https://nasional.tempo.co/read/1146091/sby-demokrat-tak-pernah-diajak-bahas-draf-koalisi-keumatan/full&view=ok
SBY - Demokrat Tak Pernah Diajak Bahas Draf
Koalisi Keumatan
Reporter:
Francisca Christy Rosana
Editor:
Syailendra Persada
Rabu, 14 November 2018 07:35 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan
pembekalan kepada pembekalan calon legislatif DPR RI Partai Demokrat di
Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, pada Sabtu, 10 November
2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana
<https://statik.tempo.co/data/2018/11/10/id_795973/795973_720.jpg>
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan
pembekalan kepada pembekalan calon legislatif DPR RI Partai Demokrat di
Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, pada Sabtu, 10 November
2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana
*TEMPO.CO*, *Jakarta* - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan
tak mempersoalkan absennya nama Ketua Umum Partai Demokrat
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY <https://www.tempo.co/tag/sby>) di dalam
draf berjudul Aliansi Partai Politik Koalisi Keumatan dan Kebangsaan.
"Saya enggak perlu menanggapi. Apa yang mau ditanggapi, orang saya
enggak pernah tahu," kata Syarief kepada /Tempo/ melalui telepon,
Selasa, 13 November 2018.
Baca: Gerindra Sebut Janji Demokrat Kampanye Bareng Belum Terealisasi
<https://pilpres.tempo.co/read/1146015/gerindra-sebut-janji-demokrat-kampanye-bareng-belum-terealisasi>
Syarief mengatakan draf itu tidak akan mempengaruhi kestabilan partai
koalisi Prabowo-Sandiaga Uno (Prabowo - Sandiaga). Sebab, menurut
Syarif, para elit Demokrat juga tak mengetahui ada pembahasan soal
dokumen tersebut.
Menurut Syarief, para petinggi partai, khususnya Demokrat hanya menjalin
komunikasi dengan Partai Gerindra, PKS, Partai Berkarya, dan PAN.
Syarief mengatakan Demokrat tak pernah menjalin dialog dengan sayap
relawan. Selain itu, ia mengklaim Prabowo tak pernah menyinggung
mengenai draf koalisi keumatan.
Draf koalisi keumatan ini mencuat pertamakali diedarkan oleh Ketua Umum
Partai Bulan Bintang Yusri Ihza Mahendra pekan lalu. Yusril mengatakan
draf yang berisi poin-poin kesepakatan pemenangan partai pengusung
Prabowo - Sandiaga dengan koalisi keumatan ini juga sudah disetujui oleh
pentolan Front Pembela Islam (FPI) Yusril Ihza Mahendra.
Belakangan, juru bicara FPI Munarman mengatakan draf versi Yusril adalah
rancangan lama. Ia mengatakan ulama yang tergabung dalam barisan Ijtima
sudah menyusun versi terbaru. "Yang jelas penajaman dari versi lama,"
kata Munarman tanpa mau menyebutkan isi draf teranyar.
Belakangan, Ketua Majelis Syuro PBB Malem Slamet atau M.S. Kaban membuka
draf terbaru itu kepada Tempo. Kaban mengatakan bahwa draf baru telah
diajukan kepada imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan
akan disetor ke Prabowo. Draf baru terdiri dari delapan bab dengan 10 pasal.
Baca: Tak Ada SBY di draf Koalisi Keumatan Rizieq Shihab cs Versi Baru
<https://nasional.tempo.co/read/1145789/tak-ada-sby-di-draf-koalisi-keumatan-rizieq-shihab-cs-versi-baru>
Salah satu perbedaan yang jelas antara draf baru dan lama adalah susunan
nama ketua umum partai politik yang seharusnya meneken aturan rancangan
itu. Dalam draf lama, semua ketua umum partai pendukung meneken
kesepakatan koalisi keumatan dengan partai politik itu. Tapi draf baru
hanya menyediakan ruang untuk partai koalisi keumatan tanpa nama SBY
<https://www.tempo.co/tag/sby>dan Partai Demokrat.
------------------------------------------------------------------------
# SBY <https://www.tempo.co/tag/sby>
# Koalisi Keumatan <https://www.tempo.co/tag/koalisi-keumatan>
# Yusril Ihza Mahendra <https://www.tempo.co/tag/yusril-ihza-mahendra>