Apakah tidak lebih baik Pemilu yang keliru ini diulangi, sebab banyak
kecurangan disana sini. Tentunya pada negara yang diracuni dengan korupsi
penguasa, bukan lagi kalau tidak janji tidak menang, tetapi kalau tidak
curang tidak menang, jadi seperti hal, kalau tidak korupsi tidak dapat
berkat untuk menjadi kaya.

https://sp.beritasatu.com/



*Banyak Persoalan Pemilu, KPU Perlu Diaudit*



Warga melintasi karangan bunga saat aksi dukacita untuk pahlawan demokrasi
di Jakarta, Minggu, 28 April 2019. Aksi tersebut dilakukan untuk mengenang
225 orang pejuang demokrasi yang terdiri dari petugas KPPS/KPU serta
anggota Polri yang gugur saat mengawal proses Pemilu 2019. ( Foto: Antara )

Asni Ovier / AO Senin, 29 April 2019 | 22:19 WIB

*Jakarta, Beritasatu.com* -  Dengan anggaran yang sangat besar serta
banyaknya terjadi permasalahan, seperti kesalahan dalam sistem perhitungan
suara (situng) dan persoalan lain terkait penyelengaraan Pemilihan Umum
(Pemilu) 2019, seharusnya dilakukan audit terhadap Komisi Pemilihan Umum
(KPU). Audit itu bisa dilakukan mulai dari sistem kerja hingga keuangan.

“Biaya (KPU) cukup mewah, mulai dari untuk kotak suara kardus sampai sumber
daya manusia tak maksimal dalam mengerjakan sistem perhitungan suara
(situng) sehingga berkali-kali mengalami kesalahan. Uniknya, banyak video
viral di terkait kesalahan tersebut tak membuat KPU malu,” ujar analis
sosial dari Universitas Bung Karno (UBK) Muda Saleh Muda di Jakarta, Senin
(29/4/2019).

Muda juga mempertanyakan banyaknya jumlah anggota KPPS yang meninggal
dunia. “Rasanya tak pantas dengan upah sebesar Rp 500.000, lebih dari 300
jiwa melayang karena Pemilu 2019. Ada apa dengan KPU? Bagaimana makan
mereka (petugas KPPS, Red), bagaimana vitamin mereka, bagaimana pergantian
shift mereka?" katanya.

Seperti diketahui, honor yang diterima petugas Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu Serentak 2019 sebesar Rp 550.000 untuk
ketua. Sementara, anggota mendapatkan honor sebesar Rp 500.000 per kegiatan
yang diagendakan dalam rangkaian pemilu. Hal itu sesuai Surat Menteri
Keuangan (Menkeu) Nomor S-118/MK.02/2016 tentang Penetapan Standar Biaya
Honorarium Tahapan Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden, dan Wakil
Presiden, serta Tahapan Pemilihan Gubernur/Bupati/Wali Kota Serentak.

Muda menilai, pelaksanaan Pemilu 2019 sangat buruk, bahkan bisa dikatakan
paling buruk di dunia. “Terlebih, jika memang ada indikasi kecurangan,
komisioner KPU patut diberikan hukuman yang setimpal dengan ketentuan
undang-undang yang ada. Banyak kerusakan yang dilakukan oleh KPU akibat
penyelenggaraan yang buruk itu," ujarnya.

Psikologis masyarakat terganggu dengan kesalahan angka, sehingga terkecoh
dengan hasil yang ditampilkan. "Jika angka-angka itu benar, bagus adanya.
Namun, jika salah dan disengaja, hal tersebut merupakan kebohongan publik,
serta terlihat ada upaya untuk memenangkan calon tertentu," uturnya.

Dikatakan, audit sistem keuangan pembiayaan pemilu, sampai pada petugas
yang bekerja dan fasilitas yang diterima petugas, perlu dilakukan. Selain
itu, audit perlu juga dilakukan terhadap sistem penghitungan pada mesin
komputer yang ada di KPU, apakah ada campur tangan dalam sistem program
yang bekerja.

"Jika ada dan disengaja, maka seluruh jajaran KPU dipastikan harus menerima
hukuman yang setimpal sesuai dengan kesalahan dalam kategori undang-undang
yang berlaku," ujarnya.



Sumber: BeritaSatu.com

BAGIKAN

   -


   -


   -



BERITA TERKAIT
*Profesor Romli: Upaya Delegitimasi KPU Bentuk Pelanggaran Konstitusi*
<https://www.beritasatu.com/politik/551499/profesor-romli-upaya-delegitimasi-kpu-bentuk-pelanggaran-konstitusi>
*Meski
Belum Sempurna, Pemilu Berjalan Baik*
<https://www.beritasatu.com/politik/551490/meski-belum-sempurna-pemilu-berjalan-baik>
*Pakar
Hukum: Upaya Delegitimasi KPU Langkah Inkonstitusional*
<https://www.beritasatu.com/hukum/551487/pakar-hukum-upaya-delegitimasi-kpu-langkah-inkonstitusional>
*Bintara
Protes Uang Pengamanan Pemilu, Mabes Polri Turun Tangan*
<https://www.beritasatu.com/hukum/551480/bintara-protes-uang-pengamanan-pemilu-mabes-polri-turun-tangan>
*81,1
Juta Suara Masuk, Keunggulan Jokowi Tembus 10 Juta*
<https://www.beritasatu.com/politik/551477/811-juta-suara-masuk-keunggulan-jokowi-tembus-10-juta>
*Sudah
Tembus 2,86%, Sekjen Perindo Yakin Akan Naik Terus*
<https://www.beritasatu.com/politik/551472/sudah-tembus-286-sekjen-perindo-yakin-akan-naik-terus>

Kirim email ke