Pada Kamis, 13 Juni 2019 05.31.30 GMT+2, Chalik Hamid 
<chalik.ha...@yahoo.co.id> menulis:  
 
  

   ----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: ChanCT sa...@netvigator.com 
[GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>Kepada: GELORA_In 
<GELORA45@yahoogroups.com>Terkirim: Kamis, 13 Juni 2019 04.54.36 GMT+2Judul: 
[GELORA45] RUU Ekstradisi Ditolak, Kepala Eksekutif Hong Kong Bilang Ini
     
 

RUU Ekstradisi Ditolak, Kepala Eksekutif Hong Kong Bilang Ini
   Reporter:  
Tempo.co
  Editor:  
Budi Riza
  Kamis, 13 Juni 2019 09:00 WIB 
Carrie Lam. REUTERS
  
TEMPO.CO, Hong Kong – Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, menuding unjuk 
rasa menolak RUU Ekstradisi yang digelar di depan gedung parlemen kemarin 
sebagai sebuah kekacauan yang terorganisir.
 
Baca juga: Polisi Hong Kong Tembak Pengunjuk Rasa dengan Peluru Karet
   
Ini merupakan pernyataan pertamanya menanggapi unjuk rasa lanjutan yang dimulai 
sejak Ahad pekan lalu dan diikuti sekitar satu juta warga saat itu.
 
“Kerusuhan itu merusak kedamaian masyarakat, mengabaikan hukum dan disiplin. 
Ini tidak bisa diterima oleh masyarakat beradab dimanapun,” kata Lam dalam 
pernyataannya seperti dilansir Rabu, 13 Juni 2019.
 
Lam melanjutkan,”Ini jelas bukan unjuk rasa damai tapi kerusuhan yang 
terorganisir.” Menurut Lam, yang dikenal sebagai pejabat pro Beijing, protes 
yang diwarnai tindak kekerasan itu bukanlah bentuk cinta kepada Hong Kong.
 
Baca juga: Pengunjuk Rasa Menolak RUU Ekstradisi Hong Kong Digelar di Sydney
 
Lam mengecam keras kerusuhan yang terjadi antara pengunjuk rasa dan polisi di 
depan gedung parlemen. Dia meminta semua pihak untuk mengembalikan suasana 
kembali normal.
 
Menurut Lam, dalam pernyataan yang disiarkan televisi setempat,sejumlah orang 
yang berunjuk rasa mengabaikan keamanan publik dan memblokir jalan raya 
sehingga menimbulkan kemacetan.
 
Dia juga menyebut sebagian pengunjuk rasa menyerang polisi berulang kali. 
Sebagian lainnya membakar benda-benda dan menyerang polisi dengan tongkat besi 
yang berujung tajam. Ada juga yang melempar batu dan merusak fasilitas publik.
 
Baca juga: Media Cina Tuding Barat Dukung Unjuk Rasa Hong Kong
  
ADVERTISEMENT
  
Seperti dilansir Reuters, unjuk rasa damai digelar puluhan ribu warga Hong Kong 
menolak pembahasan amandemen RUU Ekstradisi. Amandemen ini memungkinkan 
pemerintah Hong Kong dan pengadilan setempat menyetujui ekstradisi pelaku 
kriminal ke negara yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi termasuk Cina..
 
Ketentuan ini membuat banyak warga Hong Kong merasa takut karena tidak yakin 
bisa mendapatkan keadilan dan transparansi dalam sistem pengadilan Cina. 
Asosiasi Jurnalis Hong Kong, dalam rilisnya, menyebut Mahkamah Agung Cina 
justru menolak independensi proses hukum dari campur tangan pemerintah.
 
Baca juga: Empat Organisasi Jurnalis Tolak RUU Ekstradisi Hong Kong
 
Dalam pernyataani ini, Lam mengakui bahwa RUU Ekstradisi ini menimbulkan pro 
dan kontra yang kuat di tengah masyarakat.
 
“Konfrontasi intens bukanlah solusi untuk menyelesaikan sengketa dan 
kontroversi,” kata dia sambil meminta warga Hong Kong untuk tenang. “Hong Kong 
merupakan masyarakat yang bebas, terbuka dan pluralistik serta menghargai 
perbedaan pendapat dalam semua hal.”
  
 
|  | 不含病毒。www.avg.com  |

       

Reply via email to