Malariadi Gunung Sari Lombok Barat Meluas

 
Menjangkiti anak anak, perempuanhamil, dan bayi. 


Di 10 desa lain di kecamatan yang sama jumlah warga 


yang terjangkit malaria bertambah.



-

Malaria Mewabah di Lombok Barat Pasca-Gempa, Ibu Hamil hingga Bayi IkutTerserang

Antara,Jurnalis ยท Sabtu 08 September 2018 08:27 WIB
LOMBOK BARAT - Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, Nusa TenggaraBarat, 
menyatakan wabah malaria yang menimpa warga semakin meluas ke sejumlahlokasi 
pengungsian di beberapa kecamatan terdampak gempa bumi. 


KepalaDinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, H. Rahman Sahnan Putra mengatakan 
sejakditemukannya empat kasus malaria di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunung 
Sari, jumlahkorban sudah meluas ke desa dan kecamatan lain.


"Ada32 korban terdeteksi mengidap malaria hanya dalam satu wilayah kerja 
PuskesmasPenimbung, Kecamatan Gunungsari," katanya di Lombok Barat, 
Sabtu(8/9/2018).


DataDinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, sebanyak 103 orang positif kena 
malariadengan penyebaran mencapai 28 dusun, 10 desa, dan 4 wilayah kerja 
puskesmas.Dari jumlah tersebut, 5 orang terpaksa dirawat inap karena sudah 
parah.


MenurutRahman, merebaknya malaria di daerahnya bisa dikategorikan kejadian luar 
biasa(KLB) karena warga yang mengidap penyakit tersebut juga dari kalangan ibu 
hamildan bayi.


Iamengaku sudah membahas kondisi kesehatan masyarakat di pengungsian 
tersebutdengan Bupati H. Fauzan Khalid. "Kalau dinaikkan statusnya menjadi 
KLB,tidak masalah," ujarnya seperti dilansirAntara. 


Pihaknyasudah lama melaporkan kejadian itu ke Pusat Krisis Kementerian 
Kesehatan, namunbelum mendapat respons apa-apa. "Kami hanya dapat informasi 
DirektoratJendral P2P dan Kesmas yang akan menurunkan tim," katanya. 


Selainpihak direktorat, Rahman mengaku sudah mendapat dukungan dari Badan 
NasionalPenanggulangan Bencana (BNPB), dengan memberikan 135 kelambu 
antinyamuk, tapimasih sangat kurang. 


Daripemetaan yang dibuat, setidaknya dibutuhkan 10.000 kelambu untuk membantu 
parapengungsi.


"Selebihnyakita harus menangani vektor-nya," kata Rahman yang akan meminta 
semuakepala desa untuk segera melakukan pemberantasan sarang nyamuk.


BupatiLombok Barat H. Fauzan Khalid juga menganggap bahwa penetapan KLB untuk 
kasusmalaria itu tidak akan berdampak besar selama asas kemanfaatan bagi 
parapengungsi lebih besar. 


"Kalaudengan KLB kita bisa lebih melayani warga, kenapa tidak? Itu kenapa kita 
selalumenuntut dibantu huntara (hunian sementara)," ujarnya menyebut 
kebutuhanuntuk itu hanya Rp15 miliar. "APBD kita sudah tidak bisa untuk 
itu,"katanya. 


(sal)



Kirim email ke