Banyak ? Berapa % ?
Pada tanggal Kam, 2 Mei 2019 pukul 05.22 jonathango...@yahoo.com
<mailto:jonathango...@yahoo.com> [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com>> menulis:
yg tidak ber-andai2 contohnya sdh banyak tokoh2 FPI ataupun PA212
yg pindah ke Jokowi, sebelumnya disebut garis keras eh mendadak
ganti disebut moderat
contoh: Ma'ruf Amin, th 2017 dan sebelumnya disebut garis keras
---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>,
<djiekh@...> wrote :
Kok suka berandai-andai. Kalau tidak A, bukan berarti mesti B,
bisa juga C dll.
Kalau sampai bisa terjadi FPI dan Riziek jadi pendukung Jokowi, ya
kan bisa macam2 sebabnya/alasannya , kalau kita suka berandai-andai :
Apa FPI dan Rizieknya yang berubah. Kalau berubah mestinya ada
sebabnya? Bisa juga sekedar taktik untuk bisa hidup?
Apa Jokoo-Ma'ruf Amiennya yang berubah ?
Apa kedua-duanya yang berubah, terjadi reconciliatie ?
Ada sebab2 lain, menghadapi lawan bersama yang membuat mereka
bersatu ?
Ya, cuma berandai-andai saja. Belum kelihatan ada gejala2 kearah itu?
Pada tanggal Kam, 2 Mei 2019 pukul 04.44 Jonathan Goeij
jonathangoeij@... <mailto:jonathangoeij@...> [GELORA45]
<GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>> menulis:
Seandainya si Rizieq dgn FPI-nya mendukung Jokowi, apakah
jg tetap disebut garis keras?
On Wednesday, May 1, 2019, 6:47:54 PM PDT, ChanCT
<sadar@... <mailto:sadar@...>> wrote:
Dimana kesalahannya??? Bukankah kelompok garis-keras FPI
dengan Habib Rizieq itu pendukung kuat kubu-02, dengan
keluarkan Ijtmah-II dan III nya itu!!! Belum lagi kalau
dilihat PA-212 yang sudah beberapa kali demonstrasikan
kekerasan nya itu dengan reuni membanjiri Monas dan mereka
klaim sampai belasan juta orang hadir TANPA dibayar itu!
Apa masih belum cukup membuktikan mereka GARIS KERAS,
sekalipun belum melangkah lebih lanjut jadi radikalis?
Atau mau tunggu bom-bom bunuhdiri meledak dahulu baru
mengakui mereka GARIS KERAS??? Hehehee, ....
Jonathan Goeij 於 2/5/2019 1:24 寫道:
Kelihatannya bung Chan sampai sekarang belum mampu
menguraikan apa yg beliau perhatikan sehingga mengambil
kesimpulan dibawah "*Tapi, juga tidak salah kalau
diperhatikan kelompok "garis keras, "fanatik" Islam itu
lah pemilih kuat kubu-02!*" ya tidak apa2lah, hanya
kelihatannya berdasarkan eyelan saja. Tidak pakai
reasoning sama sekali.
Mahfud MD memberikan keterangan arti garis keras "“Arti
garis keras di dalam literatur 'is an adjective describing
a stance on an issue that is *inflexible and not subject
to compromise*'" kalau benar begitu bagaimana bisa Islam
garis keras mendukung Prabowo-Sandi yg nggak entos ngaji,
gak becus salat, tiap tahun merayakan natal, mencari dan
menerima dukungan LGBT, mencari dan menerima dukungan PKI
dan anak keturunannya, keluarga kerabat hoping banyak yg
cino makan babi, sekolahnya disekolah kafir, dlsb yg tidak
Islami. Lha apa Islam garis keras mau kompromi dan punya
presiden dan wakil model gini.
---In GELORA45@yahoogroups.com
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com>, <jonathangoeij@...>
<mailto:jonathangoeij@.....> wrote :
bagaimana caranya bung Chan memperhatikan sehingga
mengambil kesimpulan dibawah?
On Tuesday, April 30, 2019, 5:36:07 PM PDT, ChanCT
<sadar@...> <mailto:sadar@...> wrote:
Iyaa, ... nampak jelas Jonathan disini ngeyel saja!
Lha diawal sudah saya nyatakan dengan tandas: *"**Tentu
menjadi salah kalau kita jadi main gebuk semua pemilih
kubu-02 adalah "garis keras" dan fanatik Islam, ... Tapi,
juga tidak salah kalau diperhatikan kelompok "garis keras,
"fanatik" Islam itu lah pemilih kuat kubu-02! Jadi, ...
yang benar dan bijaksana kita pilah-pilah saja saat
melihat dan menilai orang perorang pendukung dan pemilih
kubu-02 itu, tidak main gebyah uyah."* masih juga
dibenturkan dengan ekstrim didaerah Jokowi menang, Islam
garis keras jadi lebih garang dan ganas, ...
TIDAK ada guna dan PERLU nya diladeni! Biarlah dia
pikirkan dan ambil kesimpulan sendiri, ...! Atau
tersembunyi tujuan khilafah, menegakkan Negara Islam
sebagaimana bung Ajeg menyerang apa yg diajukan Mahfud
hanyalah SAMPAH yang membuat percekcokan, ...! Apalagi
pengertian "garis keras" yang diajukan Mahfud ternyata
bukan "radikalis".
'nesare' nesare1@... <mailto:nesare1@...> [GELORA45] 於
30/4/2019 23:10 寫道:
Mulai lagi ngeyelnya!
Keluar lagi eyelannya!
Tulisannya memang sama, tetapi makna yg mau disampaikan
jelas beda banget!
Bung chan ambil contoh jatim dimana Jokowi menang gak
terlalu banyak. Lalu bung chan bilang di jatim ada islam
“garis keras” dan “garis keras yg lebih garang dan ganas”.
Ini jelas sekali maknanya bahwa islam garis keras bisa
menjadi garang dan ganas karena mau menang pemilu. Ini
konteksnya.
Maknanya ente laen sekali. Ente mau mentertawakan NKRI dgn
menulis: lha kok NKRI masih ada?
atau "NK"-nya sudah ganti jadi "Negara Khilafah".
Disini kan ente mau bilang di NKRI semuanya islam garis
keras yg garang dan ganas yg ada dikubu Jokowi dan Prabowo.
Hanya saja ente itu talulit gak ngerti dgn contoh di Jatim
itu walaupun ada islam garis keras, Jokowi tetap menang
karena mereka2 islam garis keras ini bisa menjadi
nasionalis. Di Sumbar juga begitu islam garis keras bisa
menjadi garang dan ganas melawan penjajah Belanda!
Jadi kesimpulannya ente ngeyel mau mentertawakan NKRI
didaerah Jokowi menang maupun didaerah Prabowo menang, yg
dua2nya ada islam garis keras. Tertawanya ente itu karena
ente rasis terhadap Islam garis keras sehingga ente
terbahak2 NKRI masih bisa ada.
Ane sekarang balik tertawa terpingkal2 karena melihat ente
yg talulit (sebenarnya katanya adalah: goblok ttp krn
memandang moderator saja ane pake’ talulit) yg tidak bisa
membedakan antara islam garis keras dgn kepentingan mereka
sbg kelompok/komunitas islam garis keras!
Nesare
*From:* GELORA45@yahoogroups.com
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com>
<GELORA45@yahoogroups.com> <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>
*Sent:* Tuesday, April 30, 2019 10:40 AM
*To:* GELORA45@yahoogroups.com
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com>; Ajegilelu
<ajegilelu@...> <mailto:ajegilelu@....>; ChanCT
<sadar@...> <mailto:sadar@...>
*Subject:* Re: [GELORA45] Dahnil Anzar Sebut Pernyataan
Mahfud MD Bukanlah Seorang Pancasilais
Lho...... bung Chan, saya cuman menyarikan inti tulisan
anda saja.. Pengertian yg saya dapat dari tulisan anda ya
ini "ditempat yg Prabowo menang artinya daerah garis
keras/radikal, sedang ditempat yg Jokowi menang kelompok
radikalnya lebih "garang dan GANAS" apakah salah pemahaman?
Coba simak tulisan bung doktor tentang pembantaian jutaan
PKI, memangnya itu dimana? di daerah yang Jokowi menanglah.
On Monday, April 29, 2019, 9:27:12 PM PDT, ChanCT
<sadar@... <mailto:sadar@....>> wrote:
Karena ternyata anda berpikiran RADIKALIS juga! Memutlakan
segalanya, ...! Atau memang kerjanya ngeyel saja???
Dari basis suara kubu-02 adalah "garis keras", "fanatik"
Islam, sekarang membalik jadi daerah basis suara kubu-01,
kelomok radikalnya lebih "garang dan GANAS"!
Jonathan Goeij 於30/4/2019 11:34 寫道:
oh.... begitu toh. ditempat yg Prabowo menang artinya
daerah garis keras/radikal, sedang ditempat yg Jokowi
menang kelompok radikalnya lebih "garang dan GANAS"
lha kok NKRI masih ada?
atau "NK"-nya sudah ganti jadi "Negara Khilafah".
On Monday, April 29, 2019, 7:52:35 PM PDT, ChanCT
<sadar@...> <mailto:sadar@...> wrote:
INGAT, .... sekalipun Jawa Timur suara Jokowi menang,
tidak berarti suara Prabowo kosong, NOL besar! TIDAK bisa
hanya melihat Jawa Timur basis suara kubu-01, lalu tidak
ada Islam radikalis disitu! Lepaskan kaca mata kuda anda!
Dalam menghadapi basis suara kubu-01 yg mayoritas itu,
sebaliknya kelompok Islam radikal disitu bisa lebih garang
dan GANAS, ... karena terjepit dan berusaha lebih keras
melawan dan membuat kekacauan, chaos, ... !!!
Dan itulah yang terjadi dan anda lihat, ...!
Jonathan Goeij 於30/4/2019 10:06 寫道:
Berkisar pertengahan th 1996-an saya bersama rombongan
mengunjungi gereja2 kecil didaerah pelosok Jawa Timur,
tidak berapa lama sekitar 2-3 bulan setelah itu banyak
gereja2 itu yg dibakar, dirusak, bahkan ada pendeta
sekeluarga yg dibakar hidup2 didalam gerejanya. Di Jawa
Tengah nisan salib kuburan-pun digergaji, mereka yg
non-Islam diusir keluar. Baik Jawa Timur ataupun Jawa
Tengah merupakan basis pemilih Jokowi-Ma'ruf. Apakah
kemudian mau dibilang Jokowi-Ma'ruf didukung/dipilih garis
keras?
Mengatakan para pemilih sekian puluh bahkan ratusan juta
garis keras adalah hal yg absurd.
On Monday, April 29, 2019, 8:28:39 PM EDT, ChanCT
<sadar@...> <mailto:sadar@...> wrote:
Tentu menjadi salah kalau kita jadi main gebuk semua
pemilih kubu-02 adalah "garis keras" dan fanatik Islam,
... Tapi, juga tidak salah kalau diperhatikan kelompok
"garis keras, "fanatik" Islam itu lah pemilih kuat
kubu-02! Jadi, .... yang benar dan bijaksana kita
pilah-pilah saja saat melihat dan menilai orang perorang
pendukung dan pemilih kubu-02 itu, tidak main gebyah uyah.
Selama ini yang berhasil saya ikuti pembicaraan Mahfud
cukup baik dan mencjernihkan, kok. Tidak terdengar suara
sumbang keluar dari mulutnya, sikap perpindahan dukungan
dari semula menjadi tim sukses Prabowo ditahun 2014
kemudian menjadi pendukung Jokowi bahkan dibatalkan jadi
cawapres juga cukup baik dan bijaksana. Bukan dirinya
sendiri yg diutamakan, tapi kepentingan negara dan rakyat!
Atau bung Ajeg bisa memberikan penjelasan lebih lanjut,
mengapa menyatakan serba SAMPAH yang keluar dari mulut
Mahfud???
Sedang Maruf Amin yg dinobatkan Jokowi menjadi cawapresnya
itu, sekalipun mungkin belum bisa dikatakan "garis keras",
tapi sulit disangkal tergolong Islam fanatik yg juga
bertujuan berlakukan syariat Islam dinegeri ini! Hanya
saja penekanannya berlakukan syariat Islam secara damai,
dijalankan dan diperjuangkan melalui jalur konstitusi
saja, ... Makanya Maruf berada dalam barisan NU dan saat
jadi ketua MUI bisa keluarkan fatwa Ahok menodai Agama
Islam, sekalipun akhirnya mengakui "terpaksa" akibat
tekanan massa ketika itu!
Jonathan Goeij jonathangoeij@...
<mailto:jonathangoeij@...> [GELORA45] 於30/4/2019 6:13 寫道:
Saya kira pen-dikotomi-an para pemilih sebagai "garis
keras" yg berkonotasi jelek adalah sebuah kesalahan besar,
sungguhpun kemudian coba diperhalus dengan kata "fanatik"
yang lucunya juga berkonotasi jelek. Lagipula dengan para
pemilih yang tersebar sedemikian rupa lha apa iya semuanya
"garis keras" dan/atau "fanatik"
Ada cukup banyak tokoh yg dulunya pendukung Prabowo
kemudian beralih ke Jokowi, diantara Mahfud MD ini dan
cawapres Ma'ruf Amin. Apakah mau dibilang "mantan garis
keras"?
Btw, kelihatannya ada cukup banyak yg kemudian berbaris
dibelakang Ma'ruf Amin, mungkinkah minta jatah? ha ha ha ha.
---In GELORA45@yahoogroups.com
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com>, <ajegilelu@...>
<mailto:ajegilelu@...> wro te :
Saya pernah tanya di mana cawapres Ma'ruf karena sejak 17
April seperti ditelan bumi. Sebaliknya, Mahfud kelihatan
di mana-mana dan cerewet sekali.
Melihat gelibat-gelibetnya, Mahfud ini frustasi karena
dibuang dan mau balas dendam. Manusiawi saja kecewa
dipermalukan secara nasional begitu. Hanya saja cara yang
dia pilih untuk tetap eksis dan "didengar" terlalu
kekanak-kanakan yaitu, melempar isu kegemaran PDIP, isu
perpecahan, lalu pura-pura jadi pahlawan kesorean dengan
menyuruh Jokowi (sebagai presiden, bukan capres) untuk
rekonsiliasi.
Terus terang saya tidak pernah meragukan kepinteran dan
gelar akademik Mahfud yang serba sampah. Sekarang ini
kewarasan akal sehat dan kondisi kejiwaannya betul-betul
menggelikan untuk ukuran
(Message over 64 KB, truncated)