Sebagian besar jalur lintasannya mencukur hutan milik Perhutani-Inhutani. Jadi kalau alasan mangkrak 2 tahun karena masalah pembebasan lahan maka Jokowi lagi membohongi siapa? XJP atau dirinya? Toh begitu dana utang dikucurkan Maret 2018, istana menjawab proyek baru bisa dimulai Juli 2019, dengan alasan yang beda lagi: impor komponennya mahal.
Itu soal mangkrak vs dana yang suka atau tidak mencoreng muka kedua presiden. Sekarang tentang kegunaan kereta cepat jarak pendek ini. Sebagai angkutan kilat jelas sia-sia. Dengan 4 stasiun transit mustahil kereta ini sempat mencapai kecepatan maksimalnya 350km/jam. Baru ancang-ancang lari sudah harus mampir lagi di stasiun berikutnya. Entah orang maana yang mau dibohongi beli karcis mahala untuk naik kereta pura-pura cepat ini. Tapi bukan bajingan kalau tidak menyembunyikan rencana busuk. Setelah digempur orang soal kemampuan lari di jarak pendek-pendek dengan karcis mahal barulah pihak KCIC (a/n konsorsium pengembang) terpancing buka mulut. Dimulai dengan pengakuan yang menyenangkan bahwa bisnis kereta cepat memang tidak menguntungkan. Lucunya mereka merasa pinter karena sudah menyiapkan bisnis dukungannya berupa pengembangan wilayah di sepanjang jalur kereta. Akhirnya mereka buka peta rencana induk sebagai argumen terakhir. Rakyat Indonesia pun terbahak-bahak. Ada juga yang berlinangan air mata saking terpingkel-pingkel. Di peta itu jelas terpampang perobahan geografis & demografi Jawa-barat melalui skema TOD, transit oriented development, dengan 4 stasiun transit taadi sebagai pintu keluaarar-masuk penghuninya. Seperti apa TOD dikembangkan nantinya, orang KCIC waktu itu dengan bangga menyuruh membayangkan kemodernan mimpi Ahok di pulau reklamasi. Sekarang, menunjuk salahsatu TOD yang sudah terbangun pun belum tentu mau. Kenapa? Karena ia adalah Meikarta. Silakan bayangkan masyarakat mana yang bakal tidak mampu tinggal di lingkungan begitu. Jadi, persetanlah dengan SBY&co yang menurut Anda kehilangan rejeki dari proyek kereta cepat. Jangan suka iri dengan rejeki seorang bekas presiden hehe.. Iri saja pada jutaan saudara-saudari yang tercabut dari tanah kelahiran berikut sawah ladang mereka yang sekarang ditanami gedung-gedung mewah untuk para penumpang kereta cepat. Mereka bukan cuma kehilangan rejeki tapi juga masa depannya diduduki orang. --- ilmesengero@... wrote: Proyek Kerata API Cepat (KAC) Jakarta-Bandung-Jakarta, kalau kita masih ingat apa yang diucapkan penguasa rezim neo-Mojopaahit ialah untuk menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia sudah berada pada tingkat teknologi tinggi. Kalau maksudnya mau menunjukan sudah berada pada tingkat teknologi tinggi "ibarat bahtera berlayar memakai layar orang". Bandung Jakarta itu jaraknya 150 KM, kalau ditinjau jarak 150 km itu relatif tidak panjang dan apa pentingnya Bandung untuk Jakarta? Biaya KAC itu 4 miliar dollar, mungkin akan lebih lagi karena berbagai masalah yang menyebabkan terlambat.. Sekarang waktu kA Jakarta- Bandung 3h. 20m 150 KM, pertanyaanya apakah tidak lebih baik dibuat kereta express (KAE) dengan jadwali kAE misalnya setiap 15 menit dengan kecepetan 100 km/h, pasti akan lebih murah biayanya dan ticket akan tidak begitu mahal jika nanti dibandingkan dengan super express (KAC) yang sedang dibangun. Sekarang harga karcis Bandung-Jakarta Rp. 90.000,-- Mungkin nanti dengan super express (KAC) akan lebih mahal dua atau tiga kali lipat. Waktu proyek ini diberikan kepada Tiongkok, SBY segera pergi ke Jepang, karena Jepang yang melakukan fisibility study untuk KAC Jakarta-Bandung-Jakarta. Paling kurang dua kali SBY bula balik ke Jepang. Pertanyaannya siapa yang kehilangan rejeki? hehehehehe Itulah sedikit komentar iseng-iseng saja. hehehe On Sat, Feb 2, 2019 at 10:09 PM ajeg wrote: Tuh, ribetkan. Makanya sayabilang Sri Mulyani perlu tulis puisi berjilid-jilid untuk bisajawab 'sekedar bertanya' soal dana (utang) yang sudah cair itu. Itu barusoal dana. Belum soal gudang + di mana sekolah operator mesin canggihpemasang relnya dll. Untung tol trans-jawa tanpa rel. --- djiekh@... wrote: Masih baru taraf membebaskan seluruh tanah, memadatkan tanah, menyelesaikan tunnel,memasang dinding beton supaya tidak longsor kemudian baru bantalan rel dipasang. Padawaktunya, baru rel harus masuk.Pembuatan dinding beton juga harus dipersiapkan.Tidak bisa semua keperluan untuk beberapa tahun seperti rail harus masuk dulu. Modal pinjaman dari bank bunganya akan terlalu banyak. Lagi pula butuh gudang material yang besar sekali. mahal. Semua dilakukan Just in Time ( juga bukan just to late, just to wait).Pemasangan rail KA cepat di Tiongkok : Yang menarik teknik pengkeleman rel, sehingga tidakbengkok waktu musim panas (pemuaian) dan tidak mengkerut patah waktu musim dingin.https://www.youtube.com/watch?v=MZ-Ti7hvqgYKalau pengelasan untuk nyambung rel sudah dipakai umum dengan termit. Pada tanggal Sab, 2 Feb 2019 pukul 20.44 ajeg menulis: Kalau relnya nggak datang-datang pasang rel gorden saja,gampang. Soal Proyek Kereta Cepat danLRT, Sri Mulyani: Impornya Besar --- djiekh@... wrote: Tunnel baru selesai separonya pada proyek KA cepat Bandung- Jakarta. Di tanah yang sudah dibebaskan(katanya sudah sampai 80% Oktober yang lalu), sebagian tanah dipadatkan. Pemasangan relnya kalau sudah tiba dapat dilakukan dengan cepat, dengan mesin :https://www.youtube.com/watch?v=MZ-Ti7hvqg