/http://mediaindonesia.com/read/detail/216016-peristiwa-1998-jangan-terulang-lagi
/
//
//
/*Peristiwa 1998 Jangan Terulang Lagi*/
Penulis: *Putri Rosmalia Octaviyani* Pada: Minggu, 10 Feb 2019, 06:20
WIB Politik dan Hukum <http://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum>
<http://www.facebook.com/share.php?u=http://mediaindonesia.com/read/detail/216016-peristiwa-1998-jangan-terulang-lagi>
<http://twitter.com/home/?status=Peristiwa 1998 Jangan Terulang Lagi
http://mediaindonesia.com/read/detail/216016-peristiwa-1998-jangan-terulang-lagi
via @mediaindonesia>
Peristiwa 1998 Jangan Terulang Lagi
<http://disk.mediaindonesia.com/thumbs/1200x-/news/2019/02/242c3922327197d88981f409ed83c407.jpg>
/MI/ADAM DWI/
Dari kiri moderator Mamit Setiawan, para narasumber Ketua senat
UniversitasTrisakti 97-98 Julianto Hendro, Ketua Alumni Trisakti untuk
Jokowi Muhanto Hatta, Anggota Watimpres Sidarto Danusubroto, dan
keluarga korban tragedi penembakan Trisakti 98, saat dis
RIBUAN alumni Universitas Trisakti, Jakarta, berkumpul di Basket Hall
Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin.
Menurut Ketua Umum Alumni Trisakti, Muhanto Hatta, para alumnus
berkumpul menyatakan sikap politik mereka mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Ini bukan semata-mata sikap politik, tetapi merupakan bagian dari upaya
mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Sejarah kelam pernah
terjadi pada 1998, jangan terjadi lagi dan harus dituntaskan," kata Muhanto.
Muhanto menambahkan dukungan mereka kepada Jokowi-Amin sebagai ungkapan
optimisme akan Indonesia yang lebih baik. "Khususnya dalam perlindungan
HAM. Gerakan ini semakin menggunung dan dukungan juga semakin banyak."
Jokowi yang hadir dalam acara itu mengatakan demokrasi di Indonesia
semakin baik.
"Saya melihat Peristiwa 1998 di layar. Kita tidak ingin peristiwa
seperti itu yang mengakibatkan turbulensi politik seperti itu terjadi
lagi di negeri ini," ujar Jokowi.
Seusai reformasi hingga saat ini, lanjut Jokowi, demokrasi di Indonesia
berjalan semakin baik dan matang. Peristiwa yang memakan korban seperti
pada 1998 sudah seharusnya tidak terulang kembali.
"Trisakti yang memberi kontribusi besar. Saya bukan diktator. Saya bukan
pelanggar hukum dan saya juga tidak memiliki beban masa lalu. Jadi,
jangan sampai 260 juta jiwa ini kita coba-coba berikan kepada yang belum
berpengalaman," ungkap Jokowi.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin, Hasto Kristiyanto,
menyatakan deklarasi dukungan alumni Trisakti semakin mempertegas bahwa
pilihan ke pasangan Jokowi-Amin karena watak kepemimpinannya yang
merakyat, tidak punya beban masa lalu terhadap pelanggaran HAM, serta
korupsi, kolusi, dan nepotisme sekaligus membawa harapan kemajuan bagi
Indonesia.
"Ini energi positif. Dukungan alumni Trisakti punya makna penting secara
historis dan dipastikan memperkuat jalan kemenangan Jokowi-Amin. Kami
percaya dukungan ini meneguhkan jalan demokrasi berkeadaban. Dari Kampus
Trisakti akselerasi reformasi yang berujung jatuhnya pemerintahan
otoriter Soeharto terjadi," tandas Hasto. (Pro/Ant/X-3)