kami Sepakat Tidak Setuju
03/09/2018, 21:02 WIB| Editor: Sari Hardiyanto
GP Anshor JatengILUSTRASI: Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah yang
menuding kegiatan 'Jalan Sehat Umat Islam dan Masyarakat Solo' itu sarat
kepentingan
*JawaPos.com* - Acara 'Jalan Sehat Umat Islam dan Masyarakat Solo
<https://www.jawapos.com/jpg-today/03/09/2018/soal-jalan-sehat-neno-warisman-di-solo-kapolda-kita-lihat-dulu>'
yang rencananya digelar di Kota Solo, Minggu (9/9) besok kembali menuai
penolakan. Kali ini, pertentangan datang dari Gerakan Pemuda Ansor Jawa
Tengah
<https://www.jawapos.com/jpg-today/03/09/2018/soal-bencana-lombok-ganjar-pranowo-bantuan-logistik-masih-dibutuhkan> yang
menuding kegiatan itu sarat kepentingan politik.
Ketua GP Ansor Jateng, Solahudin Aly, meminta jajaran kepolisian
<https://www.jawapos.com/jpg-today/03/09/2018/tangkap-kepiting-mulyadi-jadi-tersangka-polda-prosesnya-sudah-benar>untuk
tak mengabulkan izin terkait acara yang diketahui juga dihadiri oleh
aktivis #2019GantiPresiden, Neno Warisman dan Ahmad Dhani tersebut.
Pasalnya, ia menilai maksud dan tujuan kegiatan itu yang masih tidak jelas.
"Agendanya apa? Kalau itu terkait pemilu sudah ada jadwalnya. Harusnya
sesuai jadwal yang ada. Kalau pihak penegak hukum harusnya tegas
menindak itu," kata pria yang kerab disapa Gus Solah itu, Senin (3/9).
Menurutnya, jajaran kepolisian tak perlu bimbang untuk tak mengabulkan
izin kegiatan tersebut. Apalagi jika acara jalan sehat itu terbukti
berkaitan deklarasi dukung mendukung dalam Pilpres 2019 besok.
Alasannya, saat ini sudah jelas siapa-siapa saja yang akan bertarung
pada Pilpres 2019 besok. "Mereka (kepolisian) tahu persis situasi,
segeralah mengambil tindakan yang diperlukan," sambungnya.
Sementara diketahui, pada selebaran acara /'Jalan Sehat Umat Islam dan
Masyarakat Solo/' tersebar melalui sosial media itu, tertera nama-nama
tokoh yang akan hadir selain Neno Warisman dan Ahmad Dhani. Seperti
Ustad Tengku Zulkarnain, Ustad Abu Jibril, Sang Alang dan sebagainya.
Adapun tulisan tuntutan pada selebaran itu, macam berkaitan dengan
penurunan harga sembako, BBM dan tarif
Karena /absurd/-nya maksud dan tujuan itulah, Gus Solah pun menganggap
lumrah apabila penolakan oleh masyarakat masih banyak bermunculan. "Saya
khawatir (acara itu) ditunggangi, ada penumpang gelap disana. Beberapa
waktu ini Solo
<https://www.jawapos.com/jpg-today/03/09/2018/kasus-eko-prasetio-polresta-solo-datangkan-ahli-dari-mercedes-benz> agak
sensitif soal hal itu. Maka pertimbangan itu, polisi punya kewenangan
untuk beri izin atau tidak," ujar dia.
Gus Solah sendiri menyebut bahwa GP Ansor belum memutuskan soal tindakan
apa yang bakal diambil. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada
kepolisian. "Tapi kami sepakat tidak setuju, bahwa jalan sehat tidak ada
unsur politik, " imbuhnya lagi.
Untuk diketahui, penolakan acara '/Jalan Sehat Umat Islam dan Masyarakat
Solo/' terus bermunculan. Setelah sebelumnya ada elemen Forum Masyarakat
Cinta Surakarta yang mensinyalir kegiatan tersebut sarat muatan politik,
muncul pula beberapa spanduk di Kota Semarang dimana isinya tak jauh
berbeda. Yakni menentang kegiatan yang bertepatan dengan Hari Nasional
tersebut digelar di Kota Solo.
Spanduk yang belum jelas siapa pihak pemasangnya tersebut sempat viral
di media sosial. Spanduk yang kini sudah tidak dapat ditemukan lagi itu
sebelumnya terpajang di Jalan Pahlawan, seberang Mapolda Jateng dan juga
di area Tugu Muda Semarang, tepatnya di samping pos polisi depan Gereja
Katredal.
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono juga sudah menyebut bahwa
kegiatan itu belum mendapatkan restu dari kepolisian. Pihaknya
memberikan waktu hingga Jumat (7/9) kepada penyelenggara guna mengajukan
permohonan izin yang kemudian akan dikaji menurut konten kegiatan itu
sendiri.
*(gul/JPC)*
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com