https://www.antaranews.com/berita/905088/kapal-perang-china-tinggalkan-sydney-setelah-kunjungan-mendadak
Kapal perang China tinggalkan Sydney
setelah kunjungan mendadak
Jumat, 7 Juni 2019 14:29 WIB
Kapal fregat rudal kendali Yueyang milik Angkatan Laut China
berpartisipasi dalam latihan gabungan angkatan laut China-Thailand di
lepas pantai selatan kota pelabuhan Shanwei, provinsi Guandong, China,
Senin (6/5/2019). Foto diambil tanggal 6 Mei 2019. (REUTERS/CHINA
STRINGER NETWORK)
Sydney (ANTARA) - Tiga kapal perang China berlayar meninggalkan Sydney
pada Jumat setelah kunjungan mendadak di tengah pergumulan pengaruh
antara Australia dan China di Pasifik.
Kunjungan pamer kekuatan oleh satu fregat (kapal perang berukuran
sedang), kapal pemasok dan kapal perang amfibi direncanakan dilakukan
tapi tak pernah diumumkan oleh Canberra.
"Itu menimbulkan banyak kekacauan," kata John Blaxland, profesor studi
intelijen dan keamanan internasional di Australian National University
di Canberra, kepada Australian Broadcasting Corporation pada Jumat.
"Kapal tersebut tiba di lepas pantai Darling Point dan tempat terkenal
lain di pelabuhan Sydney tanpa diketahui lebih dulu oleh orang-orang ...
dan dengan pelaut serta tentara bersenjata di dek kapal yang kelihatan
cukup agresif, kata Blaxland.
Semua kapal itu berlayar menuju China di bawah langit kelam menjelang sore.
Kapal-kapal perang tersebut tiba pada malam peringatan ke-30 penindasan
berdarah China atas pemrotes prodemokrasi di Lapangan Tiananmen dan
sekitarnya pada 4 Juni 1989. Banyak gambar memperlihatkan anggota
masyarakat China sedang menunggu di dermaga Angkatan Laut tempat kapal
itu berlabuh untuk menyambut awak kapal.
"Itu adalah kunjungan balasan sebab beberapa kapal Angkatan Laut
Australia telah mengunjungi China," kata Perdana Menteri Australian
Scott Morrison kepada wartawan di Ibu Kota Kepulauan Solomon, Honiara,
pekan ini.
"Jadi itu mungkin telah mengejutkan yang lain, tapi itu tentu saja tidak
mengejutkan buat pemerintah," katanya.
Hubungan antara Australia dan China menyentuh batas rendah tahun lalu,
ketika Canberra mengesahkan hukum, yang bertujuan menggagalkan pengaruh
China dalam urusan dalam negeri dan juga karena sikap agresif China di
Laut China Selatan, yang menjadi sengketa.
Australia telah menawarkan dukungan diplomatik untuk "kebebasan
pelayaran" bagi Amerika Serikat melalui Laut China Selatan.
Sumber: Reuters
*Baca juga: Taiwan gelar latihan militer waspadai ancaman China
<https://www.antaranews.com/berita/894435/taiwan-gelar-latihan-militer-waspadai-ancaman-china>
Baca juga: Kapal perang AS berlayar di Laut China Selatan bersengketa
<https://www.antaranews.com/berita/877653/kapal-perang-as-berlayar-di-laut-china-selatan-bersengketa>
Baca juga: ASEAN ingatkan pentingnya perdamaian dan stabilitas di LCS
<https://www.antaranews.com/berita/894471/asean-ingatkan-pentingnya-perdamaian-dan-stabilitas-di-lcs>*
KMP Mutiara Persada II kandas di Pulau Rimau Balak
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2019