BENCANA SULAWESI
*Bantuan Palu Terhambat, Korban Mulai Putus Asa*
Lambatnya penyaluran bantuan empat hari setelah gempa bumi dan tsunami
melanda Palu memupus harapan korban. Terutama kawasan terdampak bencana
di luar Palu hingga kini belum bisa diakses lantaran jalan yang terputus.
Erdbeben und Tsunami in Indonesien (Reuters/Antara Foto)
<https://www.dw.com/id/bantuan-palu-terhambat-korban-mulai-putus-asa/a-45722683#>
Rasa putus asa berubah jadi amarah ketika penyaluran bantuan masih
tersendat empat hari setelah bencana gempa bumi dan tsunami
meluluhlantakkan Palu dan wilayah di sekitar.
"Perhatikan Donggala pak Jokowi, perhatikan Donggala," pekik seorang
penduduk dalam siaran sebuah stasiun televisi. "Masih banyak desa yang
belum diperhatikan di sini."
Saat ini fokus penyelamatan dan evakuasi masih berkisar padakota Palu
<https://www.dw.com/id/apa-kata-pakar-jerman-tentang-sistem-peringatan-dini-tsunami-di-indonesia/a-45709142>,
di mana lebih 840 orang resmi dikonformasi meninggal dunia. Lantaran
akses jalan yang terputus, tim penyelamat kesulitan menyalurkan bantuan
ke Donggala dan wilayah di sekitar. Bupati Donggala, Kasman Lassa,
mengimbau penduduk hanya mengkonsumsi makanan yang diambil dari toko-toko.
*Baca Juga: Pemasangan Pendeteksi Dini Tsunami Baru Terhambat Devaluasi
Rupiah?
<https://www.dw.com/id/pemasangan-pendeteksi-dini-tsunami-baru-terhambat-devaluasi-rupiah/a-45714845>*
"Semua orang kelaparan dan mereka ingin makan setelah beberapa hari
tidak makan," kata bupati Donggala. "Kami mengantisipasi dengan
menyediakan makanan, nasi, tapi tidak cukup. Ada banyak orang di sini.
Jadi dalam kasus ini kami tidak bisa memaksa mereka untuk bertahan lebih
lama lagi."
*Korban gempa mulai putusa asa*
Keputusasaan merebak di antara korban yang selamat. Jalan-jalan kota
Palu misalnya dipenuhi papan permintaan bantuan, "Kami butuh makanan"
atau "kami butuh bantuan," sementara anak-anak terpaksa mengemis dan
antrian kendaraan memenuhi stasiun pengisian bahan bakar.
Pusat episentrum gempa bumi di Sulawesi Tengah
Pusat episentrum gempa bumi di Sulawesi Tengah
Hingga berita ini diturunkan, tim penyelamat gabungan masih berusaha
menemukan korban yang terperangkap reruntuhan gedung. Namun minimnya
ketersediaan alat berat mempersulit proses evakuasi. "Situasi ini
terutama bisa disimak di Balaroa, di mana gempa bumi
meruntuhkan sejumlah bangunan", kata Jurubicara Badan Nasional
Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho.
Sementara Siti Hajat, seorang penduduk lokal, kepada stasiun televisi
MetroTV mengatakan: "Saya dan sekitar 50 orang di Balaroa berhasil
menyelamatkan diri dengan menaiki gundukan tanah yang naik semakin
tinggi dan tinggi."
Gempa memicu likuifikasi tanah di Petobo dan menciptakan gelombang
lumpur berat yang berdaya rusak tinggi. "Di Petobo diperkirakan masih
ada ratusan korban yang tertimbun lumpur," kata Sutopo.
*Baca Juga: Pers Internasional Tentang Bencana Tsunami Palu dan Donggala
<https://www.dw.com/id/pers-internasional-tentang-bencana-tsunami-palu-dan-donggala/a-45712796>*
*Angka korban jiwa akan terus naik *
Angka korban jiwa diyakini masih akan terus melonjak. Pasalnya tim
penyelamat belum mampu mengakses kawasan terpencil. Donggala, Sigi dan
Parigi Moutong yang belum terjamah memiliki populasi total sebanyak 1,2
juta orang dan termasuk kawasan yang paling parah terdampak bencana.
Situasi yang traumatis mendorong sekitar 3.000 penduduk memadati bandar
udara di kota Palu. Mereka berusaha menumpang pesawat TNI Angkatan Udara
atau maskapai swasta yang masih beroperasi untuk secepatnya keluar dari
wilayah bencana. Sebagian penduduk dikabarkan kehabisan sabar lantaran
tidak mendapat tempat di dalam pesawat.
"Kami sudah tiga hari tidak makan!" teriak seorang perempuan dalam
rekaman laporan MetroTV. "Kami hanya ingin selamat."
Sementara itu semakin banyak negara memastikan bakal mengirimkan bantuan
kemanusiaan ke Indonesia. Saat ini sepuluh negara sudah menjanjikan
bantuan, antara lain Amerika Serikat, Australia, Inggris, Cina dan
Jerman. "Kami akan kirimkan makanan hari ini, sebanyak mungkin, dengan
beberapa pesawat Hercules," kata Presiden Joko Widodo kepada wartawan di
Jakarta.
rzn/as (ap,rtr)
Tonton video01:18
Pemakaman Massal Korban Gempa Palu
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com