https://bali.antaranews.com/berita/153136/gubernur-bali-hentikan-
sosialisasi-kb-2-anak-cukup
Gubernur Bali: hentikan
sosialisasi KB 2 anak cukup
Kamis, 27 Juni 2019 19:28 WIB
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Oka
Sutha Diana (Antaranews Bali/Dok Humas Pemprov Bali/2019)
Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster menginstruksikan
Bupati/Wali Kota se-Bali untuk segera menghentikan kampanye dan
sosialisasi program Keluarga Berencana 2 anak cukup atau dua anak lebih
baik, serta ditindaklanjuti melalui jajarannya yang menangani urusan
tersebut.
"Hal itu dituangkan dalam Instruksi Gubernur Bali Nomor 1545 Tahun 2019
tentang Sosialisasi Program Keluarga Berencana (KB) Krama Bali," kata
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Oka
Sutha Diana, di Denpasar, Kamis.
Instruksi Gubernur Bali tersebut merupakan penghormatan terhadap hak
reproduksi krama (warga) Bali yang didasarkan pada kearifan lokal yang
telah berjalan turun-temurun, serta untuk mewujudkan krama Bali yang
unggul dan keluarga yang berkualitas.
"Penghormatan hak reproduksi tersebut punya makna bahwa krama Bali
berhak untuk memiliki keturunan lebih dari dua orang bahkan sampai empat
orang, yang sebutannya terdiri atas Wayan, Made, Nyoman dan Ketut," ucap
Agung Sutha.
Dengan demikian, keluarnya instruksi gubernur ini juga berarti
menghentikan kampanye dan sosialisasi KB dua anak cukup atau dua anak
lebih baik yang selama bertahun-tahun telah dijalankan.
"Instruksi ini diharapkan bisa dijalankan oleh Bupati/Wali Kota se-Bali,
untuk bisa ditindaklanjuti oleh jajaran masing-masing terutama yang
khusus menangani program Keluarga Berencana," ujar Agung Sutha.
Selain itu, dikeluarkannya instruksi gubernur ini sebagai salah satu
aktualisasi dan pelaksanaan visi "Nangun Sat kerthi Loka Bali" melalui
pembangunan semesta berencana menuju Bali Era Baru.
*Baca juga: Putri Koster: kampanyekan KB 4 anak lebih masif
<https://bali.antaranews.com/berita/153029/putri-koster-kampanyekan-kb-4-anak-lebih-masif>
Baca juga: Puan kunjungi kampung KB di Badung (video)
<https://bali.antaranews.com/berita/133671/puan-kunjungi-kampung-kb-di-badung-video>*
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil-KB Bali I
Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra yang ditemui secara terpisah
menyebut kondisi pertumbuhan penduduk Bali asli dalam beberapa tahun
terakhir makin menurun.
"Kita ketahui bersama saat ini populasi 'Nyoman' dan 'Ketut' sudah mulai
langka, karena itu sesuai arahan Bapak Gubernur kami susun program untuk
kembali kepada konsep dan pedoman keluarga warisan leluhur kita di Bali
yakni anjuran untuk 4 anak," ucap Seputra.
Angka bonus demografi ini terkait dengan pola pikir sebagian masyarakat
bahawa memiliki 2 orang anak dianggap sudah cukup yang ditunjang pula
oleh kampanye masif selama bertahun-tahun oleh pemerintah. Akibatnya,
trennya cukup mengkhawatirkan.
*Baca juga: Sekretariat Kepresidenan datangi Desa KB di Jembrana
<https://bali.antaranews.com/berita/146798/sekretariat-kepresidenan-datangi-desa-kb-di-jembrana>*
*Baca juga: Cagub Bali inginkan KB jadi empat anak
<https://bali.antaranews.com/berita/126338/cagub-bali-inginkan-kb-jadi-empat-anak>*
Seputra juga meyakinkan bahwa program "KB Krama Bali" ini akan
disosialisasikan secara lebih intens dan efektif, menggandeng pula
berbagai pihak agar bisa lebih menjangkau ke tatanan rumah tangga
terutama pada pasangan muda yang sedang dalam masa subur.
"Tentunya program ini tak hanya menganjurkan untuk sekadar punya lebih
dari 2 anak, namun juga ada pertimbangan dari berbagai aspek keluarga
berencana, seperti pengaturan kelahiran, jarak kelahiran, usia ideal,
perlindungan, bantuan dan lainnya. Intinya tetap berpegang pada koridor
KB," kata Seputra.
Pewarta : *Ni Luh Rhismawati*
<https://bali.antaranews.com/berita/153136/gubernur-bali-hentikan-sosialisasi-kb-2-anak-cukup#>
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA 2019