Itu karena menyediakan tempat sampah dan membuang sampah ke tempatnya tidak dianggap sebagai pendidikan politik oleh parpol/parasit di pemerintahan dan DPR, akibatnya masyarakat keleleran soal sampah. Bagi kaum parasit, pendidikan politik adalah pelajaran sikut-menyikut berebut kursi, titik Makanya banyak sampah berkeliaran. Kadang naik mobil mewah dan bisa pidato di televisi segala. Ps.Ada yang tau lagu ini? jika kumakan pisang tidak dengan kulitnyakulit kulempar kranjangkranjang sampah namanya Di keluarga besar kami lagu ini mentradisi untuk setiap anak ketika mereka mulai senang bernyanyi. Setelah mereka dewasa, lagu ini menurun juga ke putra-putrinya. Syukurlah, di masyarakat anak-beranak ini jadi cukup terlatih untuk melihat isi dan bukan kulit. Bukan bungkusnya, bukan gelarnya, bukan kemasannya, tapi isinya. Termasuk ketika berhadapan dengan kaum penjual karung berisi kucing. --- iqbalsantoso@... wrote:
Pemerintah tidak menyediakan fasilitas pembuangan sampah dengan memadai terutama untuk rakyat kecil. Tidak sedikit orang kampung (yang rumahnya tidak bersebelahan dengan sungai) harus mengendarai motor hanya untuk meletakkan bungkusan kantong plastik sampah di trotoar, melemparkannya ke tanah kosong, atau melemparkannya ke sungai terdekat. Meskipun membuang sampah secara sembarangan, mereka memerlukan effort juga untuk melakukannya. Rumah yang memiliki tempat sampah terbuka di luar tentu sering menemukan sampah yang bukan miliknya. Ini artinya yang "numpang" membuang sampah menemukan kesulitan untuk membuang sampahnya. Masih untung juga ybs membuangnya di tempat yang "benar" bukan di trotoar atau di sungai. Ada tempat rekreasi yang namanya Taman Bunga Nusantara. Terakhir kali kesana beberapa tahun yang lalu tempat ini amat sangat bersih. Tidak ada satupun sampah ditemukan di jalan penelusuran. Sampah sekecil apapun tidak ditemukan. Setelah beberapa saat ternyata ada sebabnya. Tempat sampah banyak sekali ada dimana-mana, mungkin setiap sepuluh meter bisa ditemukan satu tempat sampah. Dengan demikian pengunjung dengan mudah bisa membuang sampah pada tempatnya. Jika membuang sampah di tempat yang benar lebih mudah atau semudah membuang sampah sembarangan, tentu semua orang akan membuang sampah di tempat yang benar. --- bhjo@... wrote : Yg selalu disalahkan adalah pemerintahnya. Padahal rakyatnya juga yg menyebabkan banjir and airnya kotor dgn membuang sampah sembarangan dll. Percuma saja, sungai di bersihkan kalau di kotori oleh rakyat/penduduk terus.