..
Pidato ketua PSI
===> https://youtu.be/sqwHJwgPcBo <https://youtu.be/sqwHJwgPcBo>

👆 Pidato Grace Natalie menggugat partai-partai nasionalis yg ada, yg tidak 
mengerjakan tugasnya yg seharusnya.

"Kerja DPR pada th.2018 adalah paling buruk setelah Reformasi. ....
Hanya PSI yg tidak punya caleg bekas koruptor. ...
Agar negara bisa maju, harus bersih dari korupsi dan bersih dari paham 
fasisme, yg menganggap hanya kelompoknya sendiri paling benar dan memusuhi 
yg lain. ... "

Kelemahan pidato G.N. a.l. tidak menyinggung tema2 penting ttg. KLH 
(Kelestarian Lingkungan Hidup) dan ttg Keadilan sosial.
Dlm masalah HAM, tidak menyinggung ttg kasus pelanggaran berat HAM 
/Kejahatan besar thd Kemanusiaan dlm sejarah kelam berdarah masa lalu.

PSI mesti hati2 berhadapan dg para donatornya dari kalangan bisnis yg punya 
agendanya sendiri.

PSI bermaksud menggunakan kesempatan untuk membuktikan sbg partai baru 
alternativ yg lebih baik dari partai-partai yg ada, yg sdh terbukti sangat 
mengecewakan kinerjanya.

Sayangnya, nggak ada partai baru alternativ lain yg lolos ikut pemilu 
selain PSI.



------------------------------------------------------------------------
Gesendet mit der Telekom Mail App
<https://kommunikationsdienste.t-online.de/redirects/email_app_android_sendmail_footer>


--- Original-Nachricht ---
Von: ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
Betreff: [GELORA45] PSI dan Kritik kepada Partai Nasionalis Pendukung Perda 
Syariah
Datum: 13.03.2019, 4:27 Uhr
An: GELORA_In






PSI dan Kritik kepada Partai Nasionalis Pendukung Perda Syariah

Reporter:  

 Budiarti Utami Putri

Editor:  
 Juli Hantoro

Rabu, 13 Maret 2019 09:36 WIB






[Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendaftarkan bakal
            calon 
anggota legislatif ke Komisi Pemilihan Umum (KPU),
            Jakarta, 
Selasa, 17 Juli 2018. Tempo/Syafiul Hadi]Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 
mendaftarkan bakal calon anggota legislatif ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), 
Jakarta, Selasa, 17 Juli 2018. Tempo/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI
<https://nasional.tempo.co/read/1184675/serangan-psi-ke-partai-nasionalis-menuai-kritik-balik>
 
 Grace Natalie menyindir partai-partai politik yang berlabel nasionalis 
tapi malah mendukung peraturan daerah (perda) syariah yang diskriminatif.

Baca juga: PDIP: Pernyataan Grace Natalie PSI Ngawur
<https://nasional.tempo.co/read/1184352/pdip-pernyataan-grace-natalie-psi-ngawur>

"Bagaimana mungkin disebut partai nasionalis, kalau diam-diam menjadi 
pendukung terbesar Perda Syariah?" kata Grace dalam pidatonya di acara 
Festival 11 di Medan, Senin, 11 Maret 2019 yang dikutip dari laman resmi 
PSI.

Dalam pidatonya, Grace mengutip hasil studi Michael Buehler dalam bukunya 
yang berjudul “The Politics of Shari’a Law: Islamist Activists and the 
State in Democratizing Indonesia” yang terbit pada 2016. Menurut Grace, 
Buehler merupakan guru besar ilmu politik di Nothern Illinois University.

Grace lalu mengutip hasil penelitian Buehler yang menyimpulkan bahwa partai 
yang mengaku berlabel nasionalis seperti PDI Perjuangan dan Golkar terlibat 
aktif dalam merancang, mengesahkan, dan menerapkan Perda-perda Syariah di 
seluruh Indonesia.

Tak hanya Buehler, Grace juga mengutip hasil penelitian Robin Bush yang 
menurut dia menyimpulkan hal yang sama. "Ini bukan saya lho yang bilang. 
Saya hanya membacakan kesimpulan riset ilmiah," kata Grace.

Michael Buehler yang dikutip Grace ini pernah menulis hal serupa di Majalah 
Tempo edisi 26 Agustus 2011, lima tahun sebelum bukunya terbit. Dalam kolom 
bertajuk "Partainya Sekuler, Aturannya Syariah" Buehler menulis, hasil 
penelitiannya tentang perda syariah menunjukkan bukan partai Islam yang 
memisahkan diri dari tradisi sekuler di Indonesia.

Sebaliknya, para politikus yang berafiliasi dengan partai sekuler dan punya 
karir panjang di birokrasi termasuk di TNI dan Kepolisian, seperti Golkar 
dan PDIP, merekalah yang merancang, mengadopsi, dan menerapkan perda-perda 
syariah.

Menurut Buehler ketika itu, 7 dari 33 provinsi dan 51 dari sekitar 510 
kabupaten mengadopsi sekurangnya satu perda syariah dari 1999 hingga 2009. 
Di DPRD di semua provinsi, yang paling getol mengadopsi perda syariah 
adalah Fraksi Golkar dan Fraksi PDIP—kecuali di Provinsi Aceh. "Polanya 
rata-rata sama untuk wilayah administrasi di bawah provinsi," tulis 
Buehler.

Buehler mengatakan, Partai Golkar yang berjaya pada Pemilu 2004, menang 
dengan suara mayoritas dalam pembahasan rancangan perda syariah di empat 
kabupaten. Partai itu pun menang dengan dukungan fraksi lain di sepuluh 
kabupaten.

Dia mengatakan hal yang sama terjadi pada PDIP. Dengan dukungan fraksi 
lain, PDIP, yang menang pada Pemilu 1999, memperjuangkan penerapan perda 
syariah di delapan kabupaten. Dua partai Islam, Partai Amanat Nasional dan 
Partai Persatuan Pembangunan, meraup suara terbanyak dalam Pemilu 2004 di 
tujuh kabupaten. Kedua partai ini berhasil menelurkan perda-perda syariah 
di wilayah kabupaten itu pada 2004-2009.

Adapun Partai Keadilan Sejahtera yang konon dianggap biang penerapan perda 
syariah, kata Buehler, tak punya suara mayoritas ataupun pluralitas di satu 
DPRD pun—yang menerapkan perda syariah. "Singkatnya, partai sekulerlah yang 
mendominasi parlemen daerah dalam menerbitkan perda syariah," ucap Buehler.

Buehler juga meneliti latar belakang dan afiliasi kepartaian pemimpin 
eksekutif di daerah. Temuannya, kebanyakan DPRD di Indonesia lemah dan 
sering tak punya kapasitas membuat rancangan perda, termasuk rancangan 
perda syariah.

Namun kata Buehler, datanya menunjukkan 63 dari kepala pemerintahan daerah 
menandatangani dan menerapkan sekurangnya satu perda syariah sejak 1999 
hingga 2009. Dari 63 itu, 37 di antaranya adalah birokrat yang berafiliasi 
dengan Golkar.

Dalam Majalah Tempo edisi 29 Agustus 2011 tersebut, Direktur Jenderal 
Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ketika itu, Djohermansyah Johan 
menyampaikan temuan timnya terkait perda syariah. Dia mengatakan terbitnya 
peraturan syariah sarat dengan kepentingan politik lokal.

Menurut Djohermansyah, hanya Aceh yang sah menerbitkan peraturan sejenis 
itu karena memiliki payung hukum berupa Undang-Undang Keistimewaan Aceh. 
Daerah lain tak bisa menerbitkan peraturan berbasis aturan agama karena 
kewenangan itu merupakan wilayah pemerintah pusat. Dia berujar peraturan 
syariah di sejumlah provinsi di luar Aceh tidak sah karena menabrak 
Undang-Undang Pemerintahan Daerah.

Djohermansyah mengemukakan, dari hasil penelusuran kementeriannya, lahirnya 
sejumlah peraturan syariah itu merupakan alat politik bupati atau wali kota 
untuk pemilihan berikutnya. Aturan itu, kata dia, diterbitkan untuk 
menunjukkan bupati atau wali kota yang bersangkutan peduli dan membela 
kepentingan agama di daerahnya.

ADVERTISEMENT

Fenomena ini paling banyak terjadi di daerah yang fanatisme agamanya kuat, 
seperti Jawa Barat, Sumatera Barat, Banten, dan Kalimantan Selatan. 
"Tujuannya untuk mendulang suara," ujarnya dikutip dari Majalah Tempo, 29 
Agustus 2011.

PSI menuai kritik dari partai-partai nasionalis akibat sindiran Grace 
Natalie itu. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang satu gerbong 
dengan PSI mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin di pemilihan presiden 2019, 
menampik tuduhan itu.

Baca juga: PSI Dinilai Ingin Ambil Basis Pemilih PDIP untuk Lolos ke 
Senayan
<https://nasional.tempo.co/read/1184366/psi-dinilai-ingin-ambil-basis-pemilih-pdip-untuk-lolos-ke-senayan>

"Pernyataan itu ngawur. Soal Perda Syariah, kami selalu bergulat menegakkan 
nilai-nilai ke-Indonesiaan dan nilai Pancasila. Hanya saja kami sering 
kalah kalau keputusan diambil dengan voting," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan 
Supratikno, Selasa, 12 Maret 2019.

Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade menyebut ucapan 
Grace hanya untuk mencari sensasi. Dia menilai PSI 
<https://nasional.tempo.co/read/1184656/pesan-politikus-nasdem-ke-psi-jangan-gelapkan-rumah-orang-lain>
 
mencari panggung untuk mengerek elektabilitas di pemilihan legislatif 2019.

"Jadi Grace selalu mengeluarkan statement-statement yang kontroversial, 
yang memang ingin ditanggapin, mendapat panggung. Ini strategi dia," kata 
Andre kepada Tempo, Selasa, 12 Maret 2019.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | DIAS PRASONGKO | DEWI NURITA | RYAN DWIK

<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>

不含病毒。www.avg.com
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>
<#DAB4FAD8-2DD7-40BB-A1B8-4E2AA1F9FDF2>


  • [GELORA45] ... ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
    • AW: [... 'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [GELORA45]

Reply via email to