Mister Abdul Kholik, histeria anti-China (anti-Warganegara R.I. keturunan China)bukanlah sesuatu yang baru dalam kehidupan Politk di R.I. semenjak R.I..berdiri, dan dilakukan terutama oleh Kementerian Dalam Negeri R.I., terutama dalam periode Pembunuhan Masal 1965, yang dilakukan legal oleh TNI dan Koalisinya seluruh Partai-Partai dan ORMAS Islam di R.I. Pemerintahan R.I., semenjak R.I.berdiri, tidak becus mengurus Perekonomian Nasional R.I. Pendapatan Bruto Produk Nasional sangat rendah, karena ketiadaan Industri Nasional,ketiadaan Elektrifikasi seluruh Negeri dan ketiadaan Mekhanisasi Pertanian Modern dan, yang ada yalah perampokan Kapital Perusahaan-Perusahaan Besar Asing, seperti pada penjajahan V.O.C, dan jangan lupa KORUPSI adalah Kebudayaan Pemerintah R.I..Dan kalau didalam negeri barang-barang kebutuhan sehari-hari hilang dari pasaran atau harga kebutuhan sehari-hari membubung-tinggi, maka ditulis oleh Media-Indonesia, yang salah yalah Warganegera R.I. keturunan China; dan mulai diorganisasi Pogrom,Pemerasan, Perampokan, sampai kepada pembuhunan warganegara R.I. keturunan China, dan berjalan legal, dilindungi aparat Negara R.I., terutama oleh Polisi dan Miliiter/TNI.
Kini Anda menulis IMPERIALISME China, dan menurut Ilmu Pengetahuan saya: IMPERIALISME adalah perkembangan tingkat tertinggi dari KAPITALISME-MONOPOL, dengan bersatu dengan kekuasaan Negara, terutama Militer, melakukan Expansionisme, perampokan territorium, dan Perampokan dalam kehidupan Perekonomian Civilizasi Dunia; seperti yang dilakukan USA di Balkan, di Iraq, di Libya,mem-Bom Suriah, menduduki Afghanisten semenjak 30Tahun, mengintervensi Ukraina, etc. Pertanyaan saya pada Anda:Pada periode yang mana, semenjak RRT berdiri 1949 sampai kini adanya kehidupan KAPITALISME-MONOPOL didalam Perekonomian RRT?, yang membawa RRT menjadi Imperisme, seperti yang anda beberkan?. Anti-China (anti-warganegara R.I.keturunan China) dan dihubungkan dengan anti-RRT,untuk membangkitkan Pogrom, Pemerasan, Perampokan, seperti yang puluhan Tahun ini hidup didalam Kehidupan Politik dan Sosial dari lapisan Penguasa di R.I., untuk mengatasi Kemiskinan jutaan Manusia Indonesia, adalah sikap yang sangat miskin dan sangat rendah. Saya ikuti siaran Tivi tn-v, yang memaparkan kehidupan,kemiskinan, yangluarbiasa dari penduduk di Jakarta, dimana ratusan anak-anak dibawah umur dengan Ibu mereka mengumpulan ditempat Pembuangan Sampah, yang dihinggapi oleh segala-macam binatang-binatang berbisa, apa saja yang bisa dimakan; busuk atau tidak bukanlah suatu pertanyan, yang perlu makan dan sekarang! Suatu gambar yang luarbiasa menusuk hati dan perasaan setiap Manusia-wajar, tetapi JAKOWI tentu tidakmelihat realitas tsb. di RRT tidak akan Anda temukan gambaran tsb., karena itu adalah diluar Kemanusian dan bertentangan dengan Kostitusi RRT dan PKT. Best Regard, -------------------------------------------- Pada Ming, 25/11/18, Noroyono 1963 noroyono1...@yahoo.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com> menulis: Judul: [GELORA45] KE ARAH KOLONIALISME CHINA | Artikel konsumsi untuk para Tiongkok-haters/-hyperhaters. [2 Attachments] Kepada: "GELORA45@yahoogroups.com" <GELORA45@yahoogroups.com> Tanggal: Minggu, 25 November, 2018, 2:21 AM Artikel konsumsi untuk para Tiongkok-haters/-hyperhaters.Suka, dibaca. Tidak suka, dihapus. Zo simpel is het!Diskusi? Hal itu tidak saya kesampingkan, asal saja diskusi dilakukan di atas dasar kesepakatan ”Bersepakat mungkin tidak bersepakat”. Noroyono25/11/2018 ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ Abdul Kholik6 april 2018 KE ARAHKOLONIALISME CHINA(Lewat Kemenangan Jokowi 2019) By : Bapak Republik @PendiriRepublik (1). Kita paham kekhawatiran Jokowi terhadap kansnya terpilih lagi dalam Pilpres 2019. Fakta menunjukan elektabilitas Jokowi sbg petahana merosot di bawah 30%. Peluangnya menang sangat kecil. Namun Jokowi sdh bertekad memenangkan pilpres dgn segala cara. Ini sangat berbahaya ! (2). Indikasi Jokowi bertekad memenangkan pilpres2019 dgn segala cara sangat kasat mata. Dimulai dgn mengupayakan dukungan partai2 sbg pengusung capres. KPK dan institusi hukum disalahgunakan utk menekan, mengancam, menyandera para ketum dan elit partai politik. (3). OTT @KPK_RI sebagian besar dilakukan bukan untuk penegakan hukum dan pemberantasan korupsi melainkan sebagai penekan/intimidasi ke ketum/elit partai agar bersedia mengusung Jokowi. OTT KPK mengincar politisi2 partai, kepala daerah kader partai tertentu. Sangat merusak demokrasi. (4). Fenomena yg anda saksikan di mana para ketum partai bersahut2an mengumumkan partainya mendukung Jokowi pada pilpres 2019 yad adalah hasil dari tekanan, intimidasi institusi hukum yg membidik kader2 partai tersebut. KPK dan institusi hukum menjadi senjata & alat politik penekan. (5). Jika anda cermati kasus2 korupsi yang diungkap dan ditangani KPK, semua maksud dan tujuannya untuk menyandera partai2 politik. Contoh PDIP yg sebenarnya kemungkinan besar tdk mengusung Jokowi lagi, hampir tersandera dgn kasus BLBI. Kasus ini dimaksudnya untuk menjerat Megawati. (6). Manuver KPK yang akan menyandera Megawati melalui BLBI akhirnya kandas paska penetapan status tersangka Ketua KPK Agus Rahrdjo, Saut Situmorang dan 24 penyidik KPK oleh Bareskrim Polri. PDIP lolos dari tekanan Istana/KPK yg bermaksud memaksa PDIP mengusung Jokowi. Namun..... (7). Namun tekanan istana/KPK agar PDIP menyerah tanpa syarat mengusung Jokowi capres 2019 terus dilakukan. Kali ini dengan tuduhan Puan dan Pramono Anung terima suap EKTP. Sasaran sebenarnya hanya Puan. Nama Pramono dimunculkan utk hilangkan kecurigaan manuver KPK diperintah Istana. (8). Rakyat harus disadarkan bahwa pada saat ini semua kasus yang ditangani KPK bermotif politis untuk menyandera partai2 politik agar mengusung Jokowi sbg capres. Partai yg tdk dijadikan target : NASDEM, GERINDRA, DEMOKRAT. Mengapa ? (9). Nasdem partai proksi China. Partai pendukung pasti Jokowi. Demokrat telah diamankan SBY dgn pemempatkan Agus Rahardjo sbg Ketua KPK. Gerindra tdk diusik untuk memuluskan Prabowo sbg capres idaman lawan Jokowi di pilpres 2019, sesuai rencana China-Cukong-Antek. (10). Semua partai kecuali Nasdem, Gerindra, Demokrat menjadi target bidikan KPK semata2 utk menyandera partai agar segera mengusung Jokowi. Waktu tersisa 4 bulan lagi. Rakyat bisa menghentikan semua@ kejahatan dan penyalahgunaan kewenangan KPK dan isntitusi hukum lain dgn moratorium. (11). Ketum partai harus bersatu melawan kejahatan demokrasi yg dilakukan KPK tunggangan istana. Nasib bangsa dan negara Indonesia dipertaruhkan. Asymetric War Strategy (AWS) - Proxy War Konspirasi Global harus kita kalahkan. Agar RI terbebas dari belenggu neoimperialism China-Cukong. (12). @AW Strategy - Proxy War KG berhasil memecah belah bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia terbelah: AntarKubu pendukung partai tertentu,Islam vs non Islam,Mayoritas vs minoritas,Anti Jokowi vs Pro Jokowi, Indonesia di ambang kehancuran. Tidak menunggu sampai 2030. Bencana ini nyata. (13). I have a Dream ! Semua partai kecuali Nasdem bersatu selamatkan bangsa negara. Menyingkirkan semua ego & kepentingan pribadi/partai demi negara. Kita tdk bisa berharap pada Bhayangkara Negara yg sdh terpasung terbelenggu. Saya tdk peduli siapa pun presidennya. Asal bukan Mukidi ! (14). Bencana di depan mata itu nyata. Kas negara kosong. Dana Abadi tertentu jadi sasaran penyalahgunaan: Dana Sawit, Haji, Jamsostek dll Aset BUMN sudah tergadaikan, di tangan ChinaPasokan BBM domestik RI sdh di tangan BUMN China. RI sdh kehilangan kedaulatan dan ketahanan nasional. (15). Hari ini Menteri BUMN mengemis ke China agar CDB segera cairkan komitmen utang utk pembiayaan KA Bandung Jakarta dll. Saya pastikan China tak bersedia, kecuali RI memberi konsesi luar biasa kepada China yg akan menyebabkan RI makin dalam terjerumus Debt Trap China. (16). Untuk kita ketahui bersama. Seandainya pun Indonesia berhasil menyingkirkan proxy China - Cukong dari Istana, Indonesia masih membutuhkan waktu 5 - 10 tahun memperbaiki kerusakan besar yg ditimbulkan Imperialisme China-Cukong selama hampir 4 tahun terakhir ini. Bencana itu nyata ! (17). Apa saja kerusakan besar yg telah ditimbulkan Imperialisme China-Cukong selama 4 tahun terakhir ? a). Perpecahan rakyat dan bangsa Indonesia. Butuh waktu lama utk memulihkan kembali persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa Indonesia. Semua Pengkhianat Negara harus dieksekusi ! b). Infiltrasi agen antek China-Cukong pada tubuh K/L dan institusi strategis pemerintah sdh luar biasa. Anda bayangkan, beberapa jenderal aktif berani terang2an menyampaikan langsung kepada saya bahwa loyalitas tertingginya pada X dan Y (menyebut nama Cukong). Astaghfirullah.... c). Penetrasi agen China sdh makin dalam dan menyebar ke seluruh Indonesia. Di Maluku, Papua bahkan di Medan (Jl Pancing Ujung) dan P Brandan/P Susu Sumut sdh terdapat cluster2 hunian agen China yg ekslusif & restricted: "WNI dilarang masuk". Imperialisme beralih jadi Kolonialisme d). Data AFIS 172 juta pemegang KTP Indonesia sdh dikuasai China. Hoax disebarkan. Johannes Marliem agen China sblm "sandiwara bunuh dirinya" di Los Graves LA bahwa rumahnya di Minnesouta AS kemalingan dan semua data rahasia kependudukan RI sebesar 5 GB dicuri maling. Impossible ! e). Fakta bahwa mayoritas kepala daerah Indonesia Timur terafiliasi Cukong-China terutama melalui Grup Harita. Mohon Pak @JusufKalla atensi khusus mengingat adik besan Pak JK sbg Komisaris Grup Harita / Keluarga Liem. Kita khawatir Cukong menstimulasi disintegrasi NKRI dari Timur. f). Penhancuran seluruh aspek kehidupan bangsa IPOLEKSOSBUD HANKAM Indonesia hari ini akan terus terjadi sampai tujuan China-Cukong yakni mengukuhkan hegemoninya melalui imperialism-Kolonialism. Semua sdh direncanakan matang oleh China, Sejak 1984 berdasarkan Program Strategis PKC. g). Bangsa Indonesia harus mampu mengindentifikasi musuh nyata & laten. Terutama media, LSM & ormas yg menjadi agen2 AWS - PW. Mereka semua harus dipastikan loyalitasnya pada NKRIBerhenti menjadi corong pembuat opini sesat utk kepentingan China-Cukong. Atau mereka hrs dilkuidasi. (18). Kesempatan dan peluang emas bagi bangsa Indonesia melepaskan diri dari belenggu imperialism China hanya terbuka sampai 2020, selama Trump/Republikan menjadi penguasa AS. Jika terjadi peralihan kekuasaan kepada Demokrat, saya tdk berani membayangkan apa yg terjadi pada NKRI. (19). Selama Republikan jadi penguasa AS, otomatis terjadi pelemahan kekuatan pendukung utama rezim proksi China - Cukong di Indonesia. China-Cukong-Antek terpaksa menyusun ulang strategi mereka dalam mewujudkan hegemoni imperialismnya di Indonesia. Jangan sia2kan kesempatan emas ini. (20).. Eskalasi kegaduhan sosial politik selama setahun terakhir ini patut diduga sebagai pengalihan isu agar rakyat dan bangsa Indonesia gagal fokus melihat dan mendefinisikan musuh dan ancaman terbesar NKRI. Fokuslah !Koreksi KPK segera. KPK adalah agen utama AWS - PW. Gusur proxy (21). Banyak pekerjaan besar bangsa menanti untuk dituntaskan setelah kita berhasil menumpas rezim proxy. Sebagai WNI Pancasilais Nasionalis Agamis adalah kewajiban kita semua berjuang membebaskan negara dari belenggu neoimperialism China-Cukong. Merdeka Atau Mati ! 6 April 2018 Jam 08.49Bapak Republik@PendiriRepublik Dishare Abdul Kholik Lampung, 07 April 2018 Jam 00.22 Baca juga :(1). Imperialisme Chinahttps://m.facebook.com/story.php?story_fbid=354585141710926&id=312662402569867 (2). Penjajah Kuning Mengintaihttps://m.facebook.com/story.php?story_fbid=351871345315639&id=312662402569867 https://www.facebook.com/Abu.Tan.Malaka/posts/ke-arah-kolonialisme-chinalewat-kemenangan-jokowi-2019by-bapak-republik-pendirir/357267721442668/ #yiv3676364295 #yiv3676364295 -- #yiv3676364295ygrp-mkp { border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-mkp hr { border:1px solid #d8d8d8;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-mkp #yiv3676364295hd { color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-mkp #yiv3676364295ads { margin-bottom:10px;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-mkp .yiv3676364295ad { padding:0 0;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-mkp .yiv3676364295ad p { margin:0;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-mkp .yiv3676364295ad a { color:#0000ff;text-decoration:none;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-sponsor #yiv3676364295ygrp-lc { font-family:Arial;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-sponsor #yiv3676364295ygrp-lc #yiv3676364295hd { margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-sponsor #yiv3676364295ygrp-lc .yiv3676364295ad { margin-bottom:10px;padding:0 0;} #yiv3676364295 #yiv3676364295actions { font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;} #yiv3676364295 #yiv3676364295activity { background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;} #yiv3676364295 #yiv3676364295activity span { font-weight:700;} #yiv3676364295 #yiv3676364295activity span:first-child { text-transform:uppercase;} #yiv3676364295 #yiv3676364295activity span a { color:#5085b6;text-decoration:none;} #yiv3676364295 #yiv3676364295activity span span { color:#ff7900;} #yiv3676364295 #yiv3676364295activity span .yiv3676364295underline { text-decoration:underline;} #yiv3676364295 .yiv3676364295attach { clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;} #yiv3676364295 .yiv3676364295attach div a { text-decoration:none;} #yiv3676364295 .yiv3676364295attach img { border:none;padding-right:5px;} #yiv3676364295 .yiv3676364295attach label { display:block;margin-bottom:5px;} #yiv3676364295 .yiv3676364295attach label a { text-decoration:none;} #yiv3676364295 blockquote { margin:0 0 0 4px;} #yiv3676364295 .yiv3676364295bold { font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;} #yiv3676364295 .yiv3676364295bold a { text-decoration:none;} #yiv3676364295 dd.yiv3676364295last p a { font-family:Verdana;font-weight:700;} #yiv3676364295 dd.yiv3676364295last p span { margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;} #yiv3676364295 dd.yiv3676364295last p span.yiv3676364295yshortcuts { margin-right:0;} #yiv3676364295 div.yiv3676364295attach-table div div a { text-decoration:none;} #yiv3676364295 div.yiv3676364295attach-table { width:400px;} #yiv3676364295 div.yiv3676364295file-title a, #yiv3676364295 div.yiv3676364295file-title a:active, #yiv3676364295 div.yiv3676364295file-title a:hover, #yiv3676364295 div.yiv3676364295file-title a:visited { text-decoration:none;} #yiv3676364295 div.yiv3676364295photo-title a, #yiv3676364295 div.yiv3676364295photo-title a:active, #yiv3676364295 div.yiv3676364295photo-title a:hover, #yiv3676364295 div.yiv3676364295photo-title a:visited { text-decoration:none;} #yiv3676364295 div#yiv3676364295ygrp-mlmsg #yiv3676364295ygrp-msg p a span.yiv3676364295yshortcuts { font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;} #yiv3676364295 .yiv3676364295green { color:#628c2a;} #yiv3676364295 .yiv3676364295MsoNormal { margin:0 0 0 0;} #yiv3676364295 o { font-size:0;} #yiv3676364295 #yiv3676364295photos div { float:left;width:72px;} #yiv3676364295 #yiv3676364295photos div div { border:1px solid #666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;} #yiv3676364295 #yiv3676364295photos div label { color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;} #yiv3676364295 #yiv3676364295reco-category { font-size:77%;} #yiv3676364295 #yiv3676364295reco-desc { font-size:77%;} #yiv3676364295 .yiv3676364295replbq { margin:4px;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-actbar div a:first-child { margin-right:2px;padding-right:5px;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-mlmsg { font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-mlmsg table { font-size:inherit;font:100%;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-mlmsg select, #yiv3676364295 input, #yiv3676364295 textarea { font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-mlmsg pre, #yiv3676364295 code { font:115% monospace;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-mlmsg * { line-height:1.22em;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-mlmsg #yiv3676364295logo { padding-bottom:10px;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-msg p a { font-family:Verdana;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-msg p#yiv3676364295attach-count span { color:#1E66AE;font-weight:700;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-reco #yiv3676364295reco-head { color:#ff7900;font-weight:700;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-reco { margin-bottom:20px;padding:0px;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-sponsor #yiv3676364295ov li a { font-size:130%;text-decoration:none;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-sponsor #yiv3676364295ov li { font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-sponsor #yiv3676364295ov ul { margin:0;padding:0 0 0 8px;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-text { font-family:Georgia;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-text p { margin:0 0 1em 0;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-text tt { font-size:120%;} #yiv3676364295 #yiv3676364295ygrp-vital ul li:last-child { border-right:none !important; } #yiv3676364295