Minta bocoran propaganda sekalian minta tolong tangkapin anak buah tersayang?
- Senin11 Februari 2019, 16:14 WIB Wiranto AkanTemui Dewan Keamanan Rusia, Bahas Pencegahan Terorisme Zakialiland – detikNews Jakarta- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wirantoakan terbang ke Rusia malam nanti. Kunjungan Wiranto ke Rusia yakni dalamrangka pertemuan bilateral membahas masalah terorisme danradikalisme. "Ya, jadi kita sudah melakukan suatu pertemuan bilateral dengan pihakRusia dan sparing partner saya kan Dewan Keamanan Rusia kan. Membahas masalahkeamanan nasional. Jadi, keamanan nasional yang dikaitkan dengan keamananregional dan internasional. Terutama nanti kita membahas masalah-masalah terorismedan radikalisme. Gimana kita mau melawannya," kata Wiranto di KemenkoPolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (11/2/2019). Wirantoakan berada di Rusia selama 3 hari. Pertemuan RI-Rusia ini juga akan membahaspencegahan aksi terorisme, mulai dari penutupan sumber dana ke para kelompokterorisme hingga mengenali anatomi terorisme di negara lain. "Juga kita berbicara masalah counter terrorism financing. Bagaimana kitabisa mencegat pembiayaan-pembiayaan yang disinyalir digunakan merupakan biayaterorisme. Itu ketat sekali. Bahkan, Rusia sudah menawarkan kita membuat suatupeta dunia, peta anatomi terorisme dunia," ujarnya. "Jadi, masing-masing negara ini akan memberikan kontribusi dari kacamatamereka masing-masing, bagaimana terorisme di negara mereka masing-masing,dikumpulkan, dikompilasi sehingga kita tahu betul terorisme dunia itu sepertiapa.. Pasti ada saling kait-mengkait, kan? Dan tidak ada terorisme berdirisendiri, sudah melewati batas negara kegiatannya. Nah, ini yang akan segera kitagarap dengan Rusia," lanjut Wiranto. PertemuanIndonesia membahas masalah terorisme bukan hanya bilateral dengan Rusia.Sebelumnya, Wiranto juga sudah melakukan pembahasan soal radikalisme dengannegara-negara ASEAN. Tapi, khusus dengan Rusia, Wiranto memaparkan adapembahasan yang lebih detail. Misalnya, masalah pertahanan dan pengembanganalutsista. "Ini lebih spesifik antara Indonesia dengan Rusia. Juga, tentu kita harusbicara masalah pertahanan. Walaupun Menteri Pertahanan baru pulang dari Rusia tapinanti biasanya juga disinggung masalah pertukaran dari delegasi yang berbicaratentang pertahanan. Kemudian juga, nanti akan dibicarakan juga masalahpengembangan alutsista. Intinya, kita berbicara tentang pertahanan dan keamanannasional," terang Wiranto. (idn/jbr)