Termasuk La Nyalla yg menyebut Jokowi PKI jg merapat ke Jokowi. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <ajegilelu@...> wrote :
Yusril, yang menyebut Jokowi otoriter, juga merapat ke kubu Jokowi - sebelumnya cuma para pengamat asing yang secara terbuka menyebut Jokowi begitu. --- jonathangoeij@... wrote: Antara pendukung Jokowi dan Prabowo sukar sekali dibedakan, disatu saat mendukung Prabowo disaat lain mendukung Jokowi, dan sebaliknya. Sang cawapres misalnya, sebelumnya pendukung Prabowo sekarang jadi cawapresnya Jokowi.. Sang gabener, sebelumnya pendukung Jokowi sekarang pendukung Prabowo. Prabowo dulu jadi cawapresnya Megawati, sekarang Megawati mencalonkan Jokowi melawan Prabowo. Itu orang2 yang diatas yang muncul kepermukaan, gimana dgn yg dibawah? Dus gimana? Pada dasarnya kedua kelompok berwarna sama dan pemakan jenis makanan yang sama. --- esloekwwjd@... wrote : Burung akan kumpul yang berwarna bulu sama dan pemakan jenis makanan yang sama. Apa tidak parah kalau yang menjaga Presiden Jokowi ternyata sspendukung Prabowo? On Sunday, December 2, 2018, 8:43:17 AM PST, ajeg wrote: Luhut pernah akui ada 'sedikit KKN' waktu memilih deputinya. "Memang ada KKN sedikit karena...” https://www.merdeka.com/peristiwa/luhut-ungkap-cara-memilih-deputinya-dari-titipan-hingga-kolusi.html --- jonathangoeij@... wrote: KKN - Korupsi, Kolusi, Nepotisme --- djiekh@... wrote : Bukan hanya bagi-bagi jabatan rupanya. Orang2 yang dianggap loyal karena jasa orang tua atau mertuanya diberi jabatan penting seperti kepala Pampapres, Kostrad, KSAD, menteri pertahanan. Rupanya toch jaga- jaga supaya tidak bisa di coup secara militer ? Dulu-dulu orangnya Sukarno, orangnya Megawati, sekarang mulai orangnya Luhut ? Selama militer tidak dibawah sipil, akan begitu terus ? Pada tanggal Sab, 1 Des 2018 pukul 01.38 Sunny ambon menulis: Bagi-bagi jabatan kepada turun temurun adalah tatacara mereka, sebagai hak kepemilikan kekuasaan yang harus berada ditangan keluarga agar aliran harta kekayaan tetap mereka kuasai.