Revolusi industri dasarnya adalah inovasi, sedangkan kualifikasi untuk menjadi unicorn adalah uang, bukan inovasi.
Sebagai contoh ekstrim, misalnya ada sebuah startup menjual batu kali dalam sebuah kemasan cantik, kemudian banyak yang suka dan startup tersebut menghasikan banyak uang sehingga menarik investor raksasa untuk menanamkan modalnya disana dan startup tersebut mancapai valuasi $1B dan menjadi unicorn. Apakah unicorn batu kali tersebut memiliki peran dalam Revolusi Industri 4.0? Tentu saja tidak. Yang dikawatirkan justru adalah terjadinya unicorn bubble, yaitu sejenis dot-com bubble jilid 2 seperti yang terjadi di awal tahun 2000 dimana perusahaan dot-com berguguran. Semoga saja tidak terjadi ---In gelora45@yahoogroups.com, <lusi_d@...> wrote : Oh kalau begitu motivasinya bukan masalah pembaruan ide atau sistim. Karena itu yang dikatakan "Revolusi 4.0 itu motor penggeraknya adalah unicorn,” spt ujar Deni dan salah satu tema perdebatan kedua capres yl itu kan jadinya sekedar sok gagah-gahan saja tokh. Lalu letak "daring"-nya dimana? Pada penggelembungan kapital atau penyontèkannya atau kedua-duanya? Hehehe Ada analisis yang mengatakan bahwa jumlah golput akan tambah besar. Makin besar jumlahnya, maka legitimasi kepresidenan yad makin merosot dan rontok baik pada awal atau dlm periode pemerintahannya. Nah kalau begitu; what is to be done? Ada tema serius diskusi msl berdikari yang dicanangkan oleh Rocky Gerung ttg kemungkinan peningkatan dari perang dagang yang sedang berlangsung antara AS dan Tiongkok dewasa ini menjadi perang bersenjata di kawasan Laut Tiongkok Selatan yang bisa memotong saluran laut ketergantungan import kebutuhan bahan makanan sehari-hari Indonesia. Am 19 Feb 2019 23:12:55 +0000 schrieb "iqbalsantoso@... mailto:iqbalsantoso@... [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com>: > "Unicorn adalah sebuah sebutan bagi perusahaan rintisan (/start up/) > yang bekerja secara daring....." > > Jenis bisnis unicorn tidak harus selalu berhubungan dengan dengan > internet atau dunia online. Sebagai contoh: Juul Labs memproduksi > rokok elektronik dan memiliki valuasi hampir 20 kalinya Traveloka. > Demikian juga dengan DJI yg memproduksi drone dgn valuasi 3 kalinya > Gojek, SpaceX, dll. > > Sayangnya di Indonesia hampir semua startup bergerak di bidang yang > berhubungannya dengan dunia internet/online. Yang berinovasi dalam > bidang non-internet dan/atau hardware sangat jarang, mungkin karena > lebih sulit dan cost of entry lebih tinggi? > > > > > > > > > ---In gelora45@yahoogroups.com mailto:gelora45@yahoogroups.com, <lusi_d@...> > wrote : > > Lalu bagaimana hubungannya dengan pengertian unicorn spt contoh yang > dipresentasikan sbg < Unicorn adalah sebuah sebutan bagi perusahaan > rintisan (/start up/) yang bekerja secara daring yang memiliki > valuasi berkisar US$1 miliar.Indonesia saat ini telah memiliki empat > unicorn yakni Bukalapak, Traveloka, Tokopedia, dan Gojek. "Indonesia > saat ini telah memiliki empat unicorn yakni Bukalapak, Traveloka, > Tokopedia, dan Gojek. . . . Kita, seluruh dunia itu bergerak ke arah > sana. Revolusi 4.0 itu motor penggeraknya adalah unicorn,” ujar Deni > kepada Media Indonesia, Senin (18/2 >. > > Kalau istilah ojek saya paham. Sebab itulah kendaraan transportasi > yang saya boncengi kalau mau kemana-mana ketika berkunjung di Jakarta. > Kesan saya itu kaum elite telektuil Indonesia punya kegemaran > menggunakan istilah yang dianggap mentereng tapi substansinya > kayaknya kok kosong melompong. > > Salam. Lusi > > > > Am Tue, 19 Feb 2019 01:31:37 +0100 > schrieb Sunny ambon <ilmesengero@... mailto:ilmesengero@...>: > > > Bung Lusi, > > > > Blackrock itu investment management (IM), jadi kalau punya fulus > > dan mau investasi mereka bisa bantu.. > > > > Tokopedia = berbelanja online ( via internet). Pesan dari rumah > > nanti dikirim bahan yang dipesan. > > > > Gojeck = itu ojek (sepeda motor atau scoter) cuma saja pesan mau > > kemana via mobil telefon nanti si gojek datang ambil penumpannya > > dan dibonceng ke tempat tujuan, > > > > Zaman bahula dulukala pernah saya sebentar di Semarang, waktu itu > > bukan pakai scoter atau sepeda motor seperti sekarang, melainkan > > sepeda.biasa penumpangnya dibonceng. > > > > Demikian pemahaman saya >