Konsep pertanian organik terintegrasi di Garut didorong jadi percontohan
Sabtu, 2 Februari 2019 12:01 WIB
Konsep pertanian organik terintegrasi di Garut didorong jadi percontohan
Deputi Restrukturisasi Usaha Kemenkop dan UKM Abdul Kadir Damanik
kunjungan kerja ke pertanian organik terintegrasi di Garut, Jawa Barat.
(Istimewa)
Pola bisnis ini dinilai perlu diperkuat dengan kemitraan agar semakin
berkembang
Jakarta (ANTARA News) - Konsep pertanian organik modern terintegrasi
yang dikembangkan oleh usaha kecil dan menengah (UKM) Garut Green Farm
didorong menjadi proyek percontohan dan direplikasikan oleh pelaku lainnya.
Deputi Restrukturisasi Usaha Kemenkop dan UKM Abdul Kadir Damanik dalam
keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, mengatakan konsep pertanian
terintegrasi telah mengubah pendekatan cara bertani dari pola
tradisional ke pola tepat guna.
"Konsep pertanian Garut Green Farm bisa dijadikan sebagai salah satu
percontohan dalam membangun pertanian terintegrasi," katanya pada
kunjungan kerja ke industri pertanian UKM Garut Green Farm, Jumat (1/2).
Abdul Kadir menilai penerapan konsep pertanian terintegrasi akan membuat
produk pertanian semakin kompetitif dari sisi kualitas dan jumlah untuk
memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan ekspor.
Ia mengatakan akan mengupayakan agar para pelaku UKM mulai menjalin
kemitraan dengan pemangku kepentingan terkait untuk pengembangan
pertanian terintegrasi.
"Pola bisnis ini dinilai perlu diperkuat dengan kemitraan agar semakin
berkembang," katanya.
Garut Green Farm menjalankan konsep pertanian organik modern. Usaha
tersebut kembangkan oleh Ifan Donofan asal Garut, Jawa Barat. Ia
menjalankan bisnis pertanian dengan pendekatan membangun komunitas.
Ifan melakukan pendekatan mulai dari proses pembuatan bibit unggul,
pupuk organik, penanaman, perawatan dan pengobatan. Bahkan, untuk
mengoptimalkan proses penanaman didirikan pula klinik pertanian untuk
mengatasi penyakit yang menyerang tanaman.
Dalam mengembangkan usahanya, Ifan menggunakan skema syariah, yakni akad
bagi hasil Mudharabah. Sebanyak 40 petani bergabung memproduksi produk
pertanian sayuran daun seperti pakcoy, lolorosa, letuce, endip, horenso,
dan lain - lain.
*Baca juga:Konsistensi petani kembangkan pangan organik
<https://www.antaranews.com/berita/776340/konsistensi-petani-kembangkan-pangan-organik>
Baca juga:Indonesia gencar promosi bisnis di Jerman
<https://www.antaranews.com/berita/794199/indonesia-gencar-promosi-bisnis-di-jerman>*
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Risbiani Fardaniah
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com