kalau dia paham apa yg dia omongin, dia tdk akan ngomomg begitu

On Fri, Dec 21, 2018 at 11:21 AM ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com> wrote:

>
>
> Ya memang ngawur kalau politik dioplos,
> dicampuraduk, dengan agama atau sebaliknya,
> agama dioplos dengan politik.
>
> Coba saja lagi cara yang sudah dibuatkan
> founding mothers & fathers; menjalin politik
> dengan ketuhanan.
>
> Kalau dicampuraduk, politik dicampur agama,
> ya begini jadinya. Bukannya memenuhi omongan
> sendiri untuk nabok malah tunduk pada omongan
> si tukang fitnah demi dikatai "beragama".. Alias,
> berbuat karena/untuk orang lain dan tidak karena/
> untuk semesta.
>
> --- SADAR@... wrote:
>
> Adegan-adegan DAGELAN macam begini BUKAN hanya salah KAPRAH, ... tapi
> inilah KESALAHAN PRINSIP mencampur adukan Agama dan POLTIK, ...!!!
>
> Jonathan Goeij 於 20/12/2018 7:36 寫道:
>
> Adegan Politik Salah Kaprah, Kiai Nur: Kalau Jokowi Paham, Pasti Tidak Mau
> Jadi Imam Salat
> <https://duta.co/adegan-politik-salah-kaprah-kiai-nur-kalau-jokowi-paham-pasti-tidak-mau-jadi-imam-salat/>
>
>
> 19 Desember 2018
>
>
> [image: alt]KOPIAHNYA? Akhirnya banyak yang menyoal bagaimana Jokowi
> menggunakan kopiah saat salat. (FT/IST)
>
> SURABAYA | duta.co – KH Nur Maymoen, Pengasuh PP Miftahul Ulum, Madaris
> Majelis Taklim Tambangagung Ares, Ambunten, Sumenep, mengaku sedih melihat
> adegan politik yang salah kaprah. Politisasi imam salat, menunjukkan betapa
> rendahnya pemahaman kita tentang ibadah mahdlah tersebut.
>
> “Sampai Capres Jokowi, yang *notabene* masih menjadi Presiden RI, difoto
> dan disebar saat menjadi imam salat. Ini politik salah kaprah, sudah lepas
> dari substansi Pilpres,” tegas KH Nur Maymoen, Pengasuh PP Miftahul Ulum,
> Madaris Majelis Taklim, Sumenep, Madura kepada *duta.co <http://duta.co>* Rabu
> (19/12/2018).
>
> Menurut Kiai Nur, Jokowi sebagai tamu, mestinya menolak menjadi imam. Lagi
> pula untuk menjadi imam salat, itu ada ketentuan-ketentuan khusus baik dari
> sunnah maupun fikih. “Dia lebih taqwa, lebih mengerti tentang ilmu agama,
> kalau ada yang lebih tua dari segi umur. Lagi pula dia tamu. Ini mestinya
> dijelaskan kepada Pak Jokowi. Kalau dia tahu, pasti tidak mau jadi imam
> salat,” jelas Kiai Nur.
>
> Kiai Nur kemudian membandingkan dengan jawaban Prabowo Subianto. Capres
> nomor urut 02 ini, tidak segan-segan mengaku, bahwa, dirinya tidak pantas
> menjadi imam salat. Prabowo sangat menghormati orang yang lebih alim, lebih
> paham agama seperti ustadz, kiai, ulama untuk memimpin salat.
>
> “Harus diakui, jawaban Pak Prabowo bahwa dia tidak pantas menjadi imam
> salat karena harus menghormati orang yang lebih tinggi ilmunya, ini jawaban
> santri. Kalau sampai kita merasa lebih tinggi ilmu kita, ini berbahaya
> menurut agama,” tegasnya.
>
> Seperti diberitakan, di depan kader Gerindra, Prabowo mengatakan, bahwa,
> dirinya  tidak merasa khawatir memberikan pengakuan mengenai kepantasan
> menjadi imam salat. Dia menyatakan, setiap saat (dirinya) tidak mengerti
> persoalan agama, dia akan bertanya kepada seorang ustadz.
>
> “Saya tidak takut mengakui, saya merasa tidak pantas saya menjadi imam
> salat. Lebih baik saya ikuti imam yang lebih tinggi ilmunya daripada saya..
> Untuk apa saya bohong? Untuk apa saya pura-pura kepada kalian? Kalau nggak
> mengerti, saya tanya, ‘Pak Ustaz, *gimana*ini?’ Beliau menjelaskan. Pak
> Ustadz, apakah Islam ini agama yang radikal? Oh, tidak benar. Mereka
> ajarkan Islam kita Islam yang *rahmatan lil alamin*. Islam kita adalah
> Islam yang melindungi semua dalam alam semesta,” ujar Prabowo.
> Tugasnya Berbeda-beda
>
> Masih menurut Kiai Nur, politik salah kaprah yang dimainkan Jokowi, ini
> justru membuat umat muak. “Jangan dikira umat tertarik dengan gaya politik
> salah kaprah seperti itu. Umat paham, bahwa salat itu ibadah *mahdhah*,
> ibadah yang sudah ditentukan syarat dan rukunnya, tidak boleh
> dipamerkan-pamerkan,” jelasnya.
>
> Pernah mendengar wejangan KH Syarofuddin Rembang, Jawa Tengah? Dalam
> taushiyahnya Kiai Syarofuddin meminta agar aparat kerja profesional. Jangan
> sampai posisinya sebagai aparat malah sibuk *wiridan*, pengajian.
> Tugasnya berbeda-beda.  “Kalau ada aparat *wiridan,* malah saya marahi,
> sana jaga keamanan. Tugasnya beda-beda,” jelas kiai nyentrik ini melalui
> pengajian yang tersebar di *youtube*. (mky)
>
>
>
> Adegan Politik Salah Kaprah, Kiai Nur: Kalau Jokowi Paham, Pasti Tidak M....
>
> SURABAYA | duta.co – KH Nur Maymoen, Pengasuh PP Miftahul Ulum, Madaris
> Majelis Taklim Tambangagung Ares, Ambunt...
>
> <https://duta.co/adegan-politik-salah-kaprah-kiai-nur-kalau-jokowi-paham-pasti-tidak-mau-jadi-imam-salat/>
>
> 
>

Kirim email ke