Siapa pun mustinya heran, tgl 25/4 menhub mengatakan (usul) pesawat 
kepresidenan yang akan mendarat perdana. Hanya selang 2 hari Anda bawa berita 
yang berbeda. 
Apa nggak boleh heran liat perbedaan semenyolok ini? 
Soal menyentil Jokowi terkait bandara Kulonprogo maupun infrastruktur lain yang 
serba simpangsiur mah wajib hukumnya. Berita tentang kinerja kabinetnya saja 
simpangsiur bagaimana orang percaya hasilnya pasti baik?




--- SADAR@.... wrote;


       
 

Lho, ... kalau BEGITU jadi TIDAK nyambung dengan judul tulisan/berita "Pesawat 
dari Tiongkok Mendarat Perdana" yang bung komentari itu! Hanya karena bung 
terlalu bernafsu menyerang Jokowi saja??? Hehehee, ...
 
 

 
 ajeg 於 29/4/2019 15:13 寫道:
  
    Boleh saja Anda salah tangkap, karena dari unsur kalimat saya kan samgat 
jelas mana predikat dan mana subyek bahasannya. Bagus Anda menyadari telah 
salah tangkap, dan ini memperkuat bukti bahwa Anda terlalu bersemangat untuk 
merasa tersentil, hahaha......  
  Karena itu penting untuk paham masalah, memahami duduk persoalan, supaya 
mengurangi kesalahan yang tidak perlu. Dengan begitu obrolan bisa nyambung. 
Berdebat pun jadi asyik dan bermanfaat karena terjadi pertukaran pemikiran.. 
  Kalau tidak paham apa-apa tapi begitu bernafsu nantang-nantang untuk dibantah 
kan yaa.. hehe sekali. 
  
   
   --- SADAR@.... wrote:
   
 
 
Kutip:
 Kalau ternyata seperti ini kan masyarakat cuma ketawa, si Jokowi itu pemimpin 
kabinet pembohong atau cuma nggak bisa kompak dengan para menterinya. Dari apa 
yang kelihatan selama ini orang semakin yakin kalau semua proyek infrastruktur 
Jokowi memang untuk melancarkan serbuan barang dagangan asing. 
Bukankah maksud bung, "Kalau ternyata seperti ini" yang mendarat perdana Peswat 
Tiongkok, ...  jadi orang semakin yakin kalau semua proyek infrastruktur Jokowi 
memang untuk melancarkan serbuan barang dagangan asing, ... Atau penangkapan 
saya salah???
 
 

 
 ajeg 於 29/4/2019 12:40 寫道:
   
      Apa iya? Coba sih tunjukkan kalimat saya yang menyentil pesawat Tiongkok. 
  
  --- SADAR@.... wrote: 
  Kalau saja hendak menyentil Jokowi dengan pembangunan bandara  Yogyakarta, 
yang telah menyingkirkan petani Kulonprogo, ... kenapa yang disentil pesawat  
dari Tiongkok mendarat perdana? Dimana kesalahan pesawat Tiongkok yg kebetulan 
jadi mendarat perdana? Sekalipun rencana semula pesawat  Kepresidenan yg harus 
mendarat perdana, ... entah dimana pula kesalahan pembatalan tsb? 
  ajeg 於 29/4/2019 11:10 寫道: 
    
 
          Menurut propesor Mahfud MD  (ehm) sebenarnya Anda bisa menanggapi  
sentilan saya ke Jokowi secara  seimbang. Sayangnya Anda  tidak mau. Anda lebih 
bersemangat  untuk merasa tersentil lantas simpangsiur ke sana ke mari,  
hehe....  
  Enggaklah, biarpun yang "merawani"  bandara ini pesawat dari negara  
imperialis lainnya, tidak  akan mengurangi keyakinan  Rakyat bahwa 
proyek-proyek infrastruktur Jokowi untuk melayani  kepentingan asing.  
  Coba, apa manfaat langsung  bandara "internasional" ini bagi  petani 
Kulonprogo  yang sawahnya dirampas? Oh itu nanti, 20  tahun yad, begitu selalu 
jawaban klise tentang proyek infrastruktur  Jokowi. Ya kan? 
  Lalu, siapa yang kelak menghuni  aerocity yang akan dibangun untuk  menunjang 
operasional  bandara? Para veteran petani Kulonprogo  beserta anak-cucunyakah?  
Ke mana sekarang para pemilik lahan  / sawah yang sekarang jadi bandara 
"internasional" itu?  Terbersitkah pertanyaan ini di posting  tanggapan Anda?  
  Mana mungkin "untung  bersama menang bersama" itu jadi kenyataan  sedangkan 
urusan pesawat  yang akan merawani bandara saja  simpangsiur seperti biasa  
selama 5 tahun kerja pemerintahan  boneka. Pantas negara kusut karena adminnya 
tidak fokus dan  rajin ambil gaji untuk ngibul.  
  Begitu juga topik ini, tanggapan  Anda tidak fokus. Menyimpang  terlalu jauh 
dari berita  yang Anda posting sendiri  tentang pesawat perdana. 
  Berikut, argumen sentilannya:  
  Pesawat Kepresidenan Landing  Perdana 
http://jogja.tribunnews.com/2019/04/25/bandara-yia-siap-beroperasi-akhir-bulan-ini-pesawat-kepresidenan-ri-1-diusulkan-landing-perdana
 
    --- SADAR@..... wrote: 
  Ini maaah suara dari seorang yang  hanya mencela dengan penuh kebencian pada 
Tiongkok saja, ... yang  nampak hanya hutang-hutung dari Tiongkok merupakan 
"JEBAKAN"  untuk menguasai Indonesia!  TANPA bisa berani dan berusaha keras 
menggunakan segala BANTUAN  orang lain untuk bangkit berdiri, perkuat kemampuan 
 BERDIKARI! Semata-mata berdasarkan  kecurigaan dan ketidak percayaan pada RRT 
yang baru tumbuh menjadi  negara besar yang cukup kuat menyaingi negara-negara 
maju didunia,  khususnya AS saja! Padahal kenyataan selama ratusan tahun ini,  
justru negara-negara maju,  khususnya imperialisme  AS itulah yg membuat 
Indonesia  TETAP terbelakang dan rakyat  banyak menderita  kemiskinan! 
  Menghadapi RRT yang muncul menjadi  kuat dan menjadi ANCAMAN-BERAT  AS ini, 
tidak aneh kalau AS  mendengungkan fitnah "Jebakan  Hutang RRT" yang akan 
mencaplok negara-negara didunia ini.  Justru AS lah yang selama ini,  
menggunakan hutang  mencekik dan menguasai banyak negara  dan mengangkangi 
dunia, mencocok-hidung negara itu  memaksa taat dan nurut pada AS!  
  Saya perhatikan sudah mulai  banyak negara-negara siuman dan  sadar justru AS 
lah didunia  ini yg gunakan hutang mencocok-hidung  negara laina, hanya saja  
untuk melawan dan melepaskan diri keluar  dari jebakan hutang itu belum ada 
keberanian dan kemampuan, ...  kemarin ini ada laporan tulisan BBC dari 
interview beberapa tokoh  negara yang hadir mengikuti KTT  ke-2 "OBOR" (BRF) di 
 Beijing. 
  Dinyatakan hasil perundingan  RRT-Filipina sangat baik dan  bersahabat, 
kerjasama bisa  berlanjut dengan sementara  mengebawahkan persengketaan 
beberapa pulau yang terjadi. Kerjasama dan  persahabatan dengan RRT juga tidak 
berarti harus memutus  persahabatan Filipina dengan AS yang  selama ini 
terjalin.  Tidak ada yang suka perang apalagi  menganggap perang adalah jalan 
pemecahan yg terbaik.  
  Akademisi Jepang menyatakan  dengan tandas, "jebakan hutang"  Tiongkok yang 
didengungkan  AS 5 tahun terakhir ini ternyata  praktek yang berlangsung tidak 
terbukti. Menteri  Perdagangan Peru, Edgar V asquez,  menyatakan pd BBC, 
Sek.negara AS Pompeo 2 minggu yl.  berkunjung ke Peru mengeritik  keras 
"jebakan hutang"  Tiongkok, tapi Pemerintah Peru TETAP  mengikuti "OBOR" 
bersama  Tiongkok. Kami tidak melihat adanya bahaya  terjerumus deengan hutang  
Tiongkok. Sebaliknya Tiongkok bisa  dijadikan partner utama perdagangan dengan 
Peru. 
  Tentu bagaimana Indonesia  harus bersikap sepenuhnya ditentukan  Pemerintah 
yang berkuasa,  yang lebih penting HARUS BERANI melepas  diri dari belenggu 
yang  justru mengikat dari hutang-hutang  pada AS, Jepang, Singapore yg selama 
ini lebih  merugikan rakyat banyak! Berani membuat  keseimdbangan dengan  
menerima hutang dari Tiongkok yang  katanya dijalankan dengan prinsip saling 
menguntungkan,  maju bersama, dan menang bersama itu,  ... 
  ajeg 於 28/4/2019 0:01 寫道:   
  Wow, berapa hari lalu menhub masih meyakinkan masyarakat bahwa pesawat 
pertama yang akan mendarat di Kulonprogo adalah pesawat kepresidenan.  
Maksudnya ya jelas pesawat Presiden RI. 
  Kalau ternyata seperti ini  kan masyarakat cuma ketawa, si Jokowi itu  
pemimpin kabinet pembohong atau cuma nggak bisa kompak  dengan para menterinya. 
Dari apa yang  kelihatan selama ini  orang semakin yakin kalau semua proyek 
infrastruktur Jokowi memang untuk melancarkan  serbuan barang dagangan asing. 
  --- SADAR@... wrote: 
  Pesawat dari Tiongkok Mendarat Perdana 
  Rencana Pengoperasian Yogyakarta International Airport 
  JOGJAKARTA BERITA DI SEKITAR ANDA 
  27 April 2019, 11:18:51 WIB 
  Pembangunan Yogyakarya Internasioal Airport terus dikebut menjelang 
dioperasikan  perdapa pada Senin (29/4) mendatang. Rencananya pesawat yang  
pertama kali mendarat adalah pesawat yang terbang dari Tiongkok. (Hanung 
Hambara/Jawa Pos) 
  JawaPos.com – Yogyakarta International Airport (sebelumnya ditulis New 
Yogyakarta  International Airport/NYIA) mulai beroperasi pada 29 April  nanti. 
Rencananya, pesawat yang terbang dari Tiongkok adalah yang  mendarat perdana di 
bandara tersebut. 
  Pembangunan bandara itu juga terus berkelanjutan. Beberapa fasilitas akan 
dirampungkan. Yang terutama kini dikebut adalah pengerjaan fasilitas koneksi  
antarmoda dan pembangunan sarana di sekitarnya. 
  Bandara yang berlokasi di Kulonprogo tersebut berbatasan dengan Purworejo, 
Jawa Tengah.  Jarak tempuh dari pusat kota Jogjakarta ke bandara  sekitar 44 
kilometer atau 1 jam perjalanan. 
  PT Angkasa Pura (AP) I sudah menjalin kerja sama dengan beberapa operator 
angkutan darat di Jogjakarta. Tujuannya ialah memudahkan mobilitas penumpang 
dari  dan ke bandara. “Kami telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan 
DIJ dan operator angkutan darat di Provinsi  DIJ,” ujar Direktur Utama AP I 
Faik Fahmi. 
  Pembangunan Yogyakarya Internasioal Airport terus dikebut menjelang 
dioperasikan perdapa pada  Senin (29/4) mendatang. Rencananya pesawat yang 
pertama kali mendarat  adalah pesawat yang terbang dari Tiongkok. (Hanung 
Hambara/Jawa  Pos) 
  Beberapa operator, menurut Faik, sudah siap mendukung mobilitas penumpang.. 
Di antaranya Perum Damri, PT Keren Transindo Sejahtera sebagai operator  
SatelQu, taksi Primkopau II, dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). 
  PT KAI juga sudah menyiapkan rute khusus. Penumpang bisa berangkat ke bandara 
dengan kereta api  melalui Stasiun Wojo di Purworejo. Letaknya 6 km dari 
bandara. Dari bandara,  penumpang pesawat bisa naik bus Damri yang melintas 
setiap 10  menit. 
  Faik menambahkan, dukungan dari berbagai moda angkutan darat bisa mempermudah 
calon penumpang. “Hal ini juga sebagai perwujudan sinergi dan konektivitas  
transportasi di DIJ,” katanya. 
  Pembangunan Yogyakarya Internasioal Airport terus dikebut menjelang 
dioperasikan perdapa pada  Senin (29/4) mendatang. Rencananya pesawat yang 
pertama kali mendarat  adalah pesawat yang terbang dari Tiongkok. (Hanung 
Hambara/Jawa  Pos) 
  Bukan hanya transportasi, Pemkab Kulonprogo juga menyiapkan rencana tata 
kota. Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya 
telah  merencanakan membangun kota sekitar bandara dengan konsep aeropolis. 
“Ada pusat ekonomi yang lokasinya dekat bandara,”  ucapnya.. 
  Hasto juga menyebutkan bakal memindahkan kantor pemerintahan untuk menata 
Kulonprogo lebih lanjut. Sekarang kantor pemerintahan Pemkab Kulonprogo ada  di 
wilayah Wates. Ke depan, akan dibangun perkantoran di Kecamatan Pengasih yang 
berada di sisi utara. 
  Editor : Ilham Safutr Reporter : (lyn/c9/git) 
  
           
 
|  | 不含病毒。www.avg.com  |

 
                
     
        
  
  #yiv5232737243 -- #yiv5232737243ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv5232737243 
#yiv5232737243ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv5232737243 
#yiv5232737243ygrp-mkp #yiv5232737243hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv5232737243 #yiv5232737243ygrp-mkp #yiv5232737243ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv5232737243 #yiv5232737243ygrp-mkp .yiv5232737243ad 
{padding:0 0;}#yiv5232737243 #yiv5232737243ygrp-mkp .yiv5232737243ad p 
{margin:0;}#yiv5232737243 #yiv5232737243ygrp-mkp .yiv5232737243ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv5232737243 #yiv5232737243ygrp-sponsor 
#yiv5232737243ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv5232737243 
#yiv5232737243ygrp-sponsor #yiv5232737243ygrp-lc #yiv5232737243hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv5232737243 
#yiv5232737243ygrp-sponsor #yiv5232737243ygrp-lc .yiv5232737243ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv5232737243 #yiv5232737243actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv5232737243 
#yiv5232737243activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv5232737243
 #yiv5232737243activity span {font-weight:700;}#yiv5232737243 
#yiv5232737243activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv5232737243 #yiv5232737243activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv5232737243 #yiv5232737243activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv5232737243 #yiv5232737243activity span 
.yiv5232737243underline {text-decoration:underline;}#yiv5232737243 
.yiv5232737243attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv5232737243 .yiv5232737243attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv5232737243 .yiv5232737243attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv5232737243 .yiv5232737243attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv5232737243 .yiv5232737243attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv5232737243 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv5232737243 .yiv5232737243bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv5232737243 
.yiv5232737243bold a {text-decoration:none;}#yiv5232737243 
dd..yiv5232737243last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv5232737243 
dd.yiv5232737243last p span 
{margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv5232737243 
dd.yiv5232737243last p span.yiv5232737243yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv5232737243 div.yiv5232737243attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv5232737243 div.yiv5232737243attach-table 
{width:400px;}#yiv5232737243 div.yiv5232737243file-title a, #yiv5232737243 
div.yiv5232737243file-title a:active, #yiv5232737243 
div.yiv5232737243file-title a:hover, #yiv5232737243 div.yiv5232737243file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv5232737243 div.yiv5232737243photo-title a, 
#yiv5232737243 div.yiv5232737243photo-title a:active, #yiv5232737243 
div.yiv5232737243photo-title a:hover, #yiv5232737243 
div.yiv5232737243photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv5232737243 
div#yiv5232737243ygrp-mlmsg #yiv5232737243ygrp-msg p a 
span.yiv5232737243yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv5232737243 
.yiv5232737243green {color:#628c2a;}#yiv5232737243 .yiv5232737243MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv5232737243 o {font-size:0;}#yiv5232737243 
#yiv5232737243photos div {float:left;width:72px;}#yiv5232737243 
#yiv5232737243photos div div {border:1px solid 
#666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv5232737243 
#yiv5232737243photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv5232737243
 #yiv5232737243reco-category {font-size:77%;}#yiv5232737243 
#yiv5232737243reco-desc {font-size:77%;}#yiv5232737243 .yiv5232737243replbq 
{margin:4px;}#yiv5232737243 #yiv5232737243ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv5232737243 #yiv5232737243ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv5232737243 
#yiv5232737243ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv5232737243 
#yiv5232737243ygrp-mlmsg select, #yiv5232737243 input, #yiv5232737243 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv5232737243 
#yiv5232737243ygrp-mlmsg pre, #yiv5232737243 code {font:115% 
monospace;}#yiv5232737243 #yiv5232737243ygrp-mlmsg * 
{line-height:1..22em;}#yiv5232737243 #yiv5232737243ygrp-mlmsg 
#yiv5232737243logo {padding-bottom:10px;}#yiv5232737243 #yiv5232737243ygrp-msg 
p a {font-family:Verdana;}#yiv5232737243 #yiv5232737243ygrp-msg 
p#yiv5232737243attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv5232737243 
#yiv5232737243ygrp-reco #yiv5232737243reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv5232737243 #yiv5232737243ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv5232737243 #yiv5232737243ygrp-sponsor 
#yiv5232737243ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv5232737243 
#yiv5232737243ygrp-sponsor #yiv5232737243ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv5232737243 
#yiv5232737243ygrp-sponsor #yiv5232737243ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv5232737243 #yiv5232737243ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv5232737243 #yiv5232737243ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv5232737243 #yiv5232737243ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv5232737243 
#yiv5232737243ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv5232737243   

Kirim email ke